May I love you part 3
Author : choi hee young
Genre : mix
Length : chaptered
Main Cast : Ji yeon T-ara
Cheondung MBLAQ
Lee joon MBLAQ
Dongho U-kiss
Doo joon BEAST
IU (singer)
other cast :
Mir MBLAQ
Krystal f(x)
Junhyung BEAST
~cheondung POV~
Karena merasa kesal, aku kehilangan mood di pesta, jadi kuputuskan untuk pulang saja. Klek, aku membuka pintu apartemen, sepertinya ji yeon sudah pulang, karena lampu2 di ruang tamu dan dapur menyala.
Backsound: MBLAQ – you’re my +
Aku melangkahkan kaki ke dapur, ku lihat ji yeon sedang membersihkan gaunnya yang kena minuman krystal di pesta tadi, ingin sekali kutanyakan tentang hubungannya dengan doo joon hyung, kenap doo joon hyung merangkulnya tadi? Tapi sudahlah. Ku putuskan untuk ke kamar dan tidur.
~ji yeon POV~
Setelah selesai membersihkan noda di gaunku aku segera masuk kamar ku lihat lampu kamar cheondng sedang menyaa dan beberapa saat kemudian mati, spertinya dia baru akan tidur. Gurae, sebaiknya aku juga tidur. Tiba2 tengah malam aku terbangun karena merasa tenggorokanku sangat kering, aku pergi ke dapur untuk minum air, tapi, suara itu? Sepertinya itu suara cheondung, tunggu, sepertinya dia sedang menangis memanggil-manggil appa dan eomma.
Backsound : yesung – it has to be you
Aku segera berjalan ke kamar cheondung, perlahan ku buka pintu kamarnya, ku lihat dia meringkuk di tempat tidurnya, sepertinya dia bermimpi, tapi kenapa sesedih ini? Ku tatap wajah cheondoong yang terlihat benar2 merasa sakit. Ada apa dengannya?
~cheondung POV~
“appa, eomma, jebal jangan tinggalkkan aku, appa……… eomma…. Mianhe, ini semua karenaku” telintas kejadian 10 tahun yang lalu, saat aku harus melihat appa dan eommaku terbunuh di tangan penjahat yang menculikku. Kenapa? Kenapa mimpi buruk ini selalu datang menghampiriku? Aku menangis, mengingat kejadian 10 tahun yang lalu.
~ji yeon POV~
“cheondung~aa, uljima eum..” aku mengusap pundak cheondung berusaha membangunkannya dari mimpi buruknya. Keringat membasahi dahinya. “cheondung~aa..” ujarku. Jujur, aku sangat khawatir melihat keadaannya yang seperti ini.
~cheondung POV~
“cheondung~aa..” ku dengar sayup sayup suara ji yeon, apa benar itu suaranya? Perlahan aku terbangun dari mimpi burukku, ku buka mataku dan kulihat ji yeon sedang duduk di sampingku. “cheondung~aa, gwenchana?” ujar ji yeon. “uhm.” Sahutku. “apa yang terjadi eum?” Tanya ji yeon yang terlihat khawatir. Diam, aku hanya diam karena kejadian itu terlalu menyakitkan untuk di kenang. “10 tahun yang lalu appa dan eommaku meninggal terbunuh.” Ujarku menahan rasa sakit. “mianhe.” Ujarnya merasa bersalah telah menanyakan hal itu. “dan itu semua karenaku, aku yang telah membuat mereka terbunuh. Mereka terbunuh karena berusaha menyelamatkanku dari para penculik itu.” Tess, air mataku jatuh mengingat hal itu. “mereka meninggal karenaku.” Lagi2 buliran bening mengalir di wajahku. “uljima, eum..” ji yeon merengkuhku, mengusap pundakku, berusaha menenangkanku. Tenang, itu rasanya. Entah kenapa aku merasa lebih tenang sekarang. “tidurlah.” Ujarnya. Aku membaringkan tubuhku di kasur, dan berusaha tenang dan tidur.
Backsound : T-max – bad feeling (ost. BBF)
~ji yeon POV~
Aku menemani cheondoong agar tenang dan bisa tidur dengan nyaman, ku harap mimpi buruk itu tidak akan menghampirinya lagi. Kulihat cheondung sudah tertidur lelap, ku usap dahinya, panas, dia demam, sebaiknya ku kompres saja, aku ke dapur mengambil air dan handuk untuk mengompres kepala cheondung. Ku kompres kepala cheondung yang panas, kemudian ku selimuti dia dengan beberapa selimut agar tubuhnya tetap hangat, bibirnya pucat. Kasihan sekali dia, sesekali ku ganti air kompresannya, dan perlahan demamnya mulai turun, syukurlah, kulihat jam di dinding sudah pukul 03.00, semalaman aku tidak tidur, mataku terasa berat, ku rebahkan kepalaku di samping ranjang cheondung dan mengenggam tangannya yang masih terasa hangat, karena demamnya semalam. Aku mulai terlelap karena lelah.
~author POV~
Tak terasa pagi pun menjelang, cheondung terbangun dari tidurnya, pandanganya terarah pada ji yeon yang tertidur di samping ranjangnya dengan menggenggam tangannya. Cheondung meraba kepalanya yang masih ada handukk kompresan dan tersenyum melihat ji yeon.
~cheondung POV~
Aku terbangun dari tidurku, kulihat ji yeon tertidur di samping ranjangku dan menggenggam tanganku, hangat, ne, rasanya hangat. Ku raba handuk di kepalaku, sepertinya semalam aku demam dan ji yeon menjagaku semalaman dan mengompresku, aku tersenyum melihat ji yeon. ‘gomawo’ batinku. Sepertinya dia kelelahan. “ugh..” ji yeon mulai menggeliat dan perlahan dia membuka matanya. “kau sudah bangun?” Tanya ji yeon. “ne.” sahutku. “gwenchana?” tanyanya sembari meletakan tangannya di kepalaku. “ne, nan gwenchana. Gomawo.” Ujarku, dan dia hanya tersenyum dan memelukku, aih, dia memelukku, deg, kenapa seperti ini rasanya? “syukurlah, aku benar2 takut kalau sampai terjadi sesuatu padamu.” Ujarnya. Dia mengkhawatirkanku? “kau harus janji padaku kalau kau akan baik2 saja, ne?” ji yeon melepaskan pelukannya. “ne, aku janji. Gomawo, jeongmal gomawo.” Sahutku dan ji yeon tersenyum. “baiklah, kau istirahat saja dulu, akan ku batalkan schedulemu hari ini.” Ujarnya. “aniya, aku sudah baikan kok.” Sahutku.
Keesokan harinya…
~ji yeon POV~
“hoaaammmm” sepertinya aku bangunnya kepagian, bahkan matahari belum terbit kulihat jam baru menunjukan pukul 05.00, hari ini cheondung tak ada jadwal pagi, jadi pagi ini aku sedikit bebas, gurae, lebih baik aku jogging saja pagi ini. Aku segera ganti baju dengan pakaian olahraga. Sepertinya cheeondung masih tidur, aku melirik ke arah kamar cheondung yang tertutup, ku tinggalkan pesan saja di atas meja. Aku bergagas keluar apartemen, “uhhmmmmmmmm” aku menghirup dalam2 udara pagi ini “wuaahhh,, segarnya…” seruku mulai jogging.
Backsound : park shin hye – lovely day (ost. Your’e beautifull)
~cheondung POV~
“hoaammmmm..” karena semalam tidur lebih awal hari ini aku jadi bangun kepagian kulihat jam baru menunjukan pukul 05.10, terlintas ide di pikiraanku, segera aku bergegas mengganti bajuku dengan pakaian olahraga, ne, hari ini aku ingin jogging. Aku keluar Kamar dan melihat kamar ji yeon masih tertutup, sebaiknya aku ajak jiyeon saja, kubuka pintu kamarnya dan tak menemukan ji yeon di dalamnya, aku melangkah ke ruang makan mencarinya kulihat surat di atas meja dan segera membacanya. Jadi dia pergi jogging, gurae, ku susul saja. Aku keluar apartemen dan melihat ke sekeliling kompleks, dan melihat seorang yeoja yang tak lain adalah ji yeon sedang jogging, baguslah dia belum terlalu jauh. Aku berlari mengejarnya. “hei, nona cerewet.” Sapaku mensejajarkan langkah dengan ji yeon.
~ji yeon POV~
“hei, nona cerewet.” Terdengar suara cheondung, “aih, kau, bukankah kau masih tidur..” seruku kaget melihat cheondung yang sudah berada di sampingku. “mwo? Jadi sekarang kau berpikir aku sedang tidur sambil jogging heoh? Aih,, kau ini lucu sekali..hahha” cheondung mencubit pipiku. Deg, aigoo, kenapa jantungku seperti ini, kurasa sebentar lagi pipiku akan berubah menjadi merah padam. “ya! Appo..” ujarku kesal dan berusaha mengatur detak jantungku yang mulai tak karuan. “hahahahaha” cheondung tertawa melihat wajah kesalku dan mengacak rambutku. Deg, omona! Ada apa sih dengan jantungku?! Kenapa selalu sperti ini?! “aish, kau ini! Sudah mencubit pipi orang malah tertawa dan sekarang malah mengacak rambutku, rasakan ini.” Aku mencubit kedua pipi cheondung dan berlari mendahuluinya. “Ya! Jangan lari kau.” Ujar cheondung kesal dan mengejarku. “hahahaha.” Tawaku menjulurkan lidah padanya.
~author POV~
Cheondung terus mengajar ji yeon sampai akhirnya dia berhasil menangkap ji yeon. “tertangkap kau.” Seru cheondung menarik tangan ji yeon. “rasakan ini” cheondung mencubit hidung ji yeon sementara ji yeon tak dapat berbuat apa2 karena tangan cheondung yang satunya lagi menahan tangan ji yeon. “iya, iya, ampun…” ujar ji yeon dengan suara yang cempreng dan sangat lucu karena hidungnya sedang di cubit cheondung. “wuahahahaha Suaramu lucu sekali, hahahahaha” cheondung tertawa puas. “huuuh..” ji yeon hanya dapat menggerutu. Tak terasa matahari sudah mulai terbit, “cheondung~aa sebaiknya kita pulang saja, karena sebentar lagi pasti fans2mu akan mengerumunimu.” Ujar ji yeon melihat sekeliling yang tak sesunyi tadi. “ne, kajja” sahut cheondung, mereka pun pulang. Hari itu berjalan baik tanpa ada hambatan.
——————
~author POV~
Hari itu cheondung keluar apartemen tanpa ji yeon, karena memang hari ini dia tak punya jadwal jadi ji yeon pun libur dan meminta ijin untuk keluar. “beli yang mana ya..” gumam cheondung berjalan mengelilingi mall sendirian dengan penyamaran lengkap, “dia itu,,, orangnya simple tapi unik, ne, sebaiknya ku cari pakaian yang seperti itu saja.” Ujar cheondung mulai mencari-cari pakaian untuk seorang yeoja yang tak lain adalah ji yeon.
Sementara itu…
~ji yeon POV~
Untung hari ini cheondung tak ada jadwal jadi aku bebas, sebaiknya hari ini ku habiskan saja waktuku bersama yeon mi. aku segera ke rumah sakit.
@rumah sakit
~ji yeon POV~
Aku masuk keruangan tempat yeon mi di rawat, dan kondisinya masih sama seperti sebelumnya, masih tak sadarkan diri. ‘pokoknya aku harus dapat uang banyak agar yeon mi tetap di sini bersamaku’ tekad ku dalam hati. “yeon mi~aa, aku datang. Bagaimana kabarmu hari ini?” ujarku mengelus rambut yeon mi yang mulai rontok. Tes~ aku tak dapat menahan air mataku melihat keadaan dongsaengku yang seperti ini. “kau tenang saja ya, pokoknya eonni akan berusaha keras agar kau bisa kembali seperti dulu, kau harus kuat, ne?” ujarku. Seharian penuh aku terus bersama yeon mi karena kemarin2 aku jarang menjenguknya jadi sekarang aku terus bersamanya.
~cheondung POV~
Aih, sudah malam begini, kenapa ji yeon belum pulang ya… “hoammmm” rasanya mengantuk sekali, ku putuskan untuk pergi tidur. ‘ku berikan besok saja’ batinku berjalan menuju kamar.
~ji yeon POV~
Hari ini aku tidak pulang ke apartemen cheondung, aku pulang ke rumah tempat aku dan dongsaengku tinggal sebelum dia masuk rumah sakit. ‘sebaiknya ku SMS cheondung’ batinku meraih HP ku.
To : cheondung
Cheondung~aa malam ini aku tidur di rumah, nanti, besok pagi-pagi sekali aku akan ke apartemen. good night lazy boy.. ^_~
~cheondung POV~
drrrtt.. HP ku bergetar ku lihat icon 1 message
From : ji yeon
Cheondung~aa malam ini aku tidur di rumah, nanti besok pagi-pagi sekali aku akn ke apartemen. good night lazy boy.. ^_~
Pantas saja belum pulang. Ya sudah lah. Aku menarik selimutku dan tidur.
~author POV~
Keesokan harinya ji yeon pulang ke apartemen cheondung. “annyeong.” ujar ji yeon. Hari ini cheondung akan menghadiri sebuah acara yang juga di hadiri beberapa idol lainnya. “pakai ini” ujar cheondung menyodorkan setelan blous dan jeans yang casual beserta high heels dengan warna yang senada. “ne?” ujar ji yeon. “hhh kau sudah mulai tuli ya?” sahut cheondung. “a,,, aniya, hajiman, tidak bisakah aku tetap bepakaian seperti ini?” sahut ji yeon. “kau tahu kan acara itu di hadiri para idol terkenal.”
“jadi maksudmu pakaian ku ini tak pantas di pakai untuk menghadiri acara itu? Heoh? ISSHH” sahut ji yeon kesal. “sudah sana ganti bajumu, palli” ujar cheondung mendorong ji yeon masuk ke kamar untuk ganti baju, “hhuuuh” ji yeon menggerutu. Beberapa menit kemudian ji yeon keluar dengan setelan blous dan jeans yang casual dan high hells berwarna coklat yang membuat kakinya terlihat jenjang. “otthe?” Tanya ji yeon. “mwoga?” cheondung balik bertanya dengan tampang cuek. “aish, jjinjja!lupakan! taka ada gunanya aku meminta pendapat dari mu. Kajja” sahut ji yeon kesal dan berjalan mendahului cheondung yang sedang menahan tawa melihat tampang kesal ji yeon. Mereka pun sampai ke tempat di mana acara tsb di selenggarakan, ji yeon masuk bersama cheondung. “ji yeon~aa” IU melambai-lambaikan tangannya pada ji yeon. “annyeong..” ji melambai pada IU yang sedang berdiri bersama dongho, lee joon, doojoon, jun hyung dan mir. Ji yeon dan cheondung segera menghampiri mereka. “wahhh ji yeon noona, hari ini kau tampak cantik.” Puji dongho. “jeongmalyo? Gomawo..” sahut ji yeon memberikan senyuman termanisnya.
~ji yeon POV~
Karena cheondung meminta ku untuk memakai high hells setinggi pohon kelapa *lebay tingkat tinggi#abaikan* terpaksa sepanjang acara aku berusaha untuk lebih banyak diam agar tidak terjatuh karena jujur aku sangat susuha menjaga keseimbanganku kerena high hells ini tinggi sekali, bisa2 aku jatuh dan kaki ku terkilir. Huh! Awas kau cheondung.
~krystal POV~
AIGOO! Yeoja itu lagi! Hhh! Awas kau PARK JI YEON!
~author POV~
Acara berlangsung lancar. Seusai acara cheondung masih mengobrol dengan member MBLAQ dan ji yeon menunggu cheondung sendirian karena IU masih sibuk membersihkan make up nya.
~krystal POV~
Bagus! Ji yeon sendirian, kesempatan ku untuk mengerjai nya hahahahaha. Ku lihat dari tadi dia sangat sulit berjalan menggunakan high hells itu, gurae, mari kita lihat separah apa kau kalau terjatuh. Hahahaha. Aku berjalan kea rah ji yeon dan. BRUUKKK aku menabraknya dengan keras. “aigoo, ji yeon~ssi gwenchana? Makanya kalau tidak bisa pake high hells, jangan memakai high hells, sekarang kau melah terjatuh.” Ujar ku tersenyum mencibir. ku jamin pasti sekarang kakinya sakit. Hahahahaha.
~ji yeon POV~
BRUUKKK aku terjatuh karena krystal menabrakku dan aku sulit menjaga keseimbangan. Aih, appo.. kaki ku ughh.. “aigoo, ji yeon~ssi gwenchana? Makanya kalau tidak bisa pake high hells, jangan memakai high hells, sekarang kau melah terjatuh.” Ujar krystal tersenyum yang menurut ku tersenyum mencibir. Aih, yeoja ini maunya apa sih?! “ah, ne.” sahutku. Tanpa basa basi atau permintaan maaf dia pergi meninggalkanku yang masih terduduk di lantai karena kaki ku sangat sakit jadi sulit untuk berdiri. “augh, appo..” ringgis ku memegangi kaki ku yang sepertinya terkilir.
~cheondung POV~
Saat aku tengah mengobrol dengan para member MBLAQ aku melihat kea rah ji yeon dan ternyata dia terjatuh, ku pikir haya terjatuh biasa tapi dia belum berdiri juga jadi ku putuskan untuk menghampirinya. “gwenchana?”
“ah, ne..” sahut ji yeon tapi sepertinya dia sedang kesakitan.
“kajja, ku bantu berdiri.” Aku mengulurkan tangan padanya, dia menyambut tangan ku dan berusaha berdiri tapi BRUKK. “aughh, kaki ku..” ringgisnya. “waeyo?” Tanya ku. “sepertinya terkilir.” Sahutnya memegangi kakinya.
~ji yeon POV~
“kajja, ku bantu berdiri.” Cheondung mengulurkan tangan padaku, aku menyambut tangan nya dan berusaha berdiri tapi BRUKK. “aughh, kaki ku..” ringgisku. “waeyo?” Tanya cheondung. “sepertinya terkilir.” Sahutku memegangi kakinya. Cheondung tiba2 jongkok di depan ku dan membelakangiku “naiklah, sepertinya kau tidak bisa berjalan.” Ujarnya menyuruhku naik ke pundaknya.
Backsound : sunye Wonder girls – mayebe (ost. Dream high)
OMO! Kenapa seperti ini? Ottokhe. “ne?” tanyaku heran. “kajja.” Sahutnya. “hajiman…” ujarku ragu. “sudahlah, palli” sahutnya. “n,, ne” dengan ragu aku naik ke punggung cheondung. Deg, OMONA! Jantungku, jantungku! Eomma, appa tolong aku, jantung ku rasanya mau pecah saat berada di punggung cheondoong. OTTOKHE? Aih, pasti wajahku sduah memerah. OMO!
~lee joon POV~
Saat aku sedang mengobrol dengan cheondung ku lihat ji yeon terjatuh, tapi sewaktu aku ingin membantunya cheondoong sudah membantunya lebih dulu dan, aih, cheondung menggendong ji yeon. Kenapa rasanya sakit, saat melihat hal itu. Aish!
~doo joon POV~
Ku lihat ji yeon terjatuh, tapi sewaktu aku berjalan ke arah ji yeon, hendak membantunya, cheondung datang dan membantunya berdiri tapi karena kaki ji yeon terkilir cheondoong menggendongnya. Hhh. Kenap ada rasa sakit melihat cheonduong menggendong ji yeon?
~ji yeon POV~
Cheondung menggendongku sampai ke mobil. “goma…”
“kau harus lebih hati2 dengan krystal. Aku yakin tadi dia sengaja menabrakmu.” Belum sempat aku mengucapkan terima kasih cheondoong sudah memotong nya. “ne… hajiman, kenapa kau seyakin itu? Bagaimana kalau dia benar2 tidak sengaja?” sahutku. “hhh. Aku tahu betul siapa krystal.” Sahutnya. “kau sangat dekat dengannya ya..?” tiba2 hatiku ingin tahu hubungan antara cheondung dan krystal, rasa penasaran bergejolak di hatiku. “hhmmm,,,, entahlah.” Sungguh jawaban yang menggantung. Kenapa rasanya hatiku tak tenang dengan jawaban itu. Tak terasa kami sudah sampai di apartemen cheondung, cheondung membuka pintu mobil dan kembali menggendongku sampai ke kamar ku dan lagi2 rasa itu muncul rasa deg degan saat di gendong cheondung. “kemarikan kakimu.” Cheondung keluar kamar ku dan kembali dengan membawakan air untuk mengompres kaki ku yang bengkak. “eh,,,” belum sempat aku menjawab cheondung sudah mulai mengompres kaki ku. “aih, tdk perlu seperti ini.” Ujarku tak enak. “kalau kakimu sepperti ini bagaimana bisa kau membantuku.” Sahutnya tanpa menoleh dan masih mengompres kakiku aku hanya diam sambil memperthatikan cheondung. “selesai.” Ujarnnya membuyarkan lamunanku. Eh, ne? gomawo” sahutku. “istirahatlah.” Ujarnya keluar dari kamar ku. “ne…” sahutku berbaring di tempat tidur. Di pikiran k uterus terbayang wajah cheondung, dan tanpa ku sadari aku senyum2 sendiri mengingat cheondung, hhihihi ‘cheondung~aa terkadang kau begitu baik tapi terkadang kau juga begitu mengesalkan, ahhhhh kau membuat perasaanku tak menentu. Aku tidak yahu harus berbuat apa padamu, di saat aku kesal padamu kau malah menjdai begitu baik hajiman, di saat aku merasa nyaman bersamamu, kau malah mengerjaiku, aihhhhhh mollaaaaaaaaaaaaaaa’ batinku. Malam itu aku terus berpikir tentang cheondung, sebenarnya apa yang kurasakan? Kagum? Apa aku kagum padanya? Ahhh molla…
~author POV~
Sementara ji yeon memikirkan cheondung, di kamarnya cheondoong juga sedang memikirkan sesuatu..
Keesokan harinya…
Kerana semlam ji yeon sibuk berkutat dengan pikirannya tentang cheondung alhasil pagi ini merasa mengantuk, dengan malas dia melangkah keluar kamar dengan baju tidurnya dan rambut yang berantakan matanya pun masih sedikit terpejam “hoammmm” ji yeon menguap lebar saking mengantuknya tapiacara menguapnya terhenti saat seseorang tengah berdiri di hadapannya, seseorang yang semalamn membuatnya susah tidur karena memikirkan orang itu, ne, orang itu cheondung, sontak ji yeon membuka lebar2 matanya untuk memastikan kalau orang itu benar2 cheondung. Cheondung yang juga masih terlihat berantakan karena baru bangun dari tidurnya sontak kaget, mereka saling bertatapan.
~ji yeon POV~
OMO! Ottokhe?! Pasti wajahku sangat berantakan. Aishhh! Sungguh memalukan. Lebih baik aku ke kamar mandi saja. Huaahhh memalukan.
~cheondung POV~
Aigoo! Memalukan sekali, ji yeon melihat ku dengan wajah berantakan seperti ini. ISH! Sebaiknya aku ke kamar mandi saja.
~author POV~
Ji yeon dan cheondung segera mengambil langkah seribu untuk saling menghindar tapi malah,,, BRUKK mereka bertabrakan karena tujuan mereka adalah kamar mandi.
~ji yeon POV~
BRUKK, sial. Aku malah bertabrakan dengan cheondung, ISH! Memalukan. >,< “ehm,,, a, aku siapkan sarapan saja.” Ujarku mengalihkan. “ah, ne.. aku mau mandi..” sahut cheondung berjalan ke kamar mandi.
~author POV~
Setelah menyiapkan sarapan ji yeon segera mandi. Selesai sarapan ji yeon dan cheondung pergi ke kantor J.Tune Ent. Mereka berada di kantor J.Tune hingga malam karena harus menyelesaikan beberapa urusan tiba2 direktur choi datang “perhatian aku memiliki kabar baik untuk kalian.” Ujarnya. “mwol?” Tanya lee joon penasaran. “kalian mendapatkan kontrak dengan perusahan iklan untuk CF produk terbaru mereka dengan bayaran tinggi.” Sahut direktur choi. “jeongmal?” Tanya mir girang. “ne.” jjawab direktur choi mantap. “yeah..” seru mereka bersamaan. Setelah menyelesaikan urusan mereka di kantor direktur choi, member MBLAQ, manager MBLAQ dan ji yeon pergi makan untuk merayakan hal itu. “bersulang”seru mereka. “chukkae.” Ujar ji yeon dengan eye smile nya. “ne..” sahut para member MBLAQ. “kajja minum lagi.” Ujar direktur choi menuangkan minuman ke gelas mereka. “ah, bagaiman kalau kita main game.” Ujar manager MBLAQ. “game? Mwoga?” sahut cheondung. “permainan kejujuran” sahut manager MBLAQ bersemangat. “kejujuran?” Tanya ji yeon bingung. “ne, begini kita putar botol ini lalu kalau botol ini berhenti pada seseorang maka orang itu harus memilih jujur atau meminum arak ini sebanya 2 gelas.” Jelas manager kim. “mwo?” seru mereka semua. “waeyo? Kan tinggal memilih.” Sahut manager kim. “ne, kajja kita mulai permainannya.” Seru G.O bersemangat. Mereka mulai memutar botol dan botol itu berhenti pada…
TBC
otthe? jelek ya? apa ke pendekan? jangan lupa comment ya….. ^_~