Arsip Tag: jinyoung

Ugly or Pretty part 12 (END)

Ugly or Pretty part 12 (END)

Author : choi hee young
Length : chaptered
Genre : romance
Cast : Park ji yeon T-ARA
            Jung jinyoung B1A4
             Lee ji eun / IU
             Key shinee
             Suzy Miss A
             L.joe Teen Top
              Gongchan B1A4
              Baro B1A4
Support cast : Chunji Teen Top
                            Sulli f(x)
                            Krystal f(x)
Lanjutkan membaca Ugly or Pretty part 12 (END)

Ugly or Pretty part 11

Ugly or Pretty part 11

Author      : choi hee young

Length      : chaptered

Genre       : romance

Cast          : Park ji yeon T-ARA

Jung jinyoung B1A4

Lee ji eun / IU

Key shinee

Suzy Miss A

L.joe Teen Top

Gongchan B1A4

Baro B1A4

Support cast : luna f(x)

~Author POV~

Hari ini seperti biasanya jiyeon jalan kaki menuju halte bis, tapi saat dalam perjalanan tiba-tiba suara klakson mobil mengejutkannya. “jiyeon~aa, kajja, naiklah.” Ajak si pengemudi mobil. “ne?”

————–

~Author POV~

“OMO..!!” pekik seorang siswa melihat seorang namja dan yeoja yang sedang berjalan di koridor sambil bergandengan tangan, pasalnya si namja adalah namja popular di sekolah itu sedangkan si yeoja hanya yeoja biasa yang bahkan jarang terekspos. “key~aa.” Panggil seorang namja tampan bername tag jung jinyoung berjalan menghampiri key bersama baro. “eoh? Kaliaaann…?” ujar baro saat melihat key menggenggam tangan jieun, key mengangkat tangannya yang menggenggam tangan jieun. “mulai sekarang jieun adalah yeojachinguku.” Ujar key tersenyum sedangkan jieun hanya menunduk malu, menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah sedari tadi. “eoh, annyeong.” sapa sebuah suara yang sudah sangat mereka kenal, gongchan, ne, itu suara gongchan, dia menghampiri mereka sambil menggenggam tangan jiyeon yang ada di sampingnya. “kalian sedang apa berdiri di sini?” Tanya gongchan saat sudah berdiri tepat di depan mereka. “ooh.. ini.. key sedang memamerkan yeojachingu barunya pada kami.” Sahut baro. “yeojachingu?” Tanya gongchan. “eoh, mulai sekarang jieun adalah yeojachinguku.” Kata key. “jieun?” Tanya jiyeon menatap jieun dengan tatapan menyelidik. “n, ne..” sahut jieun dengan wajah memerah. “wuuaah, chukkae.” Seru jiyeon, disaat mereka sibuk mengobrol, jinyoung terus diam dan malah menatap tangan gongchan yang masih menggenggam tangan jiyeon, ‘mwoya?! Mereka berpegangan tangan?! Ish!’ batin jinyoung sedangkan gongchan hanya tersenyum simpul. “eum~, kami duluan ke kelas ya, annyeong.” jiyeon dan jieun berlari meninggalkan mereka. “eoh, annyeong.” balas key dan gongchan lembut. “gongchan~aa, kau… pacaran dengan jiyeon?” Tanya jinyoung ragu. “wae?”  gongchan balik bertanya. “a, aniya, hanya bertanya.” Sahut jinyoung gugup. “kenapa kau ingin tahu? Kau cemburu ya?” goda baro. “m,mwo? a, aniya.” Jinyoung menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “gotjimal..” goda key. “kau menyukainya kan?” tebak gongchan. “a, aniya.” Jinyoung semakin gugup. “sudah mengaku saja jung jinyoung, dari pada dia di ambil orang.” Kata baro melirik gongchan. “m, mwo? me-mengaku apa?  Lagi pula siapa juga yang mau dengan yeoja jelek itu.” Ejek jinyoung menutupi perasaannya. “jinjja? Kalau begitu… aku bisa menembak jiyeon.” Seru gongchan. “g, gurae, lakukanlah sesukamu.” Ujar jinyoung meninggalkan sahabat-sahabatnya. “ck. Dasar~” cibir key.

—————

~jinyoung POV~

Ddrtt.. 1 message

 

From: gongchan

 

Chingudeul, saat jam istirahat nanti, aku akan menembak jiyeon. Doakan aku~

 

MWO??! ANDWAE!! AISH! Ottokhae. “lakukan sesuai kata hatimu jinyoung~aa.” Bisik key. “mwo?” Tanya tak mengerti saat key tiba-tiba berbisik seperti itu. “kemarin juga aku sempat ragu, otakku mengatakan untuk tidak menembak jieun tapi hatiku berkata sebaliknya, aku merasa nyaman setiap kali bersama jieun, setiap kali aku berusaha membantah rasa itu dadaku semakin sesak, dan akhirnya kuputuskan untuk bersama jieun dan aku tidak menyesal sama sekali malah sekarang merasa lega. Cinta itu buta jinyoung~aa.” Jelas key. “j, jinjjayo?” tanyaku ragu dan key mengangguk mantap. Kata hatiku? A, aku.. aish. Aku.. aku, haahhh molla. Park jiyeon, kenapa kau harus hadir di hidupku?!

~jiyeon POV~

“jieun~aa, bagaimana kau bisa jadian dengan key?” tanyaku pada jieun. “molla~ itu terjadi sangat cepat dan ajaib, hehe.” Mata jieun berbinar-binar sat menceritaknnya. “kau tahu? Bahkan dalam mimpi pun aku tidak berani membayangkan menjadi yeojachingu seorang key. Hehe, aku berharap kau juga bisa bersama jinyoung. Hihi.” Ujar jieun cekikikan. “mwo? j, jinyoung?” tanyaku ragu. Jantungku.. omo.. wae gurae? Apa… aku benar-benar menyukai jinyoung? “hahaha, kau ada-ada saja jieun~aa, mana mungkin jinyoung mau denganku. Haha” ujarku. “wae? Nothing impossible jiyeon~aa. Cinta itu ajaib, kau tidak bisa mengatur kapan datangnya cinta dan pada siapa kau harus jatuh cinta, karena key membuatku sadar akan hal itu.” Jelas jieun. Ajaib..? benar juga.. ottokhae? Jinyoung. Satu nama yang terus berputar di kepalaku saat ini.  aku menyukainya? Tapi apa dia menyukaiku? Aku kan jelek.

~Author POV~

Krriing, kriiinngg..! bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas kecuali jinyoung, key, jieun dan jiyeon, tak lama gongchan dan baro datang. ‘omo.! apa gongchan benar-benar akan menembak jiyeon?!’ batin jinyoung. “jiyeon~aa.” Panggil gongchan. “ne?” sahut jiyeon. “ada yang ingin ku tanyakan.” Kata gongchan. ‘ANDWAE..!’ batin jinyoung lagi. “maukah kau menjadi yeojachinguku?” Tanya gongchan membuat semua tercengang terutama jiyeon. “n, ne?” Tanya jiyeon kaget. “ottae? Kau mau?” Tanya gongchan lagi. ‘ottokhae?? Gongchan memintaku menjadi yeojachingunya?! Aih, jinyoung~aaaaaaaaa kenapa kau diam saja T_T. pabbo, aku terlalu berharap pada jinyoung.’ Batin jiyeon. ‘jeball,, jangan katakan iya, park jiyeon.’ Jinyoung harap-harap cemas. “eu, a, aku…”, “eum?” gongchan menggenggam tangan jiyeon. “ikut aku.” Dengan cepat jinyoung menarik tangan jiyeon dari genggaman gongchan dan membawanya pergi. Semuanya terdiam melihat jinyoung yang membawa jiyeon pergi, sedangkan gongchan tersenyum penuh arti. “hhuuuh, sulit juga membuat bocah itu sadar. Kkkk~” ujar gongchan cekikikan. “kau.. melakukannya untuk membuat jinyoung cemburu?” tebak baro. “menurutmu? Aku tidak akan semudah itu melupakan sohyun, walaupun dia sudah berselingkuh, tapi aku belum bisa melupakannya dan menggantikan posisinya dengan yeoja lain secepat itu.” Jelas gongchan. “hahaha, aktingmu benar-benar hebat.” Puji key.

Sementara itu…

“Waeyo jinyoung~aa?” Tanya jiyeon sesampainya mereka di taman sekolah yang cukup sunyi. “e, eu..” seketika jinyoung menjadi gugup. “w, waeyo?” jiyeon yang sedari tadi sudah gugup sekarang semakin gugup karena kedua tangannya di genggam erat oleh jinyoung. “dengarkan aku baik-baik karena aku hanya akan mengatakannya satu kali.” Ujar jinyoung lalu menarik nafas dalam-dalam. “saranghae, nae yeojachinguga dwaeyojullae? (would you be my girlfriend?)” ucap jinyoung membuat jiyeon menganga kaget karenanya. ‘apa aku sedang bermimpi? Tuhan, sadarkan aku kalau ini hanyalah mimpi.’ Batin jiyeon tak percaya. “jiyeon~aa.” Panggil jinyoung. “ya. park jiyeon.” Panggilnya lagi. “n, ne?” Tanya jiyeon dengan bodohnya. “kau tidak mendengarkanku?” Tanya jinyoung kesal. “a, aniyo, aku mendengarkanmu.” Sahut jiyeon gugup. “lalu?” Tanya jinyoung harap-harap cemas. Jiyeon menarik nafas dalam-dalam “nado saranghae.” Sahut jiyeon dengan suara amat pelan. “mwo? aku tidak mendengarnya.” Ujar jinyoung. “ya!” sentak jiyeon dengan pipi memerah. “ulangi sekali lagi, eum?” pinta jinyoung. “n, nado saranghae.” Ucap jiyeon malu, jinyoung tersenyum senang dan memeluk jiyeon. “omo! itu dia jiyeon. JIYEON~AA.” Panggil seorang yeoja pirang, di belakangnnya suzy dan L.joe berusaha mengatur nafas dan terus mengejarnya. “jiyeon~aa, annyeong.” sapa yeoja pirang itu saat sudah tepat berada di hadapan jiyeon dan jinyoung. “l, lu, luna?” mata jiyeon membulat sempurna melihat sepupunya dari amerika berdiri di hadapannya terlebih di belakangnya ada suzy dan L.joe. key, jieun, gongchan dan baro yang sedari tadi  memperhatikan mereka dari jauh akhirnya mendekat. “jiyeon~aa, kenapa kau pindah sekolah? Lalu kenapa kau berdandan aneh begini? Jelek sekali.” Komen luna, jiyeon terdiam seribu bahasa dan menatap suzy dan L.joe sedangkan yang di tatap hanya melemparkan tatapan meminta maaf. “lihatlah, untuk apa kau memakai kaca mata jelek ini, matamu kan masih baik-baik saja.” Luna melepas kaca mata besar jiyeon. “itu juga, pipimu kenapa merah-merah begitu? Aku tahu jelas pipimu mulus dan tak ada noda merah seperti itu. Changkaman.” Ujar luna mengambil sesuatu dari tas sekolahnya. “biar ku bersihkan.” Luna mulai membersihkan wajah jiyeon. “a, aniya.” Jiyeon berusaha menahan tangan luna namun  gagal, luna terlalu gesit hingga, noda merah yang sengaja jiyeon buat di wajahnya berhasil di bersihkan luna, sekarang jelas sudah wajah cantik jiyeon tanpa halangan apapun. “naaahhh,, ini baru sepupuku.” Seru luna tanpa dosa. “j, jiyeon~aa.” Lirih jinyoung tak percaya. “omo!” jieun menutup mulutnya tak percaya, gongchan, key dan baro tercengang melihat jiyeon yang tadinya jelek menjadi cantik. “tunggu, rambutmu juga aneh.” luna mulai melepas kepangan rambut jiyeon sehingga rambut ikal kecoklatan milik jiyeon tergerai indah. “jiyeon~aa, mian.” Suzy menunduk begitu pun dengan L.joe, mereka merasa bersalah karena tak berhasil menghalangi luna yang tidak tahu apa-apa soal penyamaran jiyeon dan memang luna tak akan mendengarkan perkataan siapapun kecuali jiyeon, sepupu kesayangannya. “park jiyeon, bisa kau jelaskan semua ini?” Tanya jinyoung dingin. “mianhe.” Ujar jiyeon menunduk. “luna~aa, kajja.” L.joe berusaha membujuk luna untuk ikut dengannya dan suzy. “shireo. Aku mau dengan jiyeonnie.” Ujar luna manja. “luna~aa, nanti kita bicara, kau pergi dengan mereka dulu ya?” bujuk jiyeon. “ gurae. Annyeong~” luna akhirnya pergi bersama suzy dan L.joe. ‘lagi-lagi suzy bersama namja itu.’ Batin baro kecewa. “bisa kau jelaskan sekarang?” Tanya jinyoung lagi.

TBC

Ugly or Pretty part 10

Ugly or Pretty part 10

 

 

Author : choi hee young

Length : chaptered

Genre : romance

Cast : Park ji yeon T-ARA

            Jung jinyoung B1A4

             Chunji Teentop

             Lee ji eun / IU 

             Key shinee

              Suzy Miss A

               L.joe Teen Top

               Gongchan B1A4

                Baro B1A4

Support cast : krystal f(x)

 

note : annyeong~ author balik lagi, mianhe baru ngepost, author lagi sibuk ikut testes buat masuk univ, dan hasilnya….. author LULUS psikolog di universitas brawijaya, yeay~ (reader : gaada yang nanya thor -_-) hehehehe.. gurae, selamat membaca, happy reading… chu~

 

        ~jiyeon POV~

“eu.. eu.. jiyeon~aa..” L.joe menggaruk tengkuknya yang kurasa tidak gatal. “wae?” tanyaku semakin bingung. “sebenarnya…” ucapan L.joe terputus, dia menunduk. “biar aku saja.” Kata suzy pada L.joe “jiyeon~aa, sebenarnya… sebenarnya tadi chunji baru saja membertitahu kami kalau besok… dia akan bertunangan dengan sulli.” Ujar suzy. Rasanya sekarang aku terjatuh di dalam lubang yang sangat besar, sakit? Eeumm molla~ “m, mwo?” Tanya ku tak percaya. “katanya, dia ingin membahagiakan sulli.” Jelas suzy. “g, gurae.” Hanya itu jawaban yang dapat ku berikan. Kulangkahkan kakiku ke kamarku. Entahlah, perasaanku tak menentu sekarang, tapi aneh, rasa ini bukan rasa sakit tapi lebih ke rasa kecewa,, aku kecewa karena chunji tidak mengatakannya langsung padaku dan malah menghindariku. Aku menyentuh dada sebelah kiriku, memejamkan mataku. ‘aneh.. kenapa aku tidak merasa sakit hati, dan sesak seperti dulu saat chunji melakukan hal yang sama..? ahhhh.. entahlah.’

 

        ~Author POV~

“aku ke kamar dulu.” Jiyeon beranjak meninggalkan ruang tengah. Suzy hendak mengikuti jiyeon namun di tahan L.joe. “biarkan dia sendiri dulu.” Ujar L.joe dan suzy menurut. “eoh, sebaiknya kita biarkan dia menenangkan diri dulu.” Kata bom. “miris..” dara menatap nanar pintu kamar jiyeon.

 

        ~jiyeon POV~

Kini aku berdiri di beranda kamarku. Ku pejamkan kedua mata menikmati hembusan angin yang menyapu lembut wajahku. Ini sudah yang kedua kalinya chunji elakukan hal ini padaku, tapi rasanya sekarang tidak begitu sakit, aku lebih merasa kecewa padanya. Chunji~aa, wae?? Kenapa kau tidak mengatakannya langsung padaku?? Aku kecewa padamu chunji~aa. Kosong. Itulah yang kurasakan sekarang, hatiku terasa kosong.

 

————-

 

        ~Author POV~

Sudah seminggu sejak pertunangan chunji dan sulli, tak ada kesedihan di wajah jiyeon, yeoja cantik itu menikmati hari liburnya dengan ceria, hari ini adalah hari pertama sekolah setelah libur 2 minggu. Jiyeon kembali merubah penampilannya menjadi jelek. “wuaahh rasanya sudah lama aku tidak ke sekolah.” Seru jiyeon saat menapakan kakinya di halaman changnam high school. “eh, itu jieun.” Jiyeon memperjelas penglihatannya, segera dia menghampiri jieun. “YA!!” teriak jiyeon tepat di samping jieun membuat yeoja manis itu terkaget kaget. “YA! kau bisa membuat ku jantungan.” Omel jieun. “hehehehe..” jiyeon hanya cengengesan. “kajja..” jiyeon menarik tangan jieun ke kelas, saat di koridor mereka berpapasan dengan jinyoung dkk. “eoh. Annyeong.” sapa jiyeon dan jieun. “eum annyeong.” gongchan balik menyapa dan jiyeon tersenyum pada gongchan. ‘apa yang dia lakukan?! Tersenyum?! Pada gongchan?! Ish.’ Kesal jinyoung dalam hati. “sok manis.” Ejek jinyoung menatap kesal jiyeon. “mwo?” Tanya jiyeon bukannya menjawab jinyoung malah meninggalkan mereka. “dasar aneh.” umpat jiyeon juga ikut pergi. Gongchan, key, baro dan jieun terkekeh melihat tingkah jinyoung dan jiyeon. “yasudah kami ke kelas dulu. Bye~.”baro dan gongchan melambai pergi ke kelas mereka, tinggalah jieun dan key. “eu, aku duluan.” Jieun baru saja akan pergi. “jieun~aa.” Panggil key. “ne?” jieun menoleh. “jam 5 sore ku tunggu kau di namsan tower.” Ucap key meninggalkan jieun yang masih melongo. ‘mwoya? Tadi key bilang apa?? Dia… jam 5?? Namsan tower?? Menungguku?? Apa dia…… dia mengajakku KENCAN?!?!? KYAA!!’ batin jieun tak percaya.

 

Sementara itu…

 

Jiyeon dan jinyoung hanya berdua di dalam kelas. ‘apa aku datang kepagian ya??’ jiyeon bertanya dalam hati. ‘kemana siswa-siswa yang lain?? Kenapa hanya ada aku dan jiyeon?? Aish~’ batin jinyoung melirik kearah jiyeon di saat jiyeon juga sedang menatap ke arahnya, pandangan mereka bertubrukan (?) membuat gemuruh tak jelas di hati masing-masing, jiyeon berusaha santai dan melemparkan senyum lebarnya. ‘eh? Kenapa dia tersenyum seperti itu?’ batin jinyoung mengalihkan pandangannya dari jiyeon. “e, eu, kapan kau pulang dari jeju?” jinyoung beratanya se-cool mungkin *ealaahh gaya lu bang* “e, eu-“ baru saja jiyeon ingin menjawab. “JIYEON~AA..!!” teriakan super cempreng milik jieun membahana. “waeyo jieun~aa?” Tanya jiyeon, jieun berlari mendekati jiyeon. “kau tahu jiyeon~aa…” ucap jieun tak sabar, namun ketika dia melirik kea rah jinyoung, jieun membatalkan niatnya untuk bercerita pada jiyeon. “e, aniyo. Hehehe.”

 

Jam istirahat…

 

        ~Author POV~

Gongchan dan baro datang ke kelas jinyoung dan key –jieun dan jiyeon juga-  “jinyoung~aa, key~aa kajja.” Ajak baro. “eoh, kajja.” Jinyoung dan key bangkit dan segera mengikuti baro, sedangkan gongchan malah menghampiri jiyeon dan jieun. “jiyeon~aa, ingin ke kantin bersama?” Tanya gongchan memamerkan senyum mautnya. “ne?” jiyeon bertanya dengan bodohnya. “kajja.” Gongchan menarik tangan jiyeon dan menggenggamnya hal itu berhasil membuat jinyoung melotot dan menatap gongchan dan jiyeon dengan kesal, key, jieun dan baro juga terlihat kaget. “e, jieun~aa, kajja, ke kantin.” Ajak jiyeon kaku karena tangannya masih di genggam gongchan.

 

@ kantin

 

        ~Aurhor POV~

Sekarang jinyoung dkk makan satu meja bersama jiyeon dan jieun, terang saja hal itu mengundang perhatian para murid. Gongchan yang duduk di samping jiyeon terlihat sesekali bercanda dengan jiyeon, jinyoung yang duduk di hadapan jiyeon meneguk jus nya sampai habis, hawa di kantin tiba-tiba terasa sangat panas, sementara jieun yang duduk di samping jiyeon hanya diam sambil menunduk, berpura-pura fokus pada makanannya padahal sebenarnya jieun takut salah tingkah saat menatap key yang duduk di depannya, sedangkan baro, dia hanya terkikik geli melihat tingkah sahabat-sahabatnya, dari hasil pengamatannya dengan enteng baro menyimpulkan kalau ‘jinyoung cemburu melihat gongchan begitu akrab dengan jiyeon, jieun jelas sekali salah tingkah di hadapan key. dan key, baru kali ini aku melihatnya begini, dia seperti.. gugup?? Ahahaha’ batin baro. Meras bosan, akhirnya baro memutuskan untuk pergi. “aku duluan ya..” ujarnya berlalu meninggalkan sahabat-sahabatnya.

 

        ~Baro POV~

Aku berjalan meninggalkan sahabat-sahabatku di kantin. Cinta memang aneh. lihat saja, seorang JUNG JINYOUNG di buat cemburu mati matian oleh park jiyeon, yeoja biasa bertampang err, mian jiyeon~aa, jelek, yah begitulah kenyataannya, jinyoung dibuat gila oleh jiyeon dan bodohnya mereka tak menyadari persaan masing-masing ckckck. Satu lagi keajaiban cinta, yaitu seorang cassanova yang terkenal sebagai penakluk yeoja bernama KIM KI BUM di buat gugup oleh yeoja biasa nan polos bernama lee jieun. Aigoo~ keadaan ini membuat perut ku geli. Hihihi. Aku terkekeh geli membayangkan tingkah sahabat-sahabatku. Tanpa sadar aku terus berjalan sampai kea tap sekolah. “eoh, itu..” mataku tertuju pada seorang yeoja berambut hitam panjang yang sedang duduk di bangku sambil menunduk. “krystal..” ujarku membuatnya menoleh. “baro oppa..” dia menoleh dengan wajah di banjiri air mata, ne dia menangis. “krys~aa, wae gurae? Kenapa kau menangis?” aku mendekatinya dan duduk disampingnya. “hiks… oppaaaaa..” tangisnya semakin menjadi. “uljima..” ucapku.  aku tidak suka melihatnya menangis, entahlah, kurasa itu menyakitkan. “wae gurae krys? Kenapa kau menangis?” tanyaku lembut. “oppa,, hatiku sakitt… hikss..” tangisnya. “wae?” tanyaku. “namja yang kusukai.. hiks.. dia ternyata menyukai sahabatku… hikss.. dan mereka… mereka sudah jadian.. huaaaa..” krystal kembali menangis, kali ini tangisnya semakin menjadi-jadi. “uljima..” aku mengusap lembut rambutnya namun dia belum juga berhenti menangis, ku dekap krystal untuk menenangkannya, tangisnya perlahan mulai tak terdengar. “krys.” Panggilku, dia tak menyahut. “krystal~aa.” Panggilku lagi, namun dia tak menyahut juga. Aku melonggarkan dekapanku untuk melihat wajahnya, dan ternyata dia tertidur (-_-). Wajahnya begitu polos saat tertidur, hembusan nafasnya beraturan dan lembut. Ku biarkan krystal tidur di bahuku. Sepertinya dia lelah karena terus menangis.

 

—————-

 

        ~Jieun POV~

Sepulang sekolah aku buru-buru pulang. Sesampai di rumah aku segera melesat ke kamarku, membuka lemari pakaianku. Mataku menelusuri tiap pakaianku. Aku menarik satu persatu pakaian terbaikku dari lemari dan mencobanya. “yang ini… ah.. terlalu kekanak-kanakan.” Ku lempar bajuku. “yang ini…” “atau yang ini..” “ahhhh yang ini terlalu biasa.” Habis sudah semua pakaianku, tak ada satu pun yang cocok. “HIYAAAA… aku harus pakai apa???” ku hempaskan tubuhku di ranjangku yang di penuhi oleh pakaian-pakaian yang ku lempar tadi. Ku lirik semua pakaianku. Mataku tertuju pada dress selutut berwarna putih. ‘apa aku pakai itu saja?’ pikirku. ‘gurae, pakai itu saja.’ Ku tetapkan pilihanku pada dress itu.

 

—————

 

        ~Author POV~

15 menit sebelum jam 5 jieun sudah sampai di namsan tower, yeoja manis itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling mencari keberadaan namja yang menyuruhnya datang sore itu namun dia tak menemukannya. “mungkin aku terlalu cepat.” Ujarnya pada dirinya sendiri. Jieun memilih duduk di sebuah bangku untuk menunggu key. 15 menit kemudian, jieun melirik jam yang melingkar di tangannya. “sudah jam 5 tepat.” Ujarnya. 30 menit kemudian. Jieun kembali melirik jam di tangannya namun key tak kunjung datang. 30 menit kemudian. Sekarang sudah jam 6 tepat, key belum datang juga, sudah sejam lebih jieun menunggu, matanya berkaca. “apa dia hanya ingin mempermainkanku?” lirihnya. “lee jieun pabbo.. bisa-bisanya kau percaya padanya, mana mungkin seorang kim ki bum mau mengajakmu kencan. Pabbo.” katanya merutuki dirinya sendiri. Jieun menengadahkan wajahnya untuk mencegah air matanya agar tidak jatuh. Sementara itu dari kejauhan di belakang jieun, key sedang berlari ke arahnya, lebih tepatnya ke namsan tower, seulas senyum terukir di wajah tampannya saat melihat yeoja itu duduk di bangku dekat namsan tower, nafasnya masih tersengal-sengal namun dia kembali berlari kearah yeoja itu yang tiba-tiba berdiri dan hendak pergi, dengan cepat key berlari kearahnya “lee jieun.” Panggil key dengan nafas yang tersengal-sengal. Yeoja manis itu menoleh. “k, key..” lirihnya. “mian.” Ujar key mengatur nafasnya. Tes~ air mata jieun jatuh begitu saja. Key mendekat dan menghapus air mata jieun. “mianhe.” Ujar key lagi namun air mata jieun kembali jatuh, key manarik jieun ke pelukannya. “mianhe, membuatmu menunggu.” Kata key. “hiks.. kupikir kau mempermainkanku.” Ujar jieun. Key tertegun mendengarnya ‘jadi itu yang membuatnya menangis..’ batin key. “aniya. Kajja.” Key menggenggam tangan jieun. Key mengajak jieun menaiki kereta gantung. “key~aa..” panggil jieun hendak menanyakan sesuatu. “eum?” sahut key. “e, eu, ani.” Jieun membatalkan niatnya bertanya. “wae? Apa yang ingin kau tanyakan?” Tanya key menatap jieun. “e, aniyo. Obbseo.” Sangkal jieun. “gurae, kalau tidak ada yang ingin kau tanyakan. Sekarang bisakah aku bertanya?” Tanya key. “mwoga?” jieun balik bertanya. “nae yeojachinguga dwaeyojulae? (would you be my girlfriend?)” ucap key, membuat jieun terbelalak kaget. “n, ne?” Tanya jieun tak percaya dan key menatapnya penuh arti, tatapan hangat dan menenangkan membuat jieun dengan reflex menganggukan kepalanya, key tersenyum manis dan menarik jieun kepelukannya.

 

TBC

ottae? kependekan ya?? mian~ 😦 tapi tetep RCL yaa 😀

Ugly or Pretty part 9

Ugly or Pretty part 9

 

Author : choi hee young

Length : chaptered

Genre : romance

Cast : Park ji yeon T-ARA

Jung jinyoung B1A4

Chunji Teentop

Gongchan sik B1A4

Lee ji eun / IU

Key Shinee

Suzy Miss A

Baro B1A4

L.joe Teentop

Support cast : kwon sohyun 4minute

 

~Author POV~

jieun~aa.” Panggil seseorang membuat si pemilik nama menoleh dengan cepat. “key..” ujar jieun. Key mendekat kearah jieun dan jiyeon, jieun tak dapat melepaskan pandangannya dari key. “jiyeon~aa, aku pinjam jieun sebentar ya.” ujar key pada jiyeon. “ne?” Tanya jiyeon menajamkan pendengarannya. “jieun~aa, kajja.” Key menarik tangan jieun lembut. “y, ya..” jiyeon terus memanggil jieun dan key namun mereka malah semakin jauh sampai hilang dari pandangan mata jiyeon. “ige mwoya?! Aku di tinggal sendri. Ish.. >_<” gerutu jiyeon. Sementara itu, key mengajak jieun ke tempat yang paling tinggi di bukit itu, dari tempat itu pemandangannya jauh lebih indah. “neomu yeoppo.” Gumam jieun tersenyum melihat pemandangan itu. Key mengambil HP nya dan mengirimkan sebuah pesan singkat dan tersenyum penuh arti. Key berjalan mendekati jieun “kau suka?” Tanya key. “eum.” Jieun mengangguk. “pemandangannya sangat indah.” Lanjut jieun. “guraeyo?” Tanya key lagi. “gureom.” Sahut jieun mantap. “Kau ingin mengambil gambar?” tawar key mengeluarkan HP nya. “ne?” Tanya jieun. “cha…” key sudah siap dengan HP nya untuk memotret jieun, dan jieun tersenyum manis kearah kamera. Jepret.. *anggep aja itu bunyi kamera HP nya key, haha*

 

~Jinyoung POV~

Drrtt, aku mengambill HP ku.

 

From : key

 

Kemarilah, aku sedang di bukit.

 

Dari pada aku bosan, aku pun pergi ke bukit untuk menemui key, dan aku melihat jiyeon sedang berdiri sendiri di sana. Dimana key? Kenapa ada jiyeon di sini? “ya. jiyeon~aa.” Panggilku dan dia pun menoleh.

 

~jiyeon POV~

Setelah jieun pergi bersama key, aku masih diam di sini menikmati pemandangan disini sendirian. Ahhh membosankan. “ya. jiyeon~aa.” Panggil seseorang, aku menoleh dan, matta, orang itu adalah jinyoung, dia mendekatiku. “kau sedang apa di sini?” tanyanya. “tentu saja jalan-jalan, kau sendiri sedang apa disini?” tanyaku.

 

~Auhtor POV~

kau melihat key?” jinyoung malah balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan jiyeon. “eoh, tadi dia membawa jieun pergi.” Jiyeon mengerucutkan bibirnya membuatnya terlihat lucu. ‘sekarang aku tau maksudnya key. Ck, anak itu.’ Batin jinyoung menoleh kearah jiyeon yang sedang mengrucutkan bibirnya, ‘eh? K, kenapa..’ jinyoung menggeleng mengembalikan kesadarannya. “kalau sudah begitu mau apa lagi..” ujar jinyoung berdiri di samping jiyeon. “apa maksdumu?” Tanya jiyeon tak mengerti. “seharian ini kau tidak akan bisa jalan-jalan dengan jieun, karena key pasti tidak akan membiarkanmu membawa jieun.” Jelas jinyoung. “mwo? Memangnya apa yang akan di lakukan dengan jieun?” Tanya jiyeon yang mulai berpikir yang tidak-tidak. “molla.” Sahut jinyoung santai. “ya!” pekik jiyeon kesal dan malah membuat jinyoung tertawa. “wae? Kenapa kau malah tertawa?” Tanya jiyeon kesal. “ekspresimu aneh, dan sangat lucu, hahaha.” Tawa jinyoung. “ish..!!” gerutu jiyeon dan jinyoung kembali tertawa melihat wajah jiyeon yang di tekuk. “aish~ disini panas sekali.” Gerutu jinyoung sambil mengibaskan tangannya. “ya, kajja.” Ajak jinyoung. “eodiga?” Tanya jiyeon bingung tapi jinyoung malah menarik tangan jiyeon. Ternyata jinyoung mengajak jiyeon ke kedai ice cream, mereka memesan ice cream sesuai rasa kesukaan masing-masing, jiyeon yang begitu suka dengan ice cream, memakan ice creamnya dengan lahap, meliat itu tanpa disadari terikur senyum diwajah tampan jinyoung. Setelah selesai minum ice cream, jinyoung dan jiyeon kembali jalan-jalan dan menemukan tempat yang sungguh indah, tempat itu di penuhi dengan bunga-bunga yang berwana cantik dan sekarang jiyeon dan jinyoung tengah berdiri di antara hamparan bunga-bunga yang indah itu “yeoppo..” gumam jiyeon. “aku baru tahu ada tempat seindah ini di pulau jeju.” Ujar jinyoung. “mungkin karena kau belum pernah mengelilingi pulau ini secara keseluruhan, aku tahu pasti setiap liburan, kau hanya pergi keluar negri dan baru kali ini kau liburan ke sini, iyakan?” tebak jiyeon dan jinyoung tersenyum lembut membuat jiyeon terpaku menatapnya ‘t, tampan.’ Batin jiyeon masih menatap jinyoung. ‘aniya, aniya.. ya park jiyeon, SADAR.’ Dengan cepat jiyeon mengalihkan pandangannya. “kau benar, baru kali ini aku liburan kesini.” Ujar jinyoung. Hening. Tak seorangpun membuka suara, mereka terlaluu asik dengan pikiran masing-masing. Sementara itu, jieun dan key tengah berjalan di tepi pantai, “eoh.” Seru jieun menghentikan langkahnya sambil menatap sebuah sepeda air. Key mengikuti pandangan jieun. “kau ingin naik?” Tanya key. “hu’um” jieun mengagguk mantap. “kajja.” Key dan jieun pun naik sepeda air bersama. Sesekali jieun memainkan air sambil mengayuh sepeda air. “airnya dingin.” Ujar jieun memecah keheningan. “jeongmalyo?” Tanya key dan jieun mengagguk. Key dengan iseng memercikkan air pada jieun. “ya.” seru jieun dan key hanya tertawa membuat jieun mengerucutkan bibirnya, tak mau kalah jieun pun memercikan air pada key, “ya.” kini giliran jieun yang tertawa, dan key malah tersenyum membuat jieun seketika menghentikan tawanya, jieun dibuat terpesona oleh senyuman key, ‘aih, wajahku pasti sudah memerah.’ Batin jieun dan langsung mengalihkan pandangannya dari key. Tak terasa hari sudah sore, jinyoung dan jiyeon menghabiskan waktu bersama begitu pun dengan key dan jieun. Saat jiyeon dan jinyoung dalam perjalanan kembali ke hotel, mereka bertemu dengan jieun dan key yang juga hendak kembali kehotel. “jieun~aa.” Panggil jiyeon dan berlari kearah jieun, sedangkan key tersenyum pada jinyoung seakan berkata ‘lihat, aku membantumu hari ini’ dan jinyoung juga tersenyum pada key. “ya. kau tidak melakukan apa-apa pada jieun kan?” Tanya jiyeon pada key. “ne?” Tanya key. “ya, jung jinyoung, apa yang sudah kau katakan tentang aku?” key menatap jinyoung. “obbseo.” Jinyoung tersenyum menyebalkan sambil berlalu meninggalkan mereka. “jiyeon~aa, kajja.” Ajak jieun.

 

~gongchan POV~

Seharian ini aku menghabiskan waktu mencari alamat rumah baru sohyun karena tadi siang aku kerumahnya dan tetangganya bilang kalau dia sudah pindah rumah. Kenapa dia tidak memberitahuku? Sudahlah, sebaiknya aku cari lagi. Langkahku tiba-tiba terhenti saat aku menangkap sosok yang sangat ku kenal, ne, itu sohyun, yeojachinguku, tapi sedang apa dia berdiri di sana? Saat aku baru saja mau menghampirinya tiba-tiba seorang namja menghampiri sohyun dan ‘MWO? D, dia mencium pipi sohyun?’ tak lama setelah mencium pipi sohyun kini namja itu mendekatkan wajahnya pada sohyun dan great!! Mereka berciuman tepat dihadapanku. Sungguh, saat ini darahku sudah naik ke puncak kepalaku, segera aku menghampiri mereka yang masih asik dengan ‘kegiatan’ mereka. “kwon sohyun.” Panggilku, membuat mereka berhenti dan menatapku. “o, oppa..” ujar sohyun terbata. “seperti inikah dirimu?ck.” ujarku sebelum pergi meninggalkan mereka. Aish!!

 

Malam hari..

 

~Author POV~

Sohyun menelpon baro dan bertanya tempat mereka menginap dan baro yang tidak tahu apa-apa pun memberikan alamat hotel tempat mereka menginap, dengan cepat sohyun bergegas pergi ke hotel itu untuk bertemu dengan gongchan. Sohyun melihat gongchan sedang duduk di sebuah kursi taman dekat hotel, sohyun pun segera menghampiri gongchan. “oppa..” panggil sohyun dan spontan membuat gongchan menoleh. “mau apa kau kemari?” Tanya gongchan sinis. “oppa, mianhae.” Ujar sohyun. “mian? Aniya, seharusnya aku yang minta maaf, aku tidak bisa menemuimu setiap hari sehingga kau mencari penggantiku.” Sahut gongchan masih dengan nada sinis. “oppa.” Panggil sohyun dengan nada memelas. “jangan panggil aku seperti itu lagi, kwon sohyun.” Kata gongchan hendak pergi meninggalkan sohyun tapi sohyun berhasil menahan tangan gongchan membuat gongchan menghentikan langkahnya “kita sudah berakhir kwon sohyun.” Ujarnya menghempaskan tangan sohyun dan pergi tapi langkahnya sempat terhenti saat melihat jiyeon yang entah sejak kapan melihatnya dengan sohyun, gongchan memandang jiyeon sekilas dan pergi dari tempat itu, jiyeon memandang gongchan yang sudah berlalu.

 

~jiyeon POV~

Aku terdiam melihatnya, gongchan bertengkar, ani lebih tepatnya memutuskan yeojachingunya. Aku kaget saat gongchan berbalik dan menatapku sekilas lalu pergi meninggalkanku dan yeoja itu. Yeoja itu tersenyum kecut “seharusnya memang begini dari awal.” Lirihnya pergi. Aku hanya menganga melihatnya. Baru kali ini aku melihat wajah dingin gongchan yang biasanya tersenyum ramah. Akhirnya aku jalan-jalan sekitar hotel, saat aku kembali kulihat gongchan tengah duduk di kursi taman tempat dia memutuskan yeojachingunya tadi. “gongchan~aa.” Panggilku hati-hati, dia tak menyahut, aku duduk disampingnya. “eum.. soal tadi. Mianhe, aku.. aku tidak bermaksud untuk menguping pembicaraanmu dengan yeojachingumu.” Jelasku. “dia sudah bukan yeojachinguku lagi.” Sahutnya menunduk. Aku tahu rasanya pasti sangat sakit. “appeo?” tanyaku.

 

~gongchan POV~

appo?” Tanya jiyeon. “eum?” aku menatapnya bingung dan dia tersenyum. “hatimu.. apayo?” tanyanya lagi, sekarang aku mengerti pertanyaannya. Aku tersenyum. “kau tahu bagaimana rasanya?” tanyaku, dia mengangguk. “eoh, araseoyo. Rasanya menyakitkan, seperti pisau tajam yang mengiris.” Ujarnya menyentuh dada kirinya, matanya berkaca, namun sedetik kemudian dia kembali tersenyum. “hajiman, kalau terus berlama-lama seperti itu, hatimu nanti tidak akan berbentuk lagi, karena sudah sangat hancur, jadi, tersenyumlah untuk membuat hatimu jauh lebih baik.” Katanya menepuk pundakku dan tersenyum tulus, aku pun tersenyum mendengarnya lalu memeluknya. “gomawoyo.” Kataku.

 

~jinyoung POV~

Sial! Ini sudah kedua kalinya aku melihat mereka berpelukan! Aku mendekati jiyeon dan gongchan yang masih asik berpelukan. “ehem. Gongchan, sedang apa kau disini? Seharusnya sekarang kau packing pakaianmu.” Ujarku membuat mereka berhenti berpelukan dan menatapku. “mwo? Packing?” Tanya gongchan besok. “eoh, packing. Besok kita pulang ke seoul.” Sahutku meniggalkan mereka dengan kesal, ne, lebih baik besok pulang saja ke seoul dari pada lama-lama disini membuatku gerah.

 

~Author POV~

Jiyeon dan gongchan menatap punggung jinyoung yang lama kelamaan menghilang dengan tatapan bingung. “jadi kalian pulang besok?” Tanya jiyeon. “molla~” sahut gongchan mengangkat kedua bahunya. “kau kembalilah ke kamarmu, ini sudah larut malam.” Ujar gongchan dan jiyeon mengangguk. “eoh, na khalkae.” Jiyeon pergi meninggalkan gongchan.

 

—————

 

~Author POV~

mwo? Pulang besok?” pekik key dan baro saat jinyoung memberitahu mereka untuk segera packing. “hajiman, wae?” Tanya baro. “karena memang sudah saatnya kita kembali ke seoul, lagi pula apa bagusnya pulau kecil ini..” ujar jinyoung meninggalkan kamar baro, key mengejarnya. “apa sesuatu terjadi?” Tanya key menghentikan langkah jinyoung. “ani. Eobbso.” Sahut jinyoung singkat dan masuk ke kamarnya. “ya! jung jinyoung! Ish!” gerutu key kesal. ‘padahal aku baru saja mulai…’ batin key masuk ke kamarnya.

 

—————

 

~jieun POV~
“jadi mereka pulang besok?” tanyaku sekali lagi pada jiyeon dan lagi-lagi mendapat anggukan pasti darinya. “hhuufftt..” aku membuang nafas berat. ‘baru saja aku…’ batinku lemas, jiyeon juga sepertinya tidak bersemangat. “lalu?” tanyanya berbaring di ranjangku. “molla~” aku ikut membaringkan tubuhku.

 

~jiyeon POV~

Kenapa sangat tiba-tiba? Apa ada sesuatu? Tadi siang sepertinya jinyoung baik-baik saja.

 

Keesokan harinya…

 

~Author POV~

Jinyoung dkk sudah siap-siap untuk berangkat, saat mereka hendak ke bandara, jiyeon dan jieun menghampiri mereka. “kalian sudah mau pergi ya?” Tanya jieun. “eoh.” Sahut baro. “gurae, have a safe flight. Annyeong.” jiyeon melambai dan mereka pun pergi. ‘mereka sudah pergi…’ batin jiyeon membuang nafas berat. “jieun~aa.” Panggilnya. “eum.” Sahut jieun. “kurasa sebaiknya kita juga pulang ke seoul saja besok.” Ujar jiyeon. “wae?” Tanya jieun bingung. “kurasa liburan ini sudah tidak mengasikan lagi.” Sahut jiyeon lemas. “wae? Apa karena jinyoung sudah pergi?” goda jieun padahal jelas-jelas kalau dia juga sudah tidak semangat dan juga ingin pulang ke seoul. “mwo? Aniyo.” Sangkal jiyeon. “aih, mengaku saja park jiyeon.” Goda jieun. “aniyo!” sangkal jiyeon mati-matian. “hahaha. Gurae, kita pulang besok saja.” Kata jieun pada akhirnya.

 

Keesokan harinya…

 

~jiyeon POV~

Disini aku sekarang, di rumahku tercinta, duduk di ruang tengah bersama bom eonni, dara eonni, taeyang oppa, seunghyun oppa, suzy dan L.joe, aku baru saja sampai dari jeju. “jadi selama ini, begini penampilanmu dihadapan teman-teman barumu?” Tanya seunghyun oppa tak percaya. Aku mengangguk mantap “eum. Wae?” tanyaku polos. “ckckck. Aku prihatin padamu.” Seunghyun oppa menggelengkan kepalanya dan memasang wajah prihatin. “ya, oppa! Wae?” aku memanyunkan bibirku. “apa perlu ku ambilkan cermin yang berukuran sangat besar untukmu?” Tanyanya dengan wajah yang menyebalkan. “ya! oppa!” gerutuku kesal. “ya, berhentilah menggodanya.” Kata dara eonni pada namjachingunya yang menyebalkan ini dan seunghyun oppa malah tertawa terbahak-bahak melihat wajah kesalku. “eh, kemana chunji? Kenapa dia tidak datang? Padahalkan kau baru saja pulang.” Tanya dara eonni. “molla~ tadi aku sudah menelponnya berulang kali tapi tidak diangkat.” Sahutku menganggkat kedua bahuku. “suzy~aa, L.joe~aa, kalian tahu dimana chunji?” tanyaku pada kedua sahabatku tapi mereka hanya diam dan saling memandang membuatku bingung. “ya, kalian tau tidak?” tanyaku gemas. “eu.. eu.. jiyeon~aa..” L.joe menggaruk tengkuknya yang kurasa tidak gatal.

TBC

 

The Dreamers part 7

The Dreamers part 7

 

Author : choi hee young

Length : chaptered

Genre : mix

Main Cast :

Ji yeon T-ara

Krystal f(x)

IU / lee ji eun

Jinyoung B1A4

Minho shinee

Wooyoung 2PM

Support cast :

Kim soo ro (actor)

Leeteuk SUJU

Taeyeon SNSD

Eunhyuk SUJU

G.dragon BigBang

Eunjung T-ara

Luna f(x)

Gongchan B1A4

 

   ~author POV~

Hari ini adalah hari keberangkatan minho, krystal dan wooyoung kejepang, sekitar jam 6 pagi mereka sudah berangkat dengan pesawat ke jepang.

 

   ~jiyeon POV~

Hari ini minho kejepan bersama krystal, aahhh, sudahlah, aku harus melupakan mereka dan fokus pada tujuanku, fokus jiyeon~aa, fokus. “PARK JIYEOONNNN!” teriak seseorang dengan suara melengking membuatku tersadar dari lamunanku. Omo! itu jieun, dia pasti ingin memarahiku karena kemarin aku mengatakan pada wooyoung kalau dia ingin bertemu, habislah aku. “hehehe.” Aku tertawa garing dan segera berlari menjauhi terkaman jieun. “YA! PARK JIYEON, JANGAN LARI KAU.” Teriaknya dan segera mengejarku. “mianhe jieun~aa.” Ujarku sambil terus berlari. “berhenti kau.” Ujarnya. “mian.” Aku terus berlari sampai BRUKK.

 

   ~author POV~

BRUUKK jiyeon terjatuh saat di kejar jieun namun beruntungnya jiyeon karena dia tidak langsung jatih ke lantai, ne, jiyeon jatuh menimpa seseorang yang tak lain adalah jinyoung. Jiyeon mengangkat kepalanya dan melihat orang yang di timpa olehnya. “omo!” pekik jieun melihat hal itu. Wajah jiyeon seketika berubah menjadi merah. “m,mian.” Ujar jiyeon sambil berdiri. “e, e, y, ya! makanya kalau jalan lihat2.” Jinyoung berusaha menutupi kegugupannya. “eoh, m, mian.” Sahut jiyeon. Teng~ teng~teng~ bel masuk berbunyi menandakan kalau seluruh siswa harus masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran. Jiyeon, jinyoung dan jieun pun masuk kedalam kelas, leeteuk seonsaeng, taeyeon seonsaeng, eunhyuk seonsaeng dan G.Dragon seonsaeng masuk ke kelas khusus menemui ketiga anak didik mereka. “selamat pagi anak2” leeteuk mulai berbicara. “pagi seongsaengnim.” Sahut jiyeon, jieun dan jinyoung. “kemarin kalian sudah mengikuti pretest dan kalian juga sudah tahu hasilnya, jujur hasilnya benar2 mengecewakan.” Ujar leeteuk seonsaeng berhasil membuat jieun jiyeon dan jinyoung terdiam. “hajiman, kalian pasti sudah berusaha saat itu hanya kurang optimal saja, kalian sudah lihatkan kelima teman kalian yang berangkat kejepang hari ini, mereka adalah orang2 yang terpilih untuk mengikuti training di jepang sebelum akhirnya di putuskan debut atau tidak, apa kalian ingin seperti mereka? Jika kalian ingin, bangunlah mimpi itu dan berusahalah meraih mimpi kalian, kata2 ini mungkin membosankan, tapi cobalah untuk memahaminya, kejar mimpi kalian, kalian pasti bisa asalkan berusaha, kalian sudah tahukan maksudnya? Kami berempat sebagai duru kalian akan membimbing kalian menggapai mimpi itu, mulai hari ini lakukan semuanya dengan sungguh2, hari ini kita akan memulai langkah untuk menggapai mimpi itu, araseo?!” tegas leeteuk seongsaeng. “ne.” sahut jiyeon, jieun dan jinyoung semangat. Leeteuk seonsaeng dkk tersenyum melihat semangat anak2 didik mereka. “gurae, hari ini kita akan mulai dengan latihan vocal. Ok?” ujar taeyeon seonsaeng semangat. “ok.” Sahut jiyeon, jieun dan jinyoung penuh semangat. Hari hari terus berlalu, jieun, jiyeon dan jinyoung berlatih setiap harinya, mulai dari latihan vocal, menari, hingga memainkan alat music, kang soo ro senang melihat hal itu. Sementara jiyeon, jieun dan jinyoung berlatih keras di korea, di jepang wooyoung, krystal, minho, gongchan dan luna juga di latih. Krystal berusaha sebisa mungkin menjadi yang terbaik, dia benar2 ingin mewujudkan cita2 debutnya, selain krystal, wooyoung juga melakukan hal yang sama sedangkan minho, dia latihan dengan setengah hati, pikiriannya melayang entah kemana, dia sama skali tidak fokus terhadap latihan merekas, luna yang merasa suaranya sudah bagus menjadi angkuh dan jarang mengikuti latihan sedangkan gongchan, dia terlihat biasa saja. Hari terus berlanjut, kemampuan menari dan menyanyi jiyeon, jieun dan jinyoung meningkat drastis, mereka juga semakin dekat dan jarang bertengkar.

 

1 tahun pun berlalu……

 

Hari ini akan di di beritahukan apakah group dari seoul art school bisa di jepang atau tidak. Kahi seonsaeng membuka amplop berisi pemberitahuan tsb, dengan hati2 dia membacanya dan ternyata hasilnya. “kalian tidak akan debut di sini.” Ujar kahi. “mwo?! Jadi kami gagal?!” Tanya krystal tidak percaya. “ne.” sahut kahi. “mana mungkin, aku sudah berusaha sebisaku.” Krystal tidak bisa menerima keputusan itu. “kalian di nilai bukan per individu tapi perkelompok, kalian tidak kompak, itu yang membuat kalian gagal.” Tegas kahi seonsaeng. “lalu? Usaha kami setahun ini gagal?” Tanya wooyoung tak percaya. “ani.” Sahut kahi seonsaeng. “lalu?” Tanya minho bingung. “kalian mungkin bisa mencoba untuk debut di korea, ada sebuah agensi yang baru dibuka, kalian bisa debut di bawah agensi itu, besok kita akan pulang ke korea, kalian tentukan pilihannya, ingin kembali ke korea dan debut di bawah agensi itu atau kembali ke seoul art school tanpa membawa hasil apapun.” Ujar kahi seonsaeng.

 

Keesokan harinya……

 

   ~author POV~

Wooyoung, minho, krystal, gongchan dan luna menginjakan kaki mereka di korea, sebelum mereka ke seoul art school, kahi seonsaeng mengajak mereka pergi menemui kepala agensi, dan merundingkan tentang debut mereka, setelah beberapa lama berunding akhirnya agensi itu mau mengorbitkan mereka sebagai grup. setelah menandatangani kontrak, mereka pun pergi ke seoul art school, di sana mereka sudah di tunggu oleh kepala sekolah yang ingin mengetahui hasil dari usaha mereka selama 1 tahun.

 

@seoul art school

 

   ~krystal POV~

Aku melangkahkan kaki di sekolah yang sudah setahun tidak ku datangi dan mulai hari ini aku akan mulai belajar kembali di sekolah ini, saat aku melewati ruangan kelas khusus aku tidak melihat jiyeon, jieun dan jinyoung, apa mereka sudah belajar di kelas biasa? “jiyeon~aa.” Aku mendengar seseorang memanggil jiyeon dan ternyata itu leeteuk seonsaeng. “apa kau sudah siap untuk besok?” Tanya leeteuk seonsaeng. Besok? Memangnya ada apa? Aku semakin penasaran, akhirnya aku sembunyi dan mendengarkan pembicaraan mereka. “aku akan berusaha seonsaeng.” Sahut jiyeon. “kau pasti bisa. Kau harus bisa menjadikan showcase tahun ini meriah, sesuai rencana, kau dan jinyoung akan duet menyanyikan 2 lagu dan jieun akan solo, kalian di percayakan sebagai penampil utama.” Ujar leeteuk seonsaeng. “ne, seonsaengnim.” Sahut jiyeon. Mwo? Penampil utama di showcase?! Setelah leeteuk seonsaeng pergi, aku mengikuti jiyeon, kulihat dia pergi ke atas panggung, sepertinya mereka sedang gladi, di sana juga ada jinyoung, jieun dan siswa2 lainnya. siswa lainnya berdiri di bawah panggung, jiyeon dan jinyoung berdiri di atas panggung, music mulai di putar, kulihat jiyeon mulai menari bersama, saat intro selesai jiyeon mulai menyanyi begitu pun dengan jinyoung, mereka menari sambil menyanyi, mereka sangat lihai menggerakan tubuh, suaranya, suaranya juga b,b-bagus. Kuakui mereka berubah drastis.

 

   ~minho POV~

Aku sedang berjalan-jalan mengelilingi seoul art school, kulihat krystal sedang berdiri sambil memperhatikan sesuatu, aku menghampirinya dan ternyata dia sedang melihat orang yang sed- “I, itu, jiyeon dan jinyoung?!” ujarku kaget. “minho~aa. Kau di sini? Eoh, itu jiyeon dan jinyoung.” Sahut krystal. Aku melihat jiyeon dan jinyoung begitu lihai menari sambil menyanyi, mereka benar2 berubah. “mereka sedang apa? Mereka seperti sedang gladi.” Ujarku. “eoh, mereka memang sedang gladi untuk showcase besok, karena mereka penampil utama.” Jelas krystal. “penampil utama?” tanyaku lagi. “eoh.” Jiyeon berhasil, ingin sekali aku ucapkan selamat padanya tapi itu tidak mungkin, dia sudah membenciku.

 

   ~wooyoung POV~

Saat aku sedang mencari jinyoung, jieun dan jiyeon aku melewati panggung, mataku langsung tertuju pada dua orang yang sedang menari dan menyanyi di atas panggung, itu jiyeon dan jinyoung. Wahh, mereka keren, tarian mereka bagus suaranya juga, mereka sudah meningkat, setelah mereka selesai aku segera menghampiri mereka. “jinyoung~aa, jiyeon~aa.” Panggilku, mereka menoleh dan terlihat kaget. “omo~ wooyoung~aa.” Pekik jiyeon. “ya! wooyoung~aa.”

 

   ~jieun POV~

Aku sedang gladi bersama jiyeon, jinyoung dan siswa2 lainnya, jiyeon dan jinyoung naik keatas panggung dan mulai bernyanyi dan menari, saat mereka selesai, “jinyoung~aa, jiyeon~aa.” Panggil seseorang, suara itu, itu, itu suara, aku segera menoleh dan BENAR! Itu “omo~ wooyoung~aa.” Pekik jiyeon. “ya! wooyoung~aa.” Panggil jinyoung. Omo! wooyoung telah pulang?! Aih, kenapa dia harus datang di saat seperti ini? di saat aku berkeringat setelah latihan begini, -__- “wahh, lama tidak bertemu.” Ujar jiyeon. “eh, jieun, jieun~aa.” Panggil wooyoung. “e, annyeong.” aku tersenyum, aaahh malu sekali bertemu saat begini. “jieun~aa, kemarilah.” Panggil jiyeon.

 

   ~author POV~

aigoo, kalian keren sekali.” Puji wooyoung pada jiyeon dan jinyoung. “kalian tampil untuk acara apa?” menghampiri mereka bersama minho. “benarkan? Kalian akan menjadi penampil utama di showcase besok.” Kata krystal lagi. Jiyeon hanya diam melihat krystal datang bersama minho. ‘tidak terasa sudah setahun’ batin jiyeon. “jinjjayo? Woah, chukkae.” Seru wooyoung. “gomawo, jieun juga nanti akan tampil, tapi dia solo.” Sahut jiyeon tersenyum menggoda jieun. “chukka jieun~aa.” Kata wooyoung membuat pipi jieun memerah. “jiyeon~aa, aku lapar, kajja, kita ke kantin.” Ajak jinyoung. “nado pegeoppa.” Sahut jiyeon memegang perutnya pertanda bahwa ia juga lapar. “gurae, kajja.” Jinyoung menarik lembut lengan jiyeon, seketika raut wajah minho berubah ‘sedekat itukah mereka sekarang?’ batin minho. “jieun~aa, kau mau ikut?” Tanya jiyeon. “eum, ani, aku belum lapar, kalian duluan saja.” Sahut jieun.

 

Malam harinya @ seoul art school

 

   ~Author POV~

Malam ini suasana di seoul art school tidak sesunyi biasanya karena mulai mala mini sampai showcase selesai para siswa menginap di sekolah, lebih tepatnya siswa yang seangkatan dengan jiyeon dll. Minho sedang berjalan di koridor sekolah yang sepi, para siswa yang menginap sudah berada di dalam kelas yang mereka ubah menjadi ruang tidur.

 

   ~Minho POV~

Aku berjalan di koridor sekolah yang cukup sepi, samar-samar aku mendengar dentuman suara music, kakiku membawaku menuju ruang latihan, disana aku melihat seseorang sdang menari dengan lincah, sepertinya… eoh, itu jiyeon?

 

   ~Jiyeon POV~

ehm.” Saat aku sedang berlatih aku mendengar seseorang berdeham. “minho..” lirihku saat melihat minho berdiri diambang pintu, aku segera mematikan music dan menghampirinya. “sudah malam begini tapi kau masih saja berlatih..” ujarnya saat kami sudah duduk di bangku taman sekolah. “eoh, aku ingin menampilkan yang terbaik di showcase nanti.” Sahutku, aku berusaha untuk bersikap biasa padanya.

 

   ~Author POV~

kau berhasil jiyeon~aa.” Ujar minho. “ne?” Tanya jiyeon tak mengerti, minho tersenyum. “saat aku kejepang aku sangat takut kalau kau tidak akan bisa bertahan disini, tapi ternyata aku salah, kau mampu bertahan dan berhasil menunjukan pada orang-orang yang mencibirmu, kalau kau bisa.” Kata minho menatap lurus kedepan. “awalnya aku juga berpikir seperti itu, tapi saat aku mengingatmu yang telah berada beberapa tingkat diatasku, aku tersadar kalau aku juga tidak boleh diam di tempat, gomawoyo.” Terang jiyeon. “mwo?” minho tak mengerti kenapa jiyeon berterima kasih padanya. “lupakan, hehe.” Kata jiyeon tertawa renyah dan kembali menatap lurus kedepan. “jiyeon~aa.” Panggil minho. “uhm.” Sahut jiyeon tanpa menoleh. “saranghae~” ujar minho menatap jiyeon yang masih menatap lurus kedepan. “ne?” jiyeon menoleh dan cup~ minho mengecup bibir mungil jiyeon membuat yeoja itu membulatkan matanya. ‘aku… kenapa?? Kenapa aku tidak merasakan getaran apapun?’ batin jiyeon saat minho telah melepaskan ciuman singkatnya. Jiyeon menunduk, dia tak merasakan apapun saat minho menciumnya tadi. Minho menatap jiyeon yang masih menunduk dan tersenyum. “sekarang aku sudah tahu.” Ujar minho. “aku sudah tahu isi hatimu yang sebenarnya, gwenchana~ aku tidak akan memaksamu.” Lanjutnya, jiyeon menoleh. “mianhe.” Lirih jiyeon sangat pelan, minho tersenyum tenang “gwenchana~ masuklah, udara malam tidak baik.” Ujarnya menepuk pundak jiyeon dan pergi meninggalkan jiyeon yang masih terdiam. “tak ada getaran apapun..” gumam jiyeon memegang dada sebelah kirinya. ‘apa aku sudah tidak menyukainya lagi?’ batin jiyeon kembali bertanya-tanya. Ternyata sedari tadi jinyoung dan krystal melihat kejadian itu dari dua tempat yang berbeda, jinyoung melihatnya dari jarak yang cukup jauh sedangkan krystal melihatnya dari tempat yang terbilang dekat karena dia dapat mendengarkan pembicaraan jiyeon dan minho.

 

   ~Jinyoung POV~

Minho mencium jiyeon?! Sakit, kesal dan tidak terima, tanganku mengepal melihat hal itu, hatiku serasa dicabik-cabik, ku akui aku mulai menyukai jiyeon, ani aku sudah menyukainya, satu tahun bersamanya, berjuang bersama, menghabiskan waktu bersama, melihatnya berkeringat saat latihan bersamaku, melihatnya tertawa lepas membuatku jatuh cinta padanya, tapi sekarang, dia malah berciuman dengan minho dan aku tahu pasti kalau jiyeon menyukai minho. Betapa bodohnya aku berharap dia bisa mencintaiku seperti dia mencintai minho yang sekarang telah kembali dan membawa jiyeon pergi dariku.

 

   ~Krystal POV~

saranghae~” ujar minho pada jiyeon. Sakit, sangat sakit rasanya mendengar minho mengatakan itu pada jiyeon, tes~ aku tak dapat membendung air mataku. “ne?” Tanya jiyeon dan… minho mencium jiyeon singkat, air mataku semakin deras membasahi wajahku, aku menutup mulutku dengan kedua tanganku agar suara tangisanku tidak terdengar. Jiyeon menunduk. “sekarang aku sudah tahu.” Ujar minho. “aku sudah tahu isi hatimu yang sebenarnya, gwenchana~ aku tidak akan memaksamu.” Lanjutnya, jiyeon menoleh. “mianhe.” Lirih jiyeon sangat pelan, minho tersenyum tenang “gwenchana~ masuklah, udara malam tidak baik.” Ujarnya menepuk pundak jiyeon dan pergi meninggalkan jiyeon. ‘apa jiyeon sudah tidak menyukai minho? Bukankah dulu dia…’ aku tak habis pikir dengan jiyeon, benarkah dia sudah tidak menyukai minho? Minho~aa, tidak bisakah kau melihatku yang mencintaimu dari dulu dan sampai sekarang perasaanku padamu itu tak berkurang sedikitpun.

 

TBC