The Dreamers part 7
Author : choi hee young
Length : chaptered
Genre : mix
Main Cast :
Ji yeon T-ara
Krystal f(x)
IU / lee ji eun
Jinyoung B1A4
Minho shinee
Wooyoung 2PM
Support cast :
Kim soo ro (actor)
Leeteuk SUJU
Taeyeon SNSD
Eunhyuk SUJU
G.dragon BigBang
Eunjung T-ara
Luna f(x)
Gongchan B1A4
~author POV~
Hari ini adalah hari keberangkatan minho, krystal dan wooyoung kejepang, sekitar jam 6 pagi mereka sudah berangkat dengan pesawat ke jepang.
~jiyeon POV~
Hari ini minho kejepan bersama krystal, aahhh, sudahlah, aku harus melupakan mereka dan fokus pada tujuanku, fokus jiyeon~aa, fokus. “PARK JIYEOONNNN!” teriak seseorang dengan suara melengking membuatku tersadar dari lamunanku. Omo! itu jieun, dia pasti ingin memarahiku karena kemarin aku mengatakan pada wooyoung kalau dia ingin bertemu, habislah aku. “hehehe.” Aku tertawa garing dan segera berlari menjauhi terkaman jieun. “YA! PARK JIYEON, JANGAN LARI KAU.” Teriaknya dan segera mengejarku. “mianhe jieun~aa.” Ujarku sambil terus berlari. “berhenti kau.” Ujarnya. “mian.” Aku terus berlari sampai BRUKK.
~author POV~
BRUUKK jiyeon terjatuh saat di kejar jieun namun beruntungnya jiyeon karena dia tidak langsung jatih ke lantai, ne, jiyeon jatuh menimpa seseorang yang tak lain adalah jinyoung. Jiyeon mengangkat kepalanya dan melihat orang yang di timpa olehnya. “omo!” pekik jieun melihat hal itu. Wajah jiyeon seketika berubah menjadi merah. “m,mian.” Ujar jiyeon sambil berdiri. “e, e, y, ya! makanya kalau jalan lihat2.” Jinyoung berusaha menutupi kegugupannya. “eoh, m, mian.” Sahut jiyeon. Teng~ teng~teng~ bel masuk berbunyi menandakan kalau seluruh siswa harus masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran. Jiyeon, jinyoung dan jieun pun masuk kedalam kelas, leeteuk seonsaeng, taeyeon seonsaeng, eunhyuk seonsaeng dan G.Dragon seonsaeng masuk ke kelas khusus menemui ketiga anak didik mereka. “selamat pagi anak2” leeteuk mulai berbicara. “pagi seongsaengnim.” Sahut jiyeon, jieun dan jinyoung. “kemarin kalian sudah mengikuti pretest dan kalian juga sudah tahu hasilnya, jujur hasilnya benar2 mengecewakan.” Ujar leeteuk seonsaeng berhasil membuat jieun jiyeon dan jinyoung terdiam. “hajiman, kalian pasti sudah berusaha saat itu hanya kurang optimal saja, kalian sudah lihatkan kelima teman kalian yang berangkat kejepang hari ini, mereka adalah orang2 yang terpilih untuk mengikuti training di jepang sebelum akhirnya di putuskan debut atau tidak, apa kalian ingin seperti mereka? Jika kalian ingin, bangunlah mimpi itu dan berusahalah meraih mimpi kalian, kata2 ini mungkin membosankan, tapi cobalah untuk memahaminya, kejar mimpi kalian, kalian pasti bisa asalkan berusaha, kalian sudah tahukan maksudnya? Kami berempat sebagai duru kalian akan membimbing kalian menggapai mimpi itu, mulai hari ini lakukan semuanya dengan sungguh2, hari ini kita akan memulai langkah untuk menggapai mimpi itu, araseo?!” tegas leeteuk seongsaeng. “ne.” sahut jiyeon, jieun dan jinyoung semangat. Leeteuk seonsaeng dkk tersenyum melihat semangat anak2 didik mereka. “gurae, hari ini kita akan mulai dengan latihan vocal. Ok?” ujar taeyeon seonsaeng semangat. “ok.” Sahut jiyeon, jieun dan jinyoung penuh semangat. Hari hari terus berlalu, jieun, jiyeon dan jinyoung berlatih setiap harinya, mulai dari latihan vocal, menari, hingga memainkan alat music, kang soo ro senang melihat hal itu. Sementara jiyeon, jieun dan jinyoung berlatih keras di korea, di jepang wooyoung, krystal, minho, gongchan dan luna juga di latih. Krystal berusaha sebisa mungkin menjadi yang terbaik, dia benar2 ingin mewujudkan cita2 debutnya, selain krystal, wooyoung juga melakukan hal yang sama sedangkan minho, dia latihan dengan setengah hati, pikiriannya melayang entah kemana, dia sama skali tidak fokus terhadap latihan merekas, luna yang merasa suaranya sudah bagus menjadi angkuh dan jarang mengikuti latihan sedangkan gongchan, dia terlihat biasa saja. Hari terus berlanjut, kemampuan menari dan menyanyi jiyeon, jieun dan jinyoung meningkat drastis, mereka juga semakin dekat dan jarang bertengkar.
1 tahun pun berlalu……
Hari ini akan di di beritahukan apakah group dari seoul art school bisa di jepang atau tidak. Kahi seonsaeng membuka amplop berisi pemberitahuan tsb, dengan hati2 dia membacanya dan ternyata hasilnya. “kalian tidak akan debut di sini.” Ujar kahi. “mwo?! Jadi kami gagal?!” Tanya krystal tidak percaya. “ne.” sahut kahi. “mana mungkin, aku sudah berusaha sebisaku.” Krystal tidak bisa menerima keputusan itu. “kalian di nilai bukan per individu tapi perkelompok, kalian tidak kompak, itu yang membuat kalian gagal.” Tegas kahi seonsaeng. “lalu? Usaha kami setahun ini gagal?” Tanya wooyoung tak percaya. “ani.” Sahut kahi seonsaeng. “lalu?” Tanya minho bingung. “kalian mungkin bisa mencoba untuk debut di korea, ada sebuah agensi yang baru dibuka, kalian bisa debut di bawah agensi itu, besok kita akan pulang ke korea, kalian tentukan pilihannya, ingin kembali ke korea dan debut di bawah agensi itu atau kembali ke seoul art school tanpa membawa hasil apapun.” Ujar kahi seonsaeng.
Keesokan harinya……
~author POV~
Wooyoung, minho, krystal, gongchan dan luna menginjakan kaki mereka di korea, sebelum mereka ke seoul art school, kahi seonsaeng mengajak mereka pergi menemui kepala agensi, dan merundingkan tentang debut mereka, setelah beberapa lama berunding akhirnya agensi itu mau mengorbitkan mereka sebagai grup. setelah menandatangani kontrak, mereka pun pergi ke seoul art school, di sana mereka sudah di tunggu oleh kepala sekolah yang ingin mengetahui hasil dari usaha mereka selama 1 tahun.
@seoul art school
~krystal POV~
Aku melangkahkan kaki di sekolah yang sudah setahun tidak ku datangi dan mulai hari ini aku akan mulai belajar kembali di sekolah ini, saat aku melewati ruangan kelas khusus aku tidak melihat jiyeon, jieun dan jinyoung, apa mereka sudah belajar di kelas biasa? “jiyeon~aa.” Aku mendengar seseorang memanggil jiyeon dan ternyata itu leeteuk seonsaeng. “apa kau sudah siap untuk besok?” Tanya leeteuk seonsaeng. Besok? Memangnya ada apa? Aku semakin penasaran, akhirnya aku sembunyi dan mendengarkan pembicaraan mereka. “aku akan berusaha seonsaeng.” Sahut jiyeon. “kau pasti bisa. Kau harus bisa menjadikan showcase tahun ini meriah, sesuai rencana, kau dan jinyoung akan duet menyanyikan 2 lagu dan jieun akan solo, kalian di percayakan sebagai penampil utama.” Ujar leeteuk seonsaeng. “ne, seonsaengnim.” Sahut jiyeon. Mwo? Penampil utama di showcase?! Setelah leeteuk seonsaeng pergi, aku mengikuti jiyeon, kulihat dia pergi ke atas panggung, sepertinya mereka sedang gladi, di sana juga ada jinyoung, jieun dan siswa2 lainnya. siswa lainnya berdiri di bawah panggung, jiyeon dan jinyoung berdiri di atas panggung, music mulai di putar, kulihat jiyeon mulai menari bersama, saat intro selesai jiyeon mulai menyanyi begitu pun dengan jinyoung, mereka menari sambil menyanyi, mereka sangat lihai menggerakan tubuh, suaranya, suaranya juga b,b-bagus. Kuakui mereka berubah drastis.
~minho POV~
Aku sedang berjalan-jalan mengelilingi seoul art school, kulihat krystal sedang berdiri sambil memperhatikan sesuatu, aku menghampirinya dan ternyata dia sedang melihat orang yang sed- “I, itu, jiyeon dan jinyoung?!” ujarku kaget. “minho~aa. Kau di sini? Eoh, itu jiyeon dan jinyoung.” Sahut krystal. Aku melihat jiyeon dan jinyoung begitu lihai menari sambil menyanyi, mereka benar2 berubah. “mereka sedang apa? Mereka seperti sedang gladi.” Ujarku. “eoh, mereka memang sedang gladi untuk showcase besok, karena mereka penampil utama.” Jelas krystal. “penampil utama?” tanyaku lagi. “eoh.” Jiyeon berhasil, ingin sekali aku ucapkan selamat padanya tapi itu tidak mungkin, dia sudah membenciku.
~wooyoung POV~
Saat aku sedang mencari jinyoung, jieun dan jiyeon aku melewati panggung, mataku langsung tertuju pada dua orang yang sedang menari dan menyanyi di atas panggung, itu jiyeon dan jinyoung. Wahh, mereka keren, tarian mereka bagus suaranya juga, mereka sudah meningkat, setelah mereka selesai aku segera menghampiri mereka. “jinyoung~aa, jiyeon~aa.” Panggilku, mereka menoleh dan terlihat kaget. “omo~ wooyoung~aa.” Pekik jiyeon. “ya! wooyoung~aa.”
~jieun POV~
Aku sedang gladi bersama jiyeon, jinyoung dan siswa2 lainnya, jiyeon dan jinyoung naik keatas panggung dan mulai bernyanyi dan menari, saat mereka selesai, “jinyoung~aa, jiyeon~aa.” Panggil seseorang, suara itu, itu, itu suara, aku segera menoleh dan BENAR! Itu “omo~ wooyoung~aa.” Pekik jiyeon. “ya! wooyoung~aa.” Panggil jinyoung. Omo! wooyoung telah pulang?! Aih, kenapa dia harus datang di saat seperti ini? di saat aku berkeringat setelah latihan begini, -__- “wahh, lama tidak bertemu.” Ujar jiyeon. “eh, jieun, jieun~aa.” Panggil wooyoung. “e, annyeong.” aku tersenyum, aaahh malu sekali bertemu saat begini. “jieun~aa, kemarilah.” Panggil jiyeon.
~author POV~
“aigoo, kalian keren sekali.” Puji wooyoung pada jiyeon dan jinyoung. “kalian tampil untuk acara apa?” menghampiri mereka bersama minho. “benarkan? Kalian akan menjadi penampil utama di showcase besok.” Kata krystal lagi. Jiyeon hanya diam melihat krystal datang bersama minho. ‘tidak terasa sudah setahun’ batin jiyeon. “jinjjayo? Woah, chukkae.” Seru wooyoung. “gomawo, jieun juga nanti akan tampil, tapi dia solo.” Sahut jiyeon tersenyum menggoda jieun. “chukka jieun~aa.” Kata wooyoung membuat pipi jieun memerah. “jiyeon~aa, aku lapar, kajja, kita ke kantin.” Ajak jinyoung. “nado pegeoppa.” Sahut jiyeon memegang perutnya pertanda bahwa ia juga lapar. “gurae, kajja.” Jinyoung menarik lembut lengan jiyeon, seketika raut wajah minho berubah ‘sedekat itukah mereka sekarang?’ batin minho. “jieun~aa, kau mau ikut?” Tanya jiyeon. “eum, ani, aku belum lapar, kalian duluan saja.” Sahut jieun.
Malam harinya @ seoul art school
~Author POV~
Malam ini suasana di seoul art school tidak sesunyi biasanya karena mulai mala mini sampai showcase selesai para siswa menginap di sekolah, lebih tepatnya siswa yang seangkatan dengan jiyeon dll. Minho sedang berjalan di koridor sekolah yang sepi, para siswa yang menginap sudah berada di dalam kelas yang mereka ubah menjadi ruang tidur.
~Minho POV~
Aku berjalan di koridor sekolah yang cukup sepi, samar-samar aku mendengar dentuman suara music, kakiku membawaku menuju ruang latihan, disana aku melihat seseorang sdang menari dengan lincah, sepertinya… eoh, itu jiyeon?
~Jiyeon POV~
“ehm.” Saat aku sedang berlatih aku mendengar seseorang berdeham. “minho..” lirihku saat melihat minho berdiri diambang pintu, aku segera mematikan music dan menghampirinya. “sudah malam begini tapi kau masih saja berlatih..” ujarnya saat kami sudah duduk di bangku taman sekolah. “eoh, aku ingin menampilkan yang terbaik di showcase nanti.” Sahutku, aku berusaha untuk bersikap biasa padanya.
~Author POV~
“kau berhasil jiyeon~aa.” Ujar minho. “ne?” Tanya jiyeon tak mengerti, minho tersenyum. “saat aku kejepang aku sangat takut kalau kau tidak akan bisa bertahan disini, tapi ternyata aku salah, kau mampu bertahan dan berhasil menunjukan pada orang-orang yang mencibirmu, kalau kau bisa.” Kata minho menatap lurus kedepan. “awalnya aku juga berpikir seperti itu, tapi saat aku mengingatmu yang telah berada beberapa tingkat diatasku, aku tersadar kalau aku juga tidak boleh diam di tempat, gomawoyo.” Terang jiyeon. “mwo?” minho tak mengerti kenapa jiyeon berterima kasih padanya. “lupakan, hehe.” Kata jiyeon tertawa renyah dan kembali menatap lurus kedepan. “jiyeon~aa.” Panggil minho. “uhm.” Sahut jiyeon tanpa menoleh. “saranghae~” ujar minho menatap jiyeon yang masih menatap lurus kedepan. “ne?” jiyeon menoleh dan cup~ minho mengecup bibir mungil jiyeon membuat yeoja itu membulatkan matanya. ‘aku… kenapa?? Kenapa aku tidak merasakan getaran apapun?’ batin jiyeon saat minho telah melepaskan ciuman singkatnya. Jiyeon menunduk, dia tak merasakan apapun saat minho menciumnya tadi. Minho menatap jiyeon yang masih menunduk dan tersenyum. “sekarang aku sudah tahu.” Ujar minho. “aku sudah tahu isi hatimu yang sebenarnya, gwenchana~ aku tidak akan memaksamu.” Lanjutnya, jiyeon menoleh. “mianhe.” Lirih jiyeon sangat pelan, minho tersenyum tenang “gwenchana~ masuklah, udara malam tidak baik.” Ujarnya menepuk pundak jiyeon dan pergi meninggalkan jiyeon yang masih terdiam. “tak ada getaran apapun..” gumam jiyeon memegang dada sebelah kirinya. ‘apa aku sudah tidak menyukainya lagi?’ batin jiyeon kembali bertanya-tanya. Ternyata sedari tadi jinyoung dan krystal melihat kejadian itu dari dua tempat yang berbeda, jinyoung melihatnya dari jarak yang cukup jauh sedangkan krystal melihatnya dari tempat yang terbilang dekat karena dia dapat mendengarkan pembicaraan jiyeon dan minho.
~Jinyoung POV~
Minho mencium jiyeon?! Sakit, kesal dan tidak terima, tanganku mengepal melihat hal itu, hatiku serasa dicabik-cabik, ku akui aku mulai menyukai jiyeon, ani aku sudah menyukainya, satu tahun bersamanya, berjuang bersama, menghabiskan waktu bersama, melihatnya berkeringat saat latihan bersamaku, melihatnya tertawa lepas membuatku jatuh cinta padanya, tapi sekarang, dia malah berciuman dengan minho dan aku tahu pasti kalau jiyeon menyukai minho. Betapa bodohnya aku berharap dia bisa mencintaiku seperti dia mencintai minho yang sekarang telah kembali dan membawa jiyeon pergi dariku.
~Krystal POV~
“saranghae~” ujar minho pada jiyeon. Sakit, sangat sakit rasanya mendengar minho mengatakan itu pada jiyeon, tes~ aku tak dapat membendung air mataku. “ne?” Tanya jiyeon dan… minho mencium jiyeon singkat, air mataku semakin deras membasahi wajahku, aku menutup mulutku dengan kedua tanganku agar suara tangisanku tidak terdengar. Jiyeon menunduk. “sekarang aku sudah tahu.” Ujar minho. “aku sudah tahu isi hatimu yang sebenarnya, gwenchana~ aku tidak akan memaksamu.” Lanjutnya, jiyeon menoleh. “mianhe.” Lirih jiyeon sangat pelan, minho tersenyum tenang “gwenchana~ masuklah, udara malam tidak baik.” Ujarnya menepuk pundak jiyeon dan pergi meninggalkan jiyeon. ‘apa jiyeon sudah tidak menyukai minho? Bukankah dulu dia…’ aku tak habis pikir dengan jiyeon, benarkah dia sudah tidak menyukai minho? Minho~aa, tidak bisakah kau melihatku yang mencintaimu dari dulu dan sampai sekarang perasaanku padamu itu tak berkurang sedikitpun.
TBC