May I love you part 5
Author : choi hee young
Genre : mix
Length : chaptered
Main Cast : Ji yeon T-ara
Cheondung MBLAQ
Lee joon MBLAQ
Dongho U-kiss
Doo joon BEAST
IU (singer)
other cast : Mir MBLAQ
Krystal f(x)
Jun hyung BEAST
So yeon T-ara
G.O MBLAQ
~author POV~
Hari demi hari ji yeon lalui bersama cheondung, IU, lee joon, doo joon dll. Ji yeon semakin akrab dengan cheondung mereka sering bercanda dan jarang bertengkar dan tentu saja hal itu membuat krystal geram, setiap kali bertemu ji yeon selalu saja ada hal yang dia perbuat untuk menyakiti ji yeon. Tak terasa sudah 6 bulan ji yeon menjadi manager cheondung dan dia melaluinya dengan senang, pengobatan dongsaengnya pun berjalan lancar karena ji yeon mempunyai uang yang cukup untuk membiayai pengobatan adiknya karena gajinya sebagai manager lumayan besar. “ji yeon~aa” panggil IU pada ji yeon yang sedang menunggui cheondung pemotretan. IU menghampiri ji yeon dengan di ikuti lee joon, dongho, mir, junhyung dan doo joon, mereka memang sangat akrab sehingga kerap kali terlihat bersama. “ini,” lee joon menyodorkan sebuah undangan pernikahan. “undangan siapa ini?” Tanya ji yeon mengambil undangan itu. “itu undangan pernikahan G.O hyung dengan so yeon noona, kau datang ya..” ujar mir. “ooo.. so yeon eonni yang di t-ara itu ya?” tebak ji yeon. “tepat sekali.” Seru dongho. “kau akan datang kan?” Tanya doo joon. “tentu saja aku akan datang.” Sahut ji yeon. “kalau begitu kau ku jemput ya.” Tawar jun hyung. “andwae! Ji yeon akan pergi bersama cheondung oppa.” Tegas IU. “iyakan ji yeon?” lanjutnya. “eh,,, ne… “ sahut ji yeon, IU puas dengan jawaban ji yeon dan menjulurkan lidah pada junhyung yang berhasil membuat junhyung kesal. Malam pun tiba, cheondung yang merupakan anggota MBLAQ datang ke gedung tempat acara pernikahan akan di langsungkan lebih awal untuk membantu persiapan, dan ji yeon juga ikut. 30 menit sebelum acara di mulai, cheondung dan anggota MBLAQ lainnya siap2 di ruang ganti pria, sedangkan ji yeon sedang di dandani di ruang ganti wanita bersama so yeon. “yeoppo. Pantas saja cheondung memilihmu sebagai yeojachingunya.” Ujar so yeon.
~ji yeon POV~
“yeoppo. Pantas saja cheondung memilihmu sebagai yeojachingu nya.” Ujar so yeon eonni saat kami sedang di dandani. Aku cukup kaget mendengarnya, yeojachingu? Hihihi, perutku geli mendengarnya, tapi jantungku juga berdebar saat mendengarnya, apa aku berharap seperti itu? Dan sepertinya aku memang berharap seperti itu, aih, ji yeon~aa hayalanmu itu tinggi sekali.. “hhhh.. aku bukan yeojachingunya, aku Cuma managernya kok.” Sahutku. “jeongmal? Padahal kalian sangat serasi loh.” Celetuk so yeon eonni yang berhasil membuat pipiku memerah. “hehehe, eonni bisa saja.” Sahutku. Akhirnya aku dan so yeon eonni selesai di dandani, so yeon eonni mengganti pakaiannya dengan gaun pengantin terlihat sangat anggun. “neomu yeoppo eonni.” Pujiku. “gomawoyo.” Sahutnya, aku pun mengganti pakaianku dengan gaun di atas lutut berwarana peach, gaun yang benar-benar indah. “neomu yeoppo ji yeon~aa.” Puji so yeon eonni. “gomawo eonni.” Ujarku. “tak salah namamu ji yeon, kau memang cantik, secantik ji yeon dongsaengku di T-ara.” Ujar so yeon eonni. “mana mungkin, ji yeon yang di T-ara kan sangat cantik. Eonni bisa saja.” Ujarku sedikit malu. “tapi benar kok. Aku yakin cheondung akan terpesona olehmu.” Sahut so yeon eonni dan lagi2 membuatku malu dan menggoreskan rona merah di pipiku. Aku keluar ruang ganti duluan dari so yeon eonni.
~cheondung POV~
Aku sudah berada di tengah gedung bersama IU, member MBLAQ, BEAST dan U-Kiss menunggu acara di mulai, kulihat ji yeon keluar dari ruang ganti dengan memakai gaun di atas lutut berwarna peach sungguh cantik. Aku benar2 terpesona meihatnya, dan sepertinya para member MBLAQ, BEAST dan U-Kiss juga terpesona melihat ji yeon.
~author POV~
Cheondung dan yang lainnya terus memperhatikan ji yeon. Ji yeon berjalan menghampiri mereka, “neomu yeoppo.” Seru dongho dan mir bersamaan yang mewakili pemikiran semua orang yang sedang melihat ji yeon. Ji yeon tersenyum membuatnya terlihat sangat cantik. “aigoo.. ji yeon~aa, neomu yeoppo. Benarkan oppa?” ujar IU sambil memandang cheondung. “e.. ne?” Tanya cheondung gelagapan. “aihh,, pikiranmu lagi melayang kemana sih oppa, tadi itu aku Tanya kal-“
“kau juga cantik kok noona.” Ujar dongho memotong. “ne?” Tanya IU kaget. “aku bilang kau cantik noona. Neomu yeoppo.” Ujar dongho memamerkan senyum manisnya, IU hanya terdiam dan menunduk menyembunyikan semburat merah di pipinya *suit,suit, si IU malu-malu euyyy hihihi#plakk/di gampar IU* “wuahh, dongho~aa lihatlah IU tersipu malu karena perkataanmu barusan.” Celetuk mir. PLETAKK “YA!” jitakan IU mendarat tepat di kepala mir. “auh, appo IU~aa” ringgis mir mengusap kepalanya yang baru kena jitak. “siapa suruh kau meledekku. ISHH” omel IU. Acara pernikahan so yeon dan G.O pun di mulai dan berlangsung dengan baik. “wah, ji yeon~aa, kau tahu, hari ini kau sungguh cantik, neomu yeoppo.” Puji junhyung di penghujung acara. “huh! Kalian itu terlalu berlebihan memperlakukan ji yeon, dia kan Cuma manager.” Ujar krystal sinis sambil menghampiri ji yeon dan yang lain. “apa yang kau bicarakan heoh?” sahut doojoon tak kalah sinis pada krystal. “apalagi kalau bukan tentang manager ini, hhh, dia ini kan hanya manager tapi kalian terlalu berlebihan memperlakukannya. Ish” krystal memandang ji yeon dari ujung kaki sampai kepala. “ya! Jaga mulut mu itu.” Ujar cheondung dingin dan berjalan mendekati ji yeon dan krystal. “cheondung, kau membela manager ini?” Tanya krystal tak percaya. “wae?” cheondung balik bertanya. “dia kan hanya manager bodoh yang tak tahu diri.” Ujar krystal. “jangan pernah kau menghina ji yeon lagi, karena dia bukan hanya managerku, tapi dia juga adalah yeojachinguku. Araseo?” ujar cheondung berbohong sontak membuat mereka semua kaget. “hhh. Aku tidak percaya! Mana mungkin kau menyukai yeoja seperti dia! Lagi pula apa buktinya? Heoh?!” ujar krystal yang sudah terlihat kesal. “gurae, ku beri kau bukti.” Cheondung menarik ji yeon ke pelukannya dan mendekatkan wajahnya pada ji yeon. “anggap saja saat ini kita sedang mabuk. Dan tutup matamu.” Bisik cheondung pada ji yeon. “ne?” CHU~ cheondung mengecup lembut bibir mungil ji yeon, spontan membuat ji yeon dan semua orang kaget, namun ji yeon segera teringat perkataan cheondung dan segera menutup matanya, tangan cheondung melingkar di pinggang ramping ji yeon dan yang satunya lagi memegang wajah ji yeon. Semua wartawan yang meliput acara pernikahan so yeon dan G.O segera mengabadikan kejadian itu dan dengan cepat memotretnya dari tiap sudut. Krystal tak dapat berkata apapun, bibirnya seakan membeku melihat cheondung berciuman dengan ji yeon hatinya memanas. leejoon dan yang lain juga terlihat kaget, sementara IU bersorak sorai sendirian melihat hal itu, tentu saja, karena dia memang menginginkan cheondung bersama ji yeon. “benarkan kataku.” Gumam so yeon. “mwoga?” Tanya G.O yang sudah resmi menjadi suaminya. “cheondung pasti menyukai ji yeon. Hihihi” sahut so yeon. “di sini kan kita pengantin nya tapi malah mereka yang berciuman.” Runggut G.O dan so yeon hanya tersenyum. “kajja.” Ujar cheondung melepas ciumannya. “odiga?” Tanya ji yeon membuka matanya, namun cheondung segera menarik tangan nya dan berlari ke tempat parkir menghindari para waratawan yang sebentar lagi pasti akan mewawancarai mereka, ji yeon terus berlari mengikuti cheondung yang masih terus menggenggam tangannya. “changkaman” ujar ji yeon, cheondung menghentikan langkahnya dan berbalik lalu melemparkan senyuman manis nya pada ji yeon. “ kalau tidak cepat2 wartawan akan segera mengerumuni kita. Kajja.” Ujar cheondung kembali menarik tangan ji yeon, mereka masuk ke dalam mobil dan segera melaju meninggalkan tempat acara pernikahan so yeon dan G.O di langsungkan, dari belakang terdengar para wartawan memanggil-manggil cheondung. “hufft.. hampir saja.” Ujar cheondung menyandarkan kepalanya di jok mobil, ji yeon masih terus diam.
~ji yeon POV~
Aigoo, apa yang barusan ku lakukan? Aku, aku berciuman dengan cheondung? Ne, walau pun ini sudah kedua kalinya kami berciuman, waktu itu kami mabuk hajiman kali ini,, kali ini jelas-jelas kami sadar. Omo! Sadar ji yeon, ayo kembalikan kesadaranmu. Tapi jujur saja aku menyukai hal itu. “kau pasti masih bingung ya?” Tanya cheondung. “ne..” sahutku menunduk karena aku yakin pasti wajahku sudah memerah. “aku benar2 sudah tidak tahan dengan perlakuan krystal yang seperti itu, makanya aku sengaja membuatnya kesal.” Jelas cheondung tersenyum manis ke arahku membuat jantungku rasanya berhenti berdetak. Omo! Cheondung benar2 sudah membuatku jatuh cinta. Walau pun dia menciumku hanya untuk membuat krystal kesal, tapi aku benar2 senang. hihihi
~author POV~
Keesokan harinya berita tentang cheondung dan ji yeon ditayang kan dan dimuat di berbagai media masa. Ji yeon yang semalam pulang ke rumahnya dengan malasnya bangkit dari tempat tidur menuju dapur untuk mengambil air minum dan berjalan kea rah TV, dengan mata yang masih setengah tertutup ji yeon menyalakan TV “uhuk, uhuk.” Ji yeon tersedak ketika sedang meneguk air minum karena melihat berita di acara gossip. “OMONA! Ottokhe?!” terang saja ji yeon kaget karena berita yang di acara gossip itu adalah berita tentang dirinya dan cheondung. Bo peep, bo peep, bo peep~aa. HP ji yeon berbunyi menandakan panggilan masuk, di layar tertera nama direktur choi.
“yobosaeyo”
“ji yeon~ssi, kau di mana?”
“naega? Aku di rumah ku. Ada apa?”
“sebaiknya kau jangan keluar hari ini, karena para wartawan sedang mencarimu untuk di wawancarai.”
“oh, ye.” Tuuut.
~ji yeon POV~
Hufftt, kalau tidak keluar, jadi tidak bisa bertemu cheondung. Ku rebahkan tubuhku di atas kasur.
~cheondung POV~
Drrrttt. Ku lihat di layar HP ku, panggilan dari direktur choi.
“yobosaeyo”
“ya. Cheondung, sebaiknya kau jangan keluar rumah, karena pasti para wartawan akan mengejarmu, dan jangan bicara apapun tentang kejadian semalam. Araseo?”
“ne, ne, araseo.” Tuuutt. Hufftt, ini semua gara2 krystal. Tapi, itu berarati hari ini ji yeon tak akan datang.
~author POV~
Sudah 3 hari direktur choi meminta ji yeon untuk tidak keluar rumah dan tidak bekerja.
~krystal POV~
Huh! Yeoja tidak tahu diri itu belum buka suara. ‘Gurae, kita lihat apa kau bisa selamanya aman seperti ini, PARK JI YEON’.
~author POV~
Krystal mencari informasi tentang ji yeon dan keluarganya. “bagus! Lihat sja park ji yeon aku akan membalas semua penghinaan yang ku terima.” Batin krystal. Krystal menyebarkan informasi yang tidak benar tentang asal usul ji yeon, krystal menyebarkan informasi bahawa ji yeon tidak mempunyai asal usul yang jelas, karena dia hanya tinggal sendirian tanpa sanak saudara. berita buruk tentang ji yeon pun beredar karena ji yeon adalah yeojachingu (palsu) dari cheondung seorang penyanyi yang sedang naik daun jadi berita itu cepat beredar dan hal itu tentu saja mempengaruhi reputasi cheondung. Presdir j.tune ent. Sangat kesal mendengar berita itu dia segera meminta direktur chooi untuk memanggil ji yeon dan menghadap padanya.
~ji yeon POV~
OMONA! Apa2an berita ini!?! drrtt.
“ye direktur choi.”
“ji yeon~ssi, sekarang juga kau ke kantor j.tune, presdir ingin kau menghadap.”
“ye.” Tuutt. Aih, ottokhe?! Pasti presdir akan marah padaku. Siapa yang menyebarkan berita bodoh ini?! aish! Aku bergegas ke kantor J.tune untuk menghadap presdir. Tok, tok, tok. “masuk” terdengar suara presdir dari dalam ruangan, aku pun segera masuk. “annyeonghasaeyo presdir.” Ujarku membungkuk. “ji yeon~ssi, kau tahu kan kalau cheondung itu sedang berada di puncak ketenarannya.” Ujar presdir. “ye.”
“media tahu kalau kau itu yeojachingunya dan berita buruk tentang kau pasti akan mempengaruhi karirnya.”
“baik, nanti saya akan meluruskan berita jelek itu, karena berita itu memang tidak benar.”
“tidak perlu.”
“ye?”
“kau tidak perlu bicara pada media, biarkan berita ini berlalu begitu saja dan kau juga tidak perlu bekerja sebagai manager cheondung karena hal itu akan sangat menarik perhatian media. Araseo?”
“tapi presdir, saya-“
“sudahlah. Apa kau ingin karir cheondung hancur berantakan?”
aku hanya menunduk menahan air mataku.
“pergilah dan menjauhlah dari cheondung.”
“ye.” aku keluar dari ruangan presdir dengan langkah gontai. Kenapa jadi seperti ini? aku tidak akn bisa bertemu cheondung lagi. Air mataku terus mengalir. Bagaiman dengan pengobatan yeon mi? kalau aku di pecat, bagaimana aku bisa membiayai pengobatan yeon mi? ya tuhan, kenapa bisa seperti ini. aku pergi ke rumah sakit untuk melihat dongsaengku yang masih terbaring lemah di tempat tidur. “yeon mi~aa, bagaimana kabarmu? Eum?” ujarku mengelus lembut rambut yeon mi, dongsaengku yang sangat kucintai.
~cheondung POV~
“cheondung~aa.” Panggil direktur choi. “ne” sahutku. “kau di panggil presdir.” Ujarnya. “ne.” aku segera menemui presdir di ruangannya. “permisi, apa anda memanggilku?”
“ne, duduklah.”
“ada apa?”
“aku sudah memecat ji yeon sebagai managermu.”
“ye??” Tanya ku kaget.
“ku rasa lebih baik dia tidak berada di sekitarmu karena itu akan mempengaruhi karirmu. Lagi pula jika dia tidak berada di dekatmu berita buruk yang menyangkut dirimu perlahan-lahan akan menghilang dengan sendirinya.”
“tapikan..”
“sudahlah. Ku lakukan ini demi kau, demi karirmu yang sekarang ini sedang berada di puncak. Araseo?”
“ye.” Aku keluar ruangan presdir dengan kesal. Ada apa dengannya?! Bisa-bisanya dia mengatur hidupku seperti ini! AISH! ji yeon. Nama itu terlintas di pikiranku, kalau dia tidak menjadi managerku, berarti aku tidak bisa bertemu dengannya, ISH! Kenapa rasanya sesedih ini?
~author POV~
“MWO?!” seru IU, dongho, mir, dan junhyung serempak. “ne, ji yeon di pecat jadi manager cheondung.” Jelas manager kim. “bagaimana bisa?” Tanya doojoon. “aku sudah menduga, hal ini pasti terjadi.” Ujar lee joon. “kasihan ji yeon noona.” Ujar dongho. “dia pasti sedih.” Tambah mir. “ingin sekali saat ini aku menghiburnya.” Timpal junhyung. “iya, aku ingin sekali bertemu ji yeon saat ini.” IU angkat bicara. “tapi kalau begini, bisa2 rencanaku gagal, huuuh” gumam IU. “rencana apa?” Tanya dongho yang mendengar gumaman IU. “a,, ne? a,, a,, aniyo.” Sahut IU gelagapan.
Backsound : SM the ballad – miss you
~ji yeon POV~
Hari demi hari ku lalui tanpa cheondung. “bogoshipeo..” gumam ku memandang layar HP ku, lebih tepatnya memandang fotoku dan cheondung sewaktu di pulau jeju. Tes~ air mata ku keluar begitu saja dari pelupuk mataku. Kenapa harus seperti ini? kenapa aku harus berpisah dengan cheondung di saat aku sudah sangat mencintainya, rasanya benar-benar menyakitkan, ingin rasanya kuteriakan nama mu sekencang mungkin cheondung~aa ‘saranghe kkugae bogoshipo jeongmal bogoshipo cheondung~aa’ tak bisakah aku bertemu cheondung walau hanya dalam mimpi karena sungguh saat ini aku benar-benar merindukannya, tawanya, kejailannya, senyum manisnya, dan tatapan matanya yang mampu membuat jantungku tak karuan tapi juga bisa membuatku tenang.
Sementara itu…
~cheondung POV~
Kenapa rasanya sesunyi ini? apa karena tak ada ji yeon? Tapi kenapa? Kenapa aku tak bisa berhenti memikirkannya? Apa aku…? Aniya, tak mungkin. ku pandangi wajah ji yeon yang sedang tertawa di layar HP ku, lucu, sangat lucu, dia bisa membuatku tertawa setiap hari, tiba-tiba semua kejadian-kejadian yang telah ku lalui bersama ji yeon, mulai dari kejadian memalukan, lucu sampai….. aish! Rasanya benar2 hampa. tapi sebenarnya apa yang sedang kurasakan sekarang ini? apakah cinta? Ani, mungkin aku hanya kasihan karena ji yeon di pecat, tapi… kenapa rasa ini begitu mengusikku? Aish!
~author POV~
Tak terasa sudah 1 bulan ji yeon tidak menjadi manager cheondung lagi, uangnya pun semakin menipis sementara pengobatan dongsaengnya memerlukan biaya yang banyak. Tok, tok, tok “masuk” ujar ji yeon dari dalam kamar rawat dongsaengnya, seorang suster pun masuk. “permisi agashi, saya hanya ingin mengingatkan kalau anda harus segera membayar administrasi agar pengobatan dongsaengmu bisa segera di lanjutkan karena sejujurnya kondisi dongsaeng mu semakin memburuk.” Jelas suster itu. “ne, arayo.” Sahut ji yeon lemas. “gurae, saya keluar dulu.” Ujar suster itu.
~ji yeon POV~
“gurae, saya keluar dulu.” Ujar suster itu. “ne.” sahutku tersenyum kecut. “yeon mi~aa, mianhe, aku bukan eonni yang baik, aku tak dapat melaksanakan tugasku dengan baik,, mianhe, jeongmal mianhe.” Ujarku pada yeon mi yang masih koma, ku genggam erat tangannya, sungguh aku tak ingin kehilangan yeon mi, ‘sejujurnya kondisi dongsaeng mu semakin memburuk’ perkataan suster tadi terus terngiang di telingaku. Segera ku hapus air mataku dan bergegas keluar kamar. ‘pokoknya aku harus dapat kerja dan membayar pengobatan yeon mi’ tekad ku. Aku terus berkeliling mencari pekerjaan. Drrttt
“yobosaeyo”
“apakah ini dengan ji yeon agashi?”
“ne, nugusaeyo?”
“ini dari rumah sakit tempat dongsaeng anda di rawat.”
“ada apa? Apa yang terjadi?”
“yeon mi dalam keadaan kritis.”
“mwo?!” air mataku mengalir deras di pipi ku. Ya tuhan, kumohon lindungilah yeon mi. aku berlari sekencang mungkin ke rumah sakit dengan air mata yang masih terus mengalir deras di wajahku.
~doo joon POV~
Aku sedang dalam perjalan pulang ke apartemen, namun mataku segera tertuju pada seorang yeoja yang sedang berlari dan,, menangis? Kenapa ji yeon menangis. Ku hampiri ji yeon yang sedang berlari. “ji yeon~aa, kau mau kemana? Ayo ku antar.” Ujarku dari dalam mobil. “a,, aku mau ke rumah sakit.”
“naikalah.”
“ne”
Aku dan ji yeon pun melaju dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit. “siapa yang sakit? Dan… kenapa,, kenapa kau menangis?” tanyaku. “dongsaengku, dia sekarang sedang kritis di rumah sakit.”
“dongsaeng? Kau punya dongsaeng?” tanyaku heran karena selama ini dia tak pernah cerita kalau dia punya seorang dongsaeng. “ne.” kami pun sampai di rumah sakit yang di tuju ji yeon, dengan cepat ji yeon berlari menyusuri koridor rumah sakit dia terlihat begitu panik. “dokter, bagaimana keadaan yeon mi? Ku mohon selamatkan dia.” Ujar ji yeon pada dokter yang baru saja keluar dari UGD. “maaf agashi, dongsaengmu, tidak dapat tertolong karena kondisinya sudah sangat parah.” Ujar dokter itu. “mwo? Mworagayo?” ku lihat air mata mengalir dari pelupuk mata ji yeon.
~ji yeon POV~
“maaf agashi, dongsaengmu, tidak dapat tertolong karena kondisinya sudah sangat parah.” Ujar dokter itu. “mwo? Mworagayo?” air mataku tak dapat kutahan lagi. Yeon mi……. kenapa kau tinggalkan aku heoh? “andwae, andwae…” tangisku semakin menjadi. Tuhan,, kenapa kau berikan cobaan sebesar ini, aku tidak kuat menanggungnya. Perlahan ku buka kain putih yang menutupi wajah yeon mi, pucat wajahnya sangat pucat namun terlihat tenang. “yeon mi~aa saranghe.” Ujarku menatap tubuh yeon mi yang terbujur kaku, tangisku semakin menjadi.
~doojoon POV~
“ji yeon~aa, uljima, eum” ujarku merengkuh ji yeon berusaha menenangkan nya, rasanya benar2 sakit saat melihatnya menangis dan terluka, aku sudah terlanjur menyayanginya sehingga aku benar2 tak bisa melihatnya seperti ini.
~leejoon POV~
Saat aku berjalan di koridor ruah sakit setelah menjenguk temanku ku lihat seorang yang sangat ku kenal sedang berlari menuju UGD di belakangnya ku lihat doojoon juga berlari mengikutinya. Ada apa dengan ji yeon? Kenapa dia terlihat begitu panik? Siapa yang sakit? Kenapa dia bersama doojoon? Karena penasaran, ku ikuti mereka sampai saat ku dengar percakapan ji yeon dengan seorang dokter. “maaf agashi, dongsaengmu, tidak dapat tertolong karena kondisinya sudah sangat parah.” Ujar dokter itu. “mwo? Mworagayo?” air mata ji yeon mengalir di wjahnya. ‘dongsaeng? Kenapa selama ini dia tidak pernah cerita kalau dia punya dongsaeng?’ batinku. “andwae, andwae…” tangisnya semakin menjadi, aku tak tahan melihat ji yeon seperti itu, rasanya benar-benar perih. Ji yeon dan doojoon masuk ke dalam UGD, ku ikuti mereka ku lihat ji yeon berdiri di samping tubuh seorang yeoja yang terbujur kaku, ku rasa itu dongsaeng nya yang di maksud tadi. Ji yeon menangis di samping dongsaengnya itu, doojoon merengkuhnya dan menenangkanya, sakit seklai melihat ji yeon bersama doojoon. Drrttt
From: doojoon
Sekarang aku bersama ji yeon di rumah sakit seoul center, dongsaengnya baru saja meninggal.
Sepertinya di send all oleh doojoon.
—————
~ji yeon POV~
Hari ini yeon mi di kremasi, berat rasanya melepaskan yeon mi satu-satunya keluarga yang ku miliki. Sekarang aku sendiri, benar-benar sendiri. “ji yeon~aa, kajja ku antar pulang.” Ujar leejoon oppa merengkuh bahu ku, aku hanya menurut dan masuk ke dalam mobil leejoon oppa. “ji yeon~aa,,,” ujar leejoon oppa sesampai di depan rumahku. “nan gwenchana oppa..” sahutku. “istirahatlah.”, “ne.” aku pun masuk kedalam rumah yang penuh kenangan ku bersama kedua orang tua ku juga dongsaengku.
~cheondung POV~
Kulihat ji yeon di rengkuh leejoon dan mengantarnya pulang, ji yeon~aa ingin sekali saat ini aku menghiburmu dan meminta maaf karena karena aku kau di pecat sehingga kau tidak dapat membiayai pengobatan dongsaengmu. Mianhe ji yeon~aa. Ku putuskan malam ini untuk menemui ji yeon di rumahnya.
TBC