Running Up part 4
Author : choi hee young
Length : chaptered
Genre : Thriller, action, romance
Cast : Choi minho Shinee
Park ji yeon T-ARA
Choi siwon Super Sunior
Sandara park 2NE1
TOP BigBang
Support cast : kyuhyun super junior
Krystal f(x)
Seohyun SNSD
Doojoon BEAST
Onew shinee
Track : MBLAQ – running & running
SNSD & 2PM – cabi song
MBLAQ – bang bang bang
Taeyeon – I love you
~author POV~
Pagi itu ji yeon berangkat bersama dara untuk mengambil seragam dan pakaian ji yeon yang lain lalu pergi ke apartemen dara dan akan tinggal di sana bersama dara untuk beberapa waktu. “eonni, aku kesekolah dulu.” Pamit ji yeon hendak keluar dari apartemen. “changkaman, ku antar, sekalian aku ke kantor.” Ujar dara. “ne, kajja.” Sahut ji yeon. “ji yeon~aa” panggil krystal saat ji yeon memasuki kelas. “wahh, ku sudah sembuh ya..” lanjut krystal. “ne.” sahut ji yeon. “ji yeon~aa, hyung memintaku mengajakmu ke kantor, katanya ada hal yang ingin di bicarakan.” Minho menghampiri ji yeon saat bel pulang berbunyi. “ne. kajja.” Ajak ji yeon, mereka pun pergi ke kantor GoR (guardian of republic) bersama dan tentu saja hal itu mengundang perhatian teman sekelasnya terutama para gadis. “mereka ada hubungan apa?” Tanya seorang yeoja. “huaahh minho kuuuu,,, kenapa dia pulang bersama ji yeon…” rengek seorang lagi. “terserah minho mau pulang dengan siapa, kenapa kalian yang sewot.” Ujar krystal pada gadis-gadis itu. “benar, kenapa kalian yang sewot, iya kan chagi?” kyuhyun menggandeng krystal. “chagi?” Tanya krystal heran. “tak akan.” Krystal menghempaskan tangan kyuhyun. “krystal..” panggil kyuhyun saat krystal pergi meninggalkannya. “sama aku saja oppa.” Tiba-tiba seohyun datang dan menggandeng tangan kyuhyun. “ya sudah, kajja.” Ujar kyuhyun menggandeng seohyun.
@ kantor GoR
~author POV~
“setelah kami mencari tahu tentang organisasi athena dan kegiatan mereka setahun terakhir ini, di dapatkan informasi kalau pemimpin athena memiliki seorang anak laki-laki yang tinggal di jepang sedangkan istrinya telah meninggal, Athena tidak melakukan kegiatan apapun setahun terakhir ini.” jelas siwon. “mungkin setahun terakhir ini mereka menghabiskan waktu untuk mencari chip yang di tanyakan padaku waktu itu.” Tebak minho. “mungkin saja, tapi apa isi chip itu? Kenapa mereka begitu menginginkannya sampai-sampai harus menculikmu?” dara terlihat berpikir. “mungkinkah itu bukti kematian orang tuaku?” ji yeon angkat bicara. “mungkin, tapi ku rasa bukan hanya bukti kematian kedua orang tuamu tapi mungkin ada sesuatu yang berharga lainnya.” Ujar siwon. “berharga?” dara menyipitkan matanya. “apa mungkin harta?” tebak minho. “ku rasa lebih tepatnya sesuatu yang bisa membuat mereka mendapatkan harta.” Lanjut ji yeon. “dan hal itu mungkin mengancam ketahanan Negara makanya abeoji menyimpannya agar Negara tetap aman.” Ujar siwon. “tapi di mana chip itu sekarang?” Tanya dara. “abeoji tidak pernah memberitahukan sesuatu tentang chip itu padaku.” Sahut siwon. “changkaman.” Pekik ji yeon. “wae?” Tanya minho. “mungkinkah tuan choi meminta abeoji dara eonni untuk menyimpannya? Sehingga dia di bunuh?” tebak ji yeon. “benar juga.” Ujar minho. “dara~aa, apa appamu pernah membicarakan tentang chip atau sebagainya padamu?”Tanya siwon. “chip? Ku rasa tak pernah.” Sahut dara berusaha mengingat. Tak terasa hari sudah mulai malam, mereka semua memutuskan untuk kembali dulu kerumah. “eonni, coba kau ingat-ingat, apa appa mu pernah memberitahukan tentang sesuatu yang berharga padamu?” Tanya ji yeon sesampai di apartemen dara. “ku rasa tak pernah.” Dara mengerutkan keningnya dan berusaha mengingat. “ingat perlahan, siapa tahu ada sesuatu yang pernah appa mu katakan yang bisa menjadi petunjuk.” Ujar ji yeon membuka seragamnya dan masuk ke kamar mandi. “berharga? Aigoo, kenapa aku tidak bisa mengingat apapun tentang hal itu?!” gerutu dara. “eonni, aku keluar dulu ya.” Ujar ji yeon yang sudah memakai jeans hitam dan blous modis berwarna merah maron lengkap dengan high hells nya. “kau mau ke mana?” Tanya dara melihat penampilan ji yeon. “otakku mampet aku mau menyegarkannya dulu. Annyeong.” ujar ji yeon meraih kunci mobilnya dan keluar dari apartemen dara menuju club malam tempat dia pertama kali bertemu dengan minho. “krystal~aa.” Panggil ji yeon saat sampai di club itu. “wahh, ku pikir kau tidak akan datang malam ini.” ujar krystal. “kajja, kita masuk.” Ajak ji yeon, mereka pun masuk ke dalam club.
~minho POV~
Malam ini seperti biasanya aku pergi ke club langgananku. “minho~aa, itu ji yeon.” seru kyuhyun menunjuk 2 orang yeoja yang baru masuk ke club dan memang benar itu ji yeon yang datang bersama krystal. “wahh, ada krystal juga. Yeay!” lanjut kyuhyun berjalan kea rah ji yeon dan krystal. “minho~aa, kajja.” Kyuhyun menarik tanganku. “hai.” Sapa kyuhyun pada mereka aku hanya tersenyum. “hai..” ji yeon dan krystal balik menyapa. “ji yeon~aa, itu doojoon oppa yang jadi DJ nya.” Pekik krystal menunjuk kea rah DJ. “benar” sahut ji yeon. “oppa.” Ji yeon melambaikan tangan pada namja itu, namja yang di panggil doojoon itu turun dari tempat DJ dan menghampiri kami lalu berpelukan dengan ji yeon, siapa namja ini? dia terlihat begitu dekat dengan ji yeon. “oppa, kau kemana saja heoh?” Tanya ji yeon. “ada urusan sedikit.” Namja itu menggandeng ji yeon dan ji yeon hanya tersenyum, ish! Siapa sih namja itu? Sudah lah, untuk apa memikirkan mereka. “kyuhyun~aa, kajj-“ aku hendak mengajak kyuhyun kembali ke tempat yuri dan nickhun duduk tapi dia sudah tak ada di sampingku dan malah menari bersama krystal. “ish!” gerutuku kembali ke tempat duduk bersama yuri dan nickhun.
~author POV~
Waktu sudah menunjukan pukul 02.00. “krystal~aa, aku pulang dulu ya.” Ujar ji yeon pada krystal. “ne.” sahut krystal. “oppa, aku pulang ya, annyeong.” ji yeon pamit pada doojoon. “ne, hati-hati.” Sahut doojoon. “ji yeon~aa.” Panggil minho saat ji yeon keluar dari club. “ne,” sahut ji yeon. “kau mau pul-“ DORR kata-kata minho terpotong dengan suara tembakan yang hampir mengenai ji yeon. “itu pasti orang-orang dari athena.” Ujar ji yeon. “sebaiknya kita kabur saja.” Ajak ji yeon. “ne, kita kacaukan mereka, kau bawa mobilmu kea rah sana dan aku bawa mobilku kea rah lain setelah itu kita kembali bertemu di tempat ini. araseo?” ujar minho. “ne, hana, dul set.” Bisik ji yeon lalu mereka berdua dengan cepat lari ke mobil masing-masing dan melaju dengan kecepatan tinggi, orang-orang dari athena pun berpencar untuk mengejar mereka.
~ji yeon POV~
Brrmmmm, aku melajukan mobilku, ku lihat di kaca spion mobil mereka mengejarku. “gurae, ayo kita mulai balapannya, hahhahaha.” Ujarku semakin menginjak gas, sesekali aku membanting stir saat di tikungan membuat orang-arang dari athena itu mengerem mobilnya tiba-tiba. “hahahaha, rasakan itu.” Ujarku
Sementara itu…
~minho POV~
Sial! Mereka masih mengejar. “gurae, kita lihat sampai mana kalian bisa mengejarku.” Aku semakin melajukan mobilku dan menyalip kendaraan-kendaraan yang ada di depanku membuat mereka kesusahan mengejarku dan tertinggal jauh, bagus ini kesempatan untuk melarikan diri, aku membanting stir saat di tikungan dan berhasil lolos dari mereka dan kembali ke club sesuai rencana. Bagaimana dengan ji yeon?
~ji yeon POV~
Yeay! Aku berhasil lolos, aku segera kembali ke club sesuai rencanaku dan minho. Apa minho juga berhasil lolos?
~author POV~
Minho dan ji yeon kembali ke club dan sampai dengan waktu yang sama. “yeay!” seru ji yeon turun dari mobil dan spontan memeluk minho.
~minho POV~
“yeay!” seru ji yeon turun dari mobilnya dan memelukku, deg, omo! Kenapa seperti ini rasanya? Padahal aku sudah sering sekali di peluk yeoja-yeoja tapi kenapa kali ini beda. “wahh, senangnya bisa lolos dari orang-orang itu hahaha.” Ujarnya melepas pelukannya. “kejar-kejaran tengah malam rasanya asik juga.” Sambungku. “ugh..” ji yeon merenggangkan otot-ototnya, “aku pulang dulu ya. Annyeong.” lanjutnya masuk kedalam mobil dan melaju dengan mobil hitamnya. Sebaiknya aku juga pulang.
~ji yeon POV~
“ji yeon~aa, ayo bangun.” Terdengar sayup-sayup suara dara eonni, perlahan kubuka mataku yang terasa sangat berat. “kau pulang jam berapa semalam?” Tanya dara eonni membuka jendela kamar. “uhmmmm” aku merentangkan kedua tanganku. “sekitar jam stengah empat.” Sahutku. “mwo? Kenapa sepagi itu?” Tanya dara eonni kaget. “sebenarnya aku sudah mau pulang jam 2 tapi waktu aku mau pulang tiba-tiba orang-orang dari Athena datang jadi terpaksa aku dan minho harus kejar-kejaran dengan mereka.” Jelasku. “minho? Kau pergi dengan minho semalam? Kencan ya?” goda dara eonni, aigoo kenapa dia selalu menggodaku seperti ini. “semalam aku ke club dan di sana juga ada minho, sepertinya itu tempat langganannya.” Ujarku. “apa setiap malam kau ke club?” Tanya dara eonni. “ne, aku merasa kesepian di apartemen sendirian jadi aku menghibur diri dengan ke club malam.” Jelasku. “kurangilah kebiasaanmu itu, kau ini masih sekolah hal itu akan mempengaruhi sekolahmu, sekarang kan kau tinggal bersamaku jadi kau tidak perlu merasa kesepian lagi. Ne?” dara eonni mengusap lebut rambutku dan tersenyum manis, aku merasa beruntung mengenal orang seperti dara eonni dia orang yang penuh dengan kasih sayang walaupun memiliki masa lalu yang buruk sepertiku, seandainya aku punya saudara seperti dia mungkin hidupku tak akan sehancur sekarang. “eonni.” Panggilku. “ne.” sahutnya. “bisakah aku menganggapmu sebagai eonni kandungku?” tanyaku, dara eonni berbalik dan tersenyum padaku. “tentu saja boleh, aku senang bisa punya dongsaeng sepertimu” sahutnya. “gomawo.” Ujarku. “ne, sana mandi dan ke sekolah.” Ujarnya. “ne.” sahutku bangun dan mandi lalu mengganti pakaian dengan seragam sekolah. “eonni, aku kesekolah dulu, annyeong.” pamitku. “ne. hati-hati.” Sahut dara eonni.
~dara POV~
Aku senang, sekarang aku punya dongsaeng yang akan menemaniku. Gomawo ji yeon~aa, kau sudah datang ke kehidupanku dan menemaniku. Setelah ji yeon pergi ke sekolah aku bersiap-siap untuk ke kantor.
~TOP / seung hyun POV~
“hmmpphh” aku menghirup udara korea saat sampai di bandara incheon, rasanya sudah lama sekali tidak menghirup udara di Negara ini, benar-benar membuat rindu sama seperti dara, dia membuatku tidak bisa berhenti memikirkannya selama di jepang. Drrtt. “yobosaeyo”
“kau sudah sampai di korea?” Tanya appa dari sebrang.
“ne.”
“orang suruhan appa sudah pergi ke incheon untuk menjemputmu, tunggulah mereka membawa mobil hitam bercap ATH.” Jelas appa. “ne.” sahutku. Tuuutt. ATH, appa masih saja mengurus organisasi itu, organisasi yang menyebabkan kematian omma. Tak lama orang suruhan appa datang dan membawaku ke kantor pusat Athena. “appa, kenapa tiba-tiba appa memintaku kembali ke korea?” tanyaku duduk di kursi di depan meja kerja appa. “kurasa tubuhku mulai melemah, aku ingin kau meneruskan organisasi ini.” ujar appa. “ne? untuk apa? Organisasi ini sudah menyebabkan kematian eomma, lalu appa ingin aku meneruskan organisasi ini? shireo.” Tegasku. “dengar! Yang membuat eomma mu meninggal bukan organisasi ini tapi GoR (guardian of repuplic) dan kau harus membalas dendam pada mereka dengan cara meneruskan kepemimpinan appa jika suatu saat appa meninggal. Araseo?” jelas appa, GoR? Mereka membuat eomma meninggal? “seung hyun~aa, ini satu-satunya cara untuk membalas dendam.” Ujar appa. “gurae, aku mau.” Sahutku. “bagus, ingat mereka adalah musuh terbesarmu hancurkan mereka dan mulai sekarang namamu adalah TOP.” Ujar appa. “kenapa harus ganti nama?”
“agar mereka sulit mencari datamu. Araseo?”
“ne.” sahutku. Gurae, mulai sekarang aku akan membalaskan dendam eomma. Dara.. aku jadi teringat padanya, ingin sekali aku bertemu dengannya.
~dara POV~
“ughh..” aku merenggangkan otot-otot ku, “capek juga duduk di depan computer dari pagi sampai siang.” Gumamku, kryuukk, perutku sudah minta di isi, gurae, makan dulu baru lanjut kerja. Aku pergi ke café dekat kantor untuk makan siang. Saat aku sedang melahap makananku pandanganku tertuju pada seorang namja yang sepertinya.. “seung hyun.” Gumamku, apa mungkin itu seung hyun, namja itu mulai berjalan menjauh, harus ku pastikan kalau itu seung hyun atau tidak, mataku memanas mengingatnya, rasa rindu yang meluap-luap di hatiku menuntunku berlari mendekati namja itu, aku sangat berharap namja itu adalah seung hyun. “seung hyun.” Panggilku saat berada di belakang namja itu. Dia berbalik dan ternyata benar, dia seung hyun, tes~ air mataku keluar begitu saja. “dara.” Ujarnya. Aku segera memeluk namja yang sangat ku rindukan selama bertahun-tahun ini. “kau kembali..?” ujarku terisak dalam pelukannya.
~TOP/seung hyun POV~
Saat aku sedang mengintai kantor GoR seseorang memanggilku. “seung hyun.” Panggilnya spontan aku berbalik dan ternyata yeoja yang memanggilku adalah dara, yeoja yang ku cintai sejak kecil. “dara.” Ujarku. Ku lihat air mata membasahi pipinya, dia memelukku. “kau kembali..?” ujarnya terisak dalam pelukanku, aku mendekapnya. “ne, aku kembali sesuai janjiku padamu 10 tahun lalu.” Sahutku. “bogoshipo jeongmal bogoshipo.” Ujarnya masih terisak. “na do. Sekarang aku sudah di sini, kau jangan menangis lagi. Ne?” aku mengusap punggungnya lembut. “uhm.” Sahutnya.
~ji yeon POV~
“ji yeon~aa, kajja ke kantin.” Ajak krystal. “aku sedang tidak nafsu makan.” Sahutku. “ya sudah, aku ke kantin dulu ya.” Ujar krystal “ne.” Entah kenapa perasaanku tak enak hari ini, aku pergi ke atap sekolah, mungkin aku bisa menenangkan diri di sana, aku tiba-tiba merindukan appa dan eomma, rasa sakit yang dalam menusuk hatiku bercampur dengan rasa dendam yang sangat besar pada orang-orang yang membuatku harus kehilangan orang tuaku, tes~ air mataku mengalir mulus di wajahku, rasa sakit hatiku selama bertahun-tahun kembali terasa dan semakin bertambah.
~minho POV~
Ji yeon kemana? Tadi di krystal ke kantin sendiri tapi ji yeon juga tak ada di kelas, kemana dia? Aku mencari ji yeon sekeliling sekolah tapi tak menemukannya juga, apa dia di culik orang-orang dari athena? Tidak mungkin, ini kan di sekolah, mana mungkin orang-orang itu bisa masuk. Atap, benar satu-satunya tempat yang tidak ku datangi untuk mencari ji yeon hanyalah atap, aku berlari ke atap sekolah. Ku lihat ji yeon sedang berdiri di tepi atap, bahunya bergetar. “hiks..” dia menangis? Ada apa dengannya? Aku mencoba mendekatinya, kupegang bahunya. “ji yeon~aa” panggilku. Dia menoleh dengan wajah yang di penuhi air mata. “k, kau kenapa? Tanyaku ragu. “rasa itu, rasa itu datang lagi, rasa sakit yang sangat dalam di hatiku kembali dan semakin bertambah, hiks, dan dendam itu semakin menguasai hatiku.” Ujarnya dengan suara bergetar, sorot matanya benar-benar dalam, mengambarkan luka di hatinya, ku dekap tubuhnya. “uljima.” Ujarku mengusap punggungnya. “aku harus bagaimana menghadapi semua ini? dendam itu semakin bertambah..” ujarnya masih terisak. “lakukan apa yang bisa membuatmu tenang.” Sahutku. “kau tahu apa yang bisa membuatku tenang?” ujarnya melepas pelukanku. “membalaskan dendam kedua orang tuaku, membunuh pembunuh kedua orang tuaku adalah hal yang bisa membuatku tenang.” Lanjutnya, aku hanya terdiam, melihatnya seperti ini benar-benar membuatku sakit, melihatnya menangis karena rasa sakit di hatinya membuat hatiku juga terasa sakit. “kau tahukan hal itu bisa mengancam nyawamu?” Ujarku. “ne, ara, hajiman, mereka juga harus merasakan sakit yang kurasakan selam 10 tahun.” Ujarnya. “gomawo.” Lanjutnya tersenyum, manis, sangat manis. “kau tahu, kau jauh lebih cantik kalau tersenyum, jadi jangan menangis lagi, araseo?” ujarku. “kau baru sadar kalau cantik? Hahaha” sahutnya, aku senang kau tertawa ji yeon~aa.
~author POV~
“ji yeon~aa.” Panggil minho saat bel pulang berbunyi. “ne.” sahut ji yeon. “aku pulang denganmu ya.”
“kau tidak bawa mobil?”
“bawa, tapi sepulang sekolah ini kyuhyun meminjamnya, katanya dia mau mengajak yeojachingunya jalan-jalan tapi mobilnya sedang rusak.”
“ooo,, kajja.” Ji yeon berjalan mendahului minho, lagi-lagi mereka berdua menarik perhatian siswa di sekolah itu terutama para yeoja. “huahhh, minho ku..” rengek beberapa yeoja. “minho~aa, kau dengar itu, fans mu merengek seperti bayi, kau ini tega sekali, hahaha.” Bisik ji yeon pada minho saat mereka melewati koridor. “biarkan saja, kau mau dengar mereka menjerit?” Tanya minho. “mwo? Menjerit?” ji yeon balik bertanya dengan cepat minho merangkul bahu ji yeon dan “kyaa..” jerit salah seorang yeoja. “andwae!” yang lainnya ikut menjerit. “benarkan?” bisik minho dan ji yeon hanya menahan tawanya. “mau lihat mereka menangis?” Tanya minho lagi. “apa lagi yang akan kau lakukan?” Tanya ji yeon heran, minho menarik ji yeon dan mendekatkan wajahnya pada ji yeon lalu berbisik “hana dul set” tepat pada hitungan ketiga “kyaaaa, minho kuuuuuu hiks.” Jerit seorang yeoja. “napeun namja. Kajja, dari pada mereka semakin menjadi-jadi.” Ji yeon menarik tangan minho ke tempat parkir sambil menahan tawa. “bbmhahahahahahahahahaha.” Tawa ji yeon lepas seketika sesampai di tempat parkir, minho ikut tertawa. “kau keterlaluan, hahahahahaha.” Ujar ji yeon. “aku kan tidak meminta semua ini, tuhan memang berkehendak menjadikanku sebagai namja tampan, hahahaha.’ Ujar minho dengan PD. “omo! Kau terlalu percaya diri.”
“memang benarkan, hahahaha”
“ish, kajja, kau yang menyetir ya..” Ji yeon melemper kunci mobil pada minho. “aku lapar, kita makan dulu ya.” Ujar minho di tengah perjalanan. “ne, aku juga lapar.” Sahut ji yeon. mereka pun pergi ke sebuah café dan segera memesan makanan. “omo! Aku lupa!” seru ji yeon seusai mereka makan. “mwoga?” Tanya minho. “kita kan punya tugas dari lee seonsaeng.”
“benar, kita harus membuat karya ilmiah dengan referensi beberapa buku.”
“dan itu akan di kumpul besok, aigoo.” Ji yeon dan minho mengacak rambut frustasi. “gurae, kita ke toko buku sekarang saja.” Ajak ji yeon. “ne, kajja.” Sahut minho, setelah makan mereka pergi ke toko buku. “bukunya yang mana ya..” gumam ji yeon melihat-lihat buku yang tersusun rapih di raknya. “eh, itu kan onew, si culun yang selalu mendapat peringkat pertama di sekolah.” Pekik minho melihat onew yang sedang memmilih-milih buku. “jeongmal? Bagaimana kalau dia saja yang mengerjakan tugas kita.” Ujar ji yeon melihat ke arah onew yang berpenampilan culun dengan tatapan evilnya. “maksudmu?” Tanya minho bingung. “changkaman.” Ujar jiyeon, ji yeon berjalan ke arah onew sambil membuka kancing bagian atas kemeja sekolahnya dan menarik sedikit rok sekolahnya yang pendek, minho yang mengerti maksud ji yeon hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan menahan tawanya. “onew~ssi.” Panggil ji yeon. “ne.” onew tersentak melihat ji yeon yang sudah bersandar di rak buku menghadapnya. “huuftt, panas ya..” ji yeon mengangkat kerah kemeja sekolahnya sambil mengipas dengan tangannya. Glekk, onew hanya dapat menelan ludah melihatnya. “eumm..” ji yeon menggigit bibir bagian bawahnya, “boleh minta bantuan tidak..?” lanjut ji yeon dengan nada manja. “b, bo, boleh, apa yang b, bisa a, aku b, bantu?” Tanya onew gugup. “kau tahukan lee seonsaeng memberikan tugas membuat karya ilmiah dan akan di kumpul besok?” Tanya ji yeon semakin mendekat pada onew membuat onew mengeluarkan keringat dingin sedangkan dari kejauhan minho terlihat sedang menahan tawanya. “n, ne, waeyo?” Tanya onew mengelap keringatnya. “bisa bantu aku mengerjakannya?” Tanya ji yeon dengan manja. “n, ne b, bisa.” Sahut onew terus mengeluarkan keringat dingin. “jeongmal?” Tanya ji yeon. “ne.” sahut onew. “wuahhh, gomawo.” Seru ji yeon. “ne.” sahut onew. “oh, iya, buatkan 2 ya,,, kau tahukan, krystal itu adalah sahabatku, ya? Ya?” ujar ji yeon. “n, ne, nanti ku berikan padamu sebelum jam pelajaran lee seonsaeng di mulai.” sahut onew. “gomawo, kau memang baik, annyeong.” ji yeon pergi sambil melambaikan tangan pada onew dan berbalik sambil tersenyum puas. “hahahahahahahahaha.” Minho melepas tawanya sesampai di luar toko buku. “kau tahu, wajah onew tadi sangat lucu. Hahahahaha” minho tak henti-hentinya tertawa. “orang seperti itu sayang kalau tidak di manfaatkan, hahahaha.” Ujar ji yeon sambil mengunci kancing bagian atas kemejanya. “tapi tadi untung saja onew bisa menahan diri, kau tahu penampilanmu tadi sangat menggoda.” Ujar minho. “jeongmal?” ji yeon mendekatkan wajahnya pada minho.
TBC
oke, author nognol lagi, mian ya lama postnya, soalnya author lagi sibuk akhir2 ini #PLAKK*sok sibuk* trus buat para readers jangan lupa RCL yaaaaaaa… buat para siders cpet2 tobat ya.. ^_~