May I love you part 6 (end)
Author : choi hee young
Genre : mix
Length : chaptered
Main Cast : Ji yeon T-ara
Cheondung MBLAQ
Lee joon MBLAQ
other cast : MBLAQ member
~ji yeon POV~
Malam ini aku sendirian menatap seisi rumah yang seakan sedang bercerita padaku tentang kenangan-kenanganku bersama keluarga kecilku yang kini telah tiada meninggalkanku sendiri. Air mataku mengalir begitu saja menatap foto keluarga kecilku, sungguh aku tidak kuat emnanggung cobaan ini. tok, tok, tok. Seseorang mengetuk pintu rumahku perlahan ku buka daun pintunya dan ternyata orang itu adalah cheondung. “bisa aku masuk?” tanyanya yang hanya ku balas dengan anggukan. “ji yeon~aa, gwenchana?” tanyanya ragu. “ne, nan gwenchana.” Sahutku dengan suara bergetar. “gotjimal.” Ujarnya. “kau mau minum apa?” sahutku bangkit dari tempat duduk dan berjalan membelakangi cheondung menuju dapur karena sungguh aku tidak dapat menahan tangisku, saat ini, saat ini aku tidak baik-baik saja cheondung~aa, aku sakit sangat sakit. Aku berusaha menahan tangis namun tak bisa, air mataku keluar dengan derasnya saat aku sedang membuatkan minuman untuk cheondung. “ji yeon~aa” ujar cheondung yang sudah berdiri di belakangku. “kau tahu, saat ini aku benar-benar merasa tidak baik, aku sakit sangat sakit, aku sendirian, tak ada lagi orang yang membuatku semangat menjalani hidup ini, benar-benar menyakitkan cheondung~aa” ujarku menumpahkan semua unek-unek yang mengganjal di hatiku dengan air mata yang masih mengalir di wajahku. “arayo, uljima, eum.” Kini cheondung membalikan tubuhku menghadapnya dan membawaku ke pelukannya yang terasa hangat, tenang, sedikit tenang berada di pelukan cheondung, tapi kini semua terasa gelap…
~cheondung POV~
“kau tahu, saat ini aku benar-benar merasa tidak baik, aku sakit sangat sakit, aku sendirian, tak ada lagi orang yang membuatku semangat menjalani hidup ini, benar-benar menyakitkan cheondung~aa” ujar ji yeon, ku lihat bahunya bergetar, “arayo, uljima, eum.” Aku membalikan tubuh mungil ji yeon dan merengkuhnya berusaha menenangkannya, tubuhnya bergetar tangisnya semakin menjadi, membuatkuikut merasakan sakit yang dia rasakan, sungguh aku tidak bisa melihat ji yeon seperti ini, tiba-tiba tubuh yang ku rangkuh seperti kehilangan kekuatan untuk berdiri. “ji yeon~aa” ujarku sedikit menggoncang tubuh ji yeon. “ji yeon, ji yeon.” Ku lihat wajahnya pucat, dia pingsan. Segera ku bawa ji yeon ke rumah sakit. “bagaiman dok? Ji yeon kenapa?” tanyaku pada sokter yang baru saja memeriksa keadaan ji yeon. “dia hanya kelelahan dan dehidrasi, hanya perlu istirahat beberapa hari, kondisinya akan memulih.” Jelas dokter itu. Ku dekati ji yeon yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. “ji yeon~aa, kenapa kau seperti ini heoh? Kau menyakiti dirimu sendiri.” Ujarku menggenggam erat tangannya. Saat ini aku benar-benar khawatir dengan keadaan ji yeon, aku tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk padanya. Semalaman aku terus menjaga ji yeon tak ingin mengalihkan pandanganku darinya karena kau begitu takut kalau samapi terjadi hal buruk padanya, dia terlihat begitu rapuh sekarang, aku tidak menyangka di balik senyum cerianya yang setiap hari ku lihat ternyata tersembunyi dirinya yang rapuh dan menahan luka yang teramat dalam, aku selalu merasa setelah kehillangan kedua orang tuaku hidupku akan benar-benar kacau tapi nyatanya tidak dan ternyata masih ada orang yang lebih terluka dari pada aku, ji yeon adalah yeoja yang kuat. Matahari mulai menampakkan diri, aku merasa tubuhku mulai lelah, drrtt.
“yobosaeyo”
“cheondung~aa, kau di mana?” Tanya direktur choi di seberang sana.
“naega? Waeyo?”
“cepatlah datang ke kantor, presdir ingin membicarakan sesuat denganmu dan member-member MBLAQ lain.”
“hajiman..”
“waeyo? Ini perintah presdir.”
“ne, aku segera kesana.” Tuuutt.
Dengan berat aku harus meninggalkan ji yeon yang belum sadarkan diri.
~ji yeon POV~
“ugh..” ku buka perlahan mataku yang terasa berat, aku merasa benar2 lemas, tapi kenapa aku bisa ada di sini? Ku pandangi sekeliling ruangan, ne, ini di rumah sakit. Tok, tok, tok. “masuk…”
“permisi agashi.” Seorang suster masuk ke ruangan.
“ne, suster, siapa yang membawaku kemari?”
“tuan cheondung yang membawa anda kemari sewaktu anda pingsan.”
“lalu, kemana dia sekarang?”
“katanya dia sedang ada sedikit urusan.”
“suster, aku mau keluar sekarang, aku merasa sudah lebih baik.”
“tapikan..”
“kumohon suster, kau bisa periksa keadaanku, aku sudah baikan.”
“baiklah.” Suster itu pun memeriksa keadaanku dan akhirnya aku di ijinkan pulang. “agashi, kau harus banyak istirahat.” Ujar dokter. “na. gamsahamnida” sahutku. Aku segera kembali kerumah tapi sebelum itu aku pergi ke toko handphone untuk menjual HP ku, karena aku butuh uang untuk pergi ke busan, setelah selesai menjual HP ku aku pulang ke rumah dan mengemasi barang2ku dan berangkat ke busan, walau berat meninggalkan kota seoul tapi aku harus bisa, di busan aku akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Ku harap aku bisa bertemu lagi dengan cheondung.
~cheondung POV~
Tok, tok, tok. “permisi presdir, apa kau memanggilku?” ujarku masuk keruangan presdir. “ne, duduklah. Begini, promosi album solomu kan sudah berakhir, jadi pihak j.tune merencanakan debut jepang MBLAQ di laksanakan secepat mungkin, lagi pula kalian sudah rekaman lagunyakan, jadi 2 minggu lagi kalian akan berangkat ke jepang.” Jelas presdir. “ne? berangkat?” tanyaku kaget, kalau aku ke jepang, itu berarti aku tidak akan bertemu ji yeon. “ne. siapkan dirimu dan teman2mu untuk debut jepang kalian.” Tegas presdir. “ne.” aku pun keluar ruangan presdir dengan tidak semangat. “cheondung~aa” suara leejoon hyung terdengar dari belakang. “wae hyung?”
“kau sudah di beritahu?”
“ne.”
“jadi kau sudah tahu, kita akan debut di jepang?”
“ne.”
“lalu?”
“lalu apa hyung?”
“lalu kenapa kau masih di sini?”
“memangnya kenapa?”
“pergi dan temui ji yeon.”
“ne?”
“sudahlah, aku tahu kau mencintai ji yeon, kau tidak bisa terus-terusan membohongi perasaanmu seperti ini.” ujar leejoon hyung. Cinta? Apakah rasa yang selama ini kurasakan adalah cinta?
“ya! Apa yang ka pikirkan? Palli temui ji yeon.”
“ne. gomawo hyung.” Aku segera berlari menuju mobilku dan melaju ke rumah sakit. Sesampai di rumah sakit aku segera menuju kamar ji yeon di rawat tapi, kosong? Kemana ji yeon? “suster, pasien di kamar ini kemana?”
“oo.. agashi itu tadi meminta untuk di pulangkan, katanya kondisinya sudah membaik, kami juga telah memeriksanya.”
“p, pulang?”
“ne.” tanpa pikir panjang aku bergegas pergi ke rumah ji yeon. Tok, tok, tok. “ji yeon~aa”, “ji yeon~aa” panggilku namun tak ada sahutan dari ji yeon. “permisi, kau mencari ji yeon ya..” ujar seorang ahjuma yang tinggal di samping rumah ji yeon. “ne.” sahutku. “wah, kau terlambat, ji yeon sudah pergi 30 menit yang lalu.”
“kemana?”
“entahlah, tapi sepertinya akan pergi untuk beberapa lama.”
“beberapa lama?”
“ne, dia membawa koper yang besar.” Ji yeon~aa, kenapa kau pergi tanpa memberitahukanku?
“baiklah, gamsahamnida ahjuma.” Ujarku pergi dari rumah ji yeon. Ku raih ponselku untuk menelpon ji yeon. “nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangka-“ tuut. Aish! Kau kemana ji yeon~aa, kenapa tidak memberitahuku? Kau tahu ji yeon~aa, saat ini aku benar-benar sadar kalau aku mencintaimu, aku tidak ingin kehilanganmu. Berkali-kali kucoba menelpon ji eon tapi sama saja, HP nya tdk aktif.
~ji yeon POV~
Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam aku pun sampai di busan, “hmmmphh.. gurae ji yeon~aa, kau harus bisa membuat hidupmu jauh kebih baik di sini. Hwaiting.” Gumamku. Segera ku cari tempat tinggal. Keesokan harinya aku mencari pekerjaan dan hasilnya, aku dapat pekerjaan yang lumayan besar gajinya. Yeay! Pokoknya aku harus bekerja keras, setelah mendapat uang yang cukup banyak, aku akan kembali ke seoul.
2 minggu kemudian…
~cheondung POV~
“hyung, palliyo nanti kita ketinggalan pesawat.” Teriak mir. “ne, ne. kajja.” Aku dan mir segera melaju ke bandara. Tepat pukul 03.00 aku dan member MBLAQ yang lainnya lepas landas menuju Tokyo, jepangs. Ji yeon~aa, semoga kita bisa bertemu lagi.
—————-
~author POV~
MBLAQ memulai promosi mereka di jepang dan hasilnya album mereka terjual laris, debut jepang mereka sukses besar sehingga perusahaan mereka memutuskan untuk mengeluarkan album selanjutnya dan mengundur jadwal kepulangan MBLAQ. Sementara itu, ji yeon terus bekerja keras di busan.
~ji yeon POV~
Tak terasa sudah 6 bulan aku bekerja di toko pakaian yang terkenal di busan. “ ji yeon~ssi.” Panggil atasanku. “ye.” Sahutku sopan. “minggu depan kau akan di pindah kan ke kantor pusat di seoul, karena atasan di seoul terkesan dengan pekerjaanmu sewaktu dia berkunjung kesini sebulan lalu.” Ujar atasanku. “jeongmal?” Tanya ku girang dan mendapat anggukan mantap dari atasanku. “wuahh.. gaamsahamnida.” Aku membungkuk-bungkuk kan badanku. Aku benar-benar senang, berarti pekerjaan yang kulakukan tidak sia-sia, atasanku terkesan dan memintaku bekerja di kantor pusat, wuahh untuk masuk di kantor pusat kan sangat sulit. Minggu depan aku akan ke seoul, tapi aku tidak bisa bertemu cheondung, huftt, kenap MBLAQ harus debut di jepang? Mau berapa lama lagi mereka di jepang? Cheondung~aa bigoshipeo. Seminggu pun berlalu, hari ini aku harus berangkat ke seoul. “hmmphhhhhh” aku mengirup dalam-dalam udara kota seoul yang sudah lama tak ku hirip, segarrrr. Aku kembali tinggal di rumah yang penuh kenangan indah ini, ‘appa, eomma, yeon mi aku kembali’ aku tersenyum memandang foto keluarga kecilku. Keesokan harinya aku mulai bekerja di butik terkenal seoul, ne, butik ini adalah kantor pusat tempat ku bekerja di busan. Mewah, sangat mewah pantas saja terkenal dan banyak di gemari. Aku terus bekerja keras.
2 tahun kemudian……
~author POV~
5 orang namja yang di kerumuni oleh banyak gadis itu berjalan dengan tenang. “cheondung oppa” “leejoon oppa” “kya… itu mir..” suara teriakan fans-fans mereka tak membuat mereka terganggu sedikitpun. “hyung, akhirnya kita bisa kembali lagi ke Negara ini.” ujar mir. “ne, aku benar-benar merindukan tempat ini.” sahut cheondung membuka kacamata hitamnya yang berhasil membuat fans-fans nya menjerit histeris.
Sementara itu…
~ji yeon POV~
OMO! Aku bisa terlambat kalau begini. Segera ku percepat laju mobil ku, aigoo habislah aku!
~author POV~
Seorang yeoja cantik dengan dandanan yang elegan turun dari mobilnya dengan tergesa-gesa. “ji yeon sunbae,” panggil seorang yeoja padanya. “ne. waeyo sully~aa” sahut ji yeon. “aku ingin bertanya soal pakaian yang di pesan lee hyori seminggu lalu.” Ujar yeoja yang di panggil sully itu. “oh, yang itu sudah selesai kok, aku masuk dulu ya, aku sudah terlambat.” Ujar ji yeon berlari mesuk ke gedung mewah itu. “kau terlambta ya.” Tanya yoona, manager keuangan yang juga adalah teman baik ji yeon. Ji yeon hanya cengengesan tanpa menjawab pertanyaan teman baiknya itu. “untung saja presdir belum datang, kalau tidak kau bisa di marahi.” Ujar direktur yoona. “jeongmal? Hufttt hari ini dewi fortuna masih berpihak padaku.” Ujar ji yeon mengusap dadanya. “gurae, aku ke ruangan ku dulu ya..” ji yeon masuk ke ruangannya dan duduk di balik meja yang bertuliskan ‘manager marketing’.
~cheondung POV~
“ini pakaian yang akan kalian gunakan di SBS besok.” Ujar manager kim mebagikan pakaian padaku dan anggota MBLAQ lainnya. “apa ini? punyaku sobek.” Ujarku kaget melihat pakaianku sobek yang sepertinya tersangkut barang tajam seperti paku. “jeongmal?” Tanya manager kim heran. “ne, lihat saja ini, memangnya ini pakaian dari butik mana?”
“ini dari gangsta collection’s boutique.”
“wah, butik terkenal itu? Bagaiman bisa mereka membuat kesalahan sebesar ini?” seru mir tak percaya. “ya sudah aku akan kesana.” Aku segera bergegas ke kantor butik itu.
@ kantor gangsta collection’s boutique
~cheondung POV~
“permisi, aku ingin complain tentang pakaianku yang ku pesan di butik ini.” ujarku pada seorang resepsionis. “memangnya ada apa dengan pakaian anda?” Tanya resepsionist itu. “pakaian ini sobek sebelum ku pakai, jadi ku harap butik ini mau bertanggung jawab.”
“tapi, itu..”
“ini sudah jelas-jelas kesalahan dari butik, pakaian ini sampai ketanganku sudah sobek seperti ini.” ujarku sengan suara yang mulai mengeras.
~ji yeon POV~
“ini sudah jelas-jelas kesalahan dari butik, pakaian ini sampai ketanganku sudah sobek seperti ini.” ku lihat seorang namja berteriak-teriak di resepisionist. Apa-apaan namja itu? Membuat keributan saja. Huh. Lagi pula siapa tahu saja itu sobek saat di bawa padanya. “permisi tuan, tapi kurasa itu bukan seutuhnya kesalahan dari butik, mungkin saja pakaian itu sobek saat di berikan pada anda.” Jelasku sopan. “memangnya siapa kau?” ujarnya membelakangiku. “aku manager marketing di si-“ kata-kataku terhenti saat melihat namja itu berbalik, “kau…” aku benar-benar tak percaya bisa bertemu cheondung di sini.
~cheondung POV~
“permisi tuan, tapi kurasa itu bukan seutuhnya kesalahan dari butik, mungkin saja pakaian itu sobek saat di berikan pada anda.” Terdengar suara seorang yeoja dari belakangku, suara itu,, aniya, mungkin hanya mirip. “memangnya siapa kau?” tanyaku membelakanginya. “aku manager marketing di si-“aku membalikan tubuhku dan menatapnya, kata-katanya terhenti. “kau…” ji yeon?! Benarkah ini ji yeon? Aku masih tidak bisa percaya. “kau, ji yeon, kenapa kau bisa..”aku masih heran melihat ji yeon. “pakaianmu kenapa?” Tanya ji yeon. “a, a,, aniya. Hanya sobek, aku bisa pakai pakaian yang lain kok.” Ujarku sedikit gugup, entah kenapa aku malah jadi gugup seperti ini.
Malam harinya……
~ji yeon POV~
Malam ini cheondung mengajakku bertemu, pokoknya aku harus tampil sebaik mungkin. Ku pakai high hells ku yang berwarna senada dengan dress yang kukenakan. Drrtt..
From : cheondung
Aku sudah di depan rumahmu.
Ok! Hwaiting ji yeon~aa. Aku melangkah dengan mantap ke mobil cheondung. Kami pun segera menuju restaurant untuk makan malam.
~cheondung POV~
Ku perhatikan ji yeon, yeoppo, dandanan nya berbeda dengan 2 tahun lalu. “a, ada apa?” tanyaji yeon yang mulai menyadari kalau aku sedang meperhatikannya. “a, aniya, aku hanya heran saja, kaau sudah bisa pakai high hells dengan benar.” Ujarku berbohong. “huh, kau ku pikir setelah 2 tahun kau akan berubah ternyata, tetap sama.” Sahut ji yeon mengembungkan pipinya. “ternyata kau masih sama, walau penampilan luarmu berubah tapi kau tetap ji yeon yang ku kenal 2 tahun lalu.” Ujarku. Selesai makan malam aku mengantar ji yeon pulag. “wah, indahnya tempat itu, cheondung~aa, bisa berhenti sebentar.” Ujar ji yeon di tengah perjalanan. Kami pun turun di tempat di mana bisa melihat sungai han yang indah dengan jelas. “wahh ternyata kalau malam di sini benar-benar indah.” Seru ji yeon dengan senyuman menghiasi wajahnya. “ne, yeoppo.” Sahutku memandang lurus ke sungai han. Kami terdiam sejenak, terlintas di pikiran ku untuk mengatakan perasaanku padanya yang selama dua tahun ini ku simpan di hatiku. “cheondung~aa” panggil ji yeon lembut. “ne.” sahutku. Ji yeon membalikan tubuhnya menghadapku. “tatap aku.” Ujarnya. “wae..” tanyaku lembut berbalik untuk menatapnya, dia tersenyum amat manis membuat jantung ku bedetak sangat cepat. Deg, dia memelukku? “bogoshipo.” Ujarnya masih memelukku.
~ji yeon POV~
“cheondung~aa” panggilku. “ne.” sahut cheondung lembut. Aku membalikan tubuhku menghadapnya. “tatap aku.” Ujarku. “wae..” Tanya cheondung membalikan tubuhnya dan menatapku, aku tersenyum dan memelukkunya, ne, rasanya aku begitu merindukannya sampai tak ingin melepas pelukanku. “bogoshipo.” Ujarku. “na, do. Kugae..” ujarnya melepas pelukanku. “sranghe ji yeon~aa” ujarnya lembut menatap mataku dalam, deg, apa aku tidak salah dengar? Cheondung, dia mencintaiku? “na do.” Sahutku. Cheondung mengangkat daguku lembut dan…. Chu~ kurasakan bibir lembut cheondung mengecup bibirku, manis, sangat manis, ku pejamkan mataku dan melingkarkan tanganku di leher cheondung.
~author POV~
Tangan cheondung melingkar di pinggang ramping ji yeon dan mendekapnya erat seakan tak ingin kehilangan ji yeon. Mereka berciuman di bawah sinar bulan yang cantik, malam itu menjadi malam yang paling indah bagi mereka.
The End