Painful Story [Part 2]

painful story 2

Title : Painful Story
Auhtor : Choi Hee Young
Cast :
Park Jiyeon T-ARA
Kim Woo Bin
Lee Jong Suk
Kim Jong In (KAI) EXO-K
Kang Se Ra (OC)
Kim Jonghyun SHINEE
Jung Hyunseung BEAST
Bae Suzy MISS A
JR NUEST
Kim heerin
Nam Woo Hyun INFINITE
Note : WARNING!! buat yang di bawah umur mending jangan di baca. aku sebenernya ga rela nulis part ini 😥

Author POV

“lakukan sekali lagi, buat dia lebih menderita!” bentak gadis itu pada orang yang sedang ia telpon. Wajahnya memerah karena amarah.

—————-

Author POV

Matahari mulai menenggelamkan sinarnya di ufuk barat, jiyeon melangkah dengan lemas menuju flatnya, hari ini begitu berat untuknya, tadi pagi ia baru saja di pecat dari toko susu tempat ia bekerja menjadi pengantar susu setiap pagi, di sekolah ia mendapati kenyataan bahwa foto-fotonya saat kejadian mengenaskan itu disebar setelah di manipulasi membuatnya mendapat tatapan menghina sepanjang hari, ia pun tak melihat jongsuk hari ini karena ia tak berani keluar kelas, tak hanya itu ia juga di pecat dari cafe tempat ia bekerja sebagai pelayan, jiyeon benar-benar lemas memikirkan kehidupannya selanjutnya, hidup sebatang kara tanpa sanak saudara yang mendukungnya, uang pun tak punya bahkan harta miliknya yang paling berharga telah di renggut oleh kai. Jiyeon memasuki gang kecil tempat untuk mempercepat pejalanan pulangnya, tubuhnya begitu lelah hari ini. Jiyeon terperanjat melihat kai dan kedua temannya di pertengahan gang, seluruh tubuhnya gemetar ketakutan, ia melangkah mundur saat melihat kai dan kedua temannya mendekat, ketika dia hendak berlari tangannya sudah ditarik dan mulutnya segera di bekap oleh mereka. Jiyeon semakin ketakutan ‘tuhan, kumohon jangan lagi’ batin jiyeon menangis. Ia di seret memasuki sebuah toko kecil yang sudah tak terpakai, tubuhnya di hempaskan kelantai berdebu, seperti de javu, kai berada di atas tubuhnya membuka paksa pakaiannya, jiyeon berteriak histeris namun tak dihiraukan. “ya! Hyunseung palli!” bentak kai pada hyunseung yang langsung mengambil handphonennya. Jiyeon memberontak mati-matian saat kai kembali memasukinya. Mimpi buruk jiyeon kembali terulang, bedanya setelah mereka melakukan hal keji itu pada jiyeon, gadis itu tak lagi jatuh pingsan, ia terus menangis sampai kai dan kedua temannya meninggalkan dirinya tanpa kata dengan kondisi yang sangat mengenaskan, ia meraih pakaiannya dan memakainya dengan tubuh gemetaran, air mata tak henti-hentinya keluar.

—————-

Author POV

Jiyeon melangkahkan kakinya di koridor sekolah, ia tetap bersekolah setelah kejadian kemarin. Wajahnya sangat berantakan, tatapan matanya sayu dan sembab. Lagi dan lagi, para siswa memandangnya hina. “ya! jalang! Seharusnya kau tau diri untuk tidak menginjakkan kaki ke sekolah ini lagi.” Bentak hyuna saat melihat jiyeon di koridor sekolah. Jiyeon memilih untuk mengabaikannya atau mungkin gadis itu malah tidak mendengar apa yang hyuna katakan, ia terlihat seperti mayat hidup saat ini. “cih! Dasar gadis jalang! Kemarin membuat heboh dengan foto hinanya, sekarang dengan video bersama 3 pria, sungguh menjijikan.” Cemooh hyuna. ‘m, mwo? Vi, video?’ tubuh jiyeon menegang mendengar cemoohan hyuna. ‘mungkinkah? Kejadian kemarin?’ batin jiyeon kembali tak karuan. Duk! Kepala jiyeon menabrak dada pria yang berada di hadapannya karena ia berjalan sambil menunduk. Jiyeon mengadahkan kepalanya. “jongsuk” lirih jiyeon saat matanya bertemu dengan tatapan dingin jongsuk. Jiyeon berharap pria itu membawanya pergi dari sini dan menenangkannya tapi sepertinya itu hanyalah khayalan jiyeon saja karena saat ini jongsuk telah berjalan melawati jiyeon seperti angin lalu, jiyeon menatap sedih punggung jongsuk yang semakin menjauh, jiyeon mengalihkan pandangannya dari jongsuk dan kini ia mendapati sera tengah memandangnya dengan tatapan mengejek. ‘kang sera’ jiyeon melangkah mendekati sera yang berdiri dengan angkuhnya. Kini jiyeon tengah berhadapan dengan sera di koridor belakang sekolah. “kau, kenapa melakukannya padaku?!” teriak jiyeon pada sera. “aku? Kenapa denganku? Apa yang sedang kau bicarakan park jiyeon?” tanya sera dengan nada mengejek. “kai dan teman-temannya, kau yang menyuruh mereka kan?! Lalu foto-foto dan video itu kau juga kan yang menyebarkannya?!” bentak jiyeon dengan nada bergetar. “itu hukuman untukmu karena tidak mendengarkan apa yang ku katakan gadis jalang.” Sahut sera tajam. “kau sangat kejam kang sera! kau iblis terkutuk!” teriak jiyeon frustasi. PLAKK tamparan sera sangat keras di pipi jiyeon menyisakan bekas merah di sana. “beraninya kau berteriak padaku. Dasar jalang!” hina sera dan pergi meninggalkan jiyeon. “argh!!” teriak jiyeon kembali, dia benar-benar ingin melaporkan apa yang dilakukan sera terhadapnya tapi ia bahkan tidak memiliki bukti. Jiyeon berjongkok menangis sejadi-jadinya. Saat ia mendongakan kepalanya, jiyeon mendapati kai berdiri di sana, rasa takut, kesal dan sedih bercampur menjadi satu. Jiyeon berdiri memberanikan diri menatap kai dan PLAKK tamparan keras mendarat di pipi kai. “kau, pria brengsek, pengecut!” maki jiyeon memukul kai seperti orang kesetanan, kai menangkis pukulan jiyeon dengan kedua tangnnya. “singkirkan dia dari hadapanku.” Ujar kai pada hyungseung dan jonghyun yang baru saja datang. Mereka berdua menyeret jiyeon yang terus memberontak. “terkutuk kau kim jong in!! Kalian pria brengsek, pengecut! Lepaskan aku!” teriak jiyeon terus memberontak.

—————-

Author POV

Jiyeon memilih untuk pergi dari sekolah, dengan alasan sakit ia mendapat ijin untuk pulang lebih awal, keadaannya yang buruk sangat meyakinkan jika ia mengatakan ia sedang sakit, wajahnya pucat dan mata bengkak cukup untuk mendeskripsikan penampilan jiyeon saat ini. Dengan langkah gontai jiyeon berjalan tak tentu arah, ia hanya terus berjalan menunduk bahkan tak sadar sekarang ia sudah di tepi sungai, ia menatap kedepan dengan putus asa.
Tes..
Air matanya mengalir begitu saja.
Tes.. tes..
Semakin deras air matanya keluar, semakin terdengar pula isakan gadis itu.
“sakit. Ini sangat menyakitkan tuhan.” Rintihnya memegang dada kirinya seakan ada luka menganga disana. “aku tidak bisa menahan sakit ini lagi.” Isaknya. “kang sera, kim jong in, jang hyunseung, kim jonghyun. Kalian akan menyesal.” Desisnya. “ARRGHH!” kini ia menjerit frustasi. “ani. Aku tidak akan bisa melewati ini. Hiks.” Kini ia berdiri masih dengan air mata di pipinya, gadis itu mendekati tepian pembatas sungai menaikinya perlahan. Ia memejamkan matanya dan membiarkan tubuhnya mencondong kearah sungai. ‘lebih baik mati.’ Batinnya hendak membuang diri ke sungai. Srett! Bruk! Seseorang menarik tubuhnya kebelakang. “kau tidak boleh mati.” Itulah yang jiyeon dengar sesaat sebelum ia kehilangan kesadarannya.

—————-

Author POV

Perlahan cahaya menyeruak ke dalam penglihatan jiyeon, di kerjapkan matanya lemah mencoba menyesuaikan dengan keadaan sekitar. Didapatinya seseorang tengah menatapnya. Pria tampan itu bersedekap sambil menatap jiyeon dengan matanya yang tajam, disampingnya terlihat seorang pria tak kalah tampan yang mungkin tua beberapa tahun darinya. “kau sudah sadar? Apa yang kau rasakan?” tanya pria yang sepertinya seorang dokter karena kini ia tengah mengatur beberapa peralatannya. “ini… dimana?” sahut jiyeon dengan suara serak. “kau dirumahku. Tadi kau pingsan di dekat sungai han.” Ujar pria tampan yangsejak tadi menatap jiyeon, kim woo bin. “nah sekarang kau istirahatlah dulu. Kau hanya kelelahan dan banyak tekanan.” Ujar dokter disamping woobin. “hubungi aku jika butuh, aku harus kembali ke rumah sakit.” Ujarnya lagi pada woobin. “eoh, gomawo woohyun aa.” Ujar woobin datar. “ck, kamu masih tidak sopan padaku.” Sahut woohyun dan berlalu pergi meninggalkan woobin dan jiyeon yang masih setengah pusing. Kini hanya mereka berdua di dalam kamar bernuansa klasik itu. Woobin jiyeon dengan mata tajamnya membuat gadis itu merasa terintimidasi dengan aura yang dikeluarkan oleh woobin. “g, gomawo sudah menolongku.” Akhirnya jiyeon membuka suara karena tidak tahan dengan tatapan menusuk woobin. “tetaplah disini sampai kau pulih.” Ujar woobin yang sudah kembali dengan ekspresi datarnya. “tapi..” jiyeon hendak membantah tapi woobin lebih cepat memotong omongannya. “jika kau butuh sesuatu akan ada pelayan yang membantumu.” Woobin pun meninggalkan jiyeon sendiri dikamar yang begitu asing untuknya. Jiyeon akhirnya kembali tertidur karena ia begitu pusing dan matanya terasa sangat berat.

—————-

Author POV
Pagi itu jiyeon terbangun dengan kondisi yang lumayan segar dibanding kemarin karena semalam ia tertidur cukup nyenyak tanpa kegelisahan yang akhir-akhir ini sangat mengganggunya bahkan ingin rasanya ia mati saja karena kejadian buruk yang menimpanya beberapa hari ini, jiyeon kembali termenung memikirkan dirinya yang sudah sangat kotor dan tidak berharga, air matanya kembali tumpah mengingat apa yang telah sera dan kai serta kedua temannya lakukan padanya, rasa sedih yang amat sangat membuat dadanya terasa sangat sesak bahkan untuk menarik nafas ditambah dengan tatapan dingin jongsuk padanya saat di sekolah membuat jiyeon benar-benar merasa terpuruk, bahkan pria yang dianggapnya malaikat pelindung pun kini tak sudi melihatnya, setelah kedua orangtuanya meninggal hanya jongsuk yang bisa membuatnya tersenyum dan bahagia, takdir begitu kejam padanya.

—————

Author POV

Kim woobin memasuki area sekolahh dengan tenang namun tak mengurangi karismanya. Seantero sekolah mengenalnya sebagai pria berjawah tampan yang dingin dan arogan dengan latar belakang keluarga kim sebagai pemilik kerajaan bisnis kim’s company, tak ada yang berani mengusiknya, pernah sekali ada berandalan kecil disekolah itu yang bermasalah dengan woobin, ia merasa kesal karena gadis yan ia sukai malah menyukai woobin yang bahkan tidak melirik gadis itu sekalipun, akhirnya bermodal nekat berandalan itu menantang woobin dan mengusik ketenangannya, entah apa yang dilakukan woobin pada pria itu keesokan harinya setelah ia mengusik woobin ia tak pernah muncul lagi disekolah, banyak yang bilang kalau dia telah dibantai oleh woobin, tak ada yang tahu selain woobin dan pria itu. Bukannya ke kelas pria itu malah berjalan keruang osis. Dan membuka ruangan itu tanpa mengetuk terlebih dahulu, terlihat orang dalam ruangan itu tersentak dengan kedatangan woobin. Lee jongsuk satu-satunya orang yang berada diruangan itu mendongak menatap woobin yang sedang berjalan kearah mejanya. “kau berhasil lee jongsuk.” Ujar woobin dingin. Jongsuk bangkit dari duduknya dan menatap woobin mengernyit. “apa maksudmu?” tanya jongsuk. “kau hanya membawa penderitaan bagi gadis yang mencintaimu.” Ujar pria itu dingin. “semua ini karenamu. Kau lah penyebabnya.” Kecam pria itu lagi, sementara yang dikecam hanya diam tak menanggapi. Setelah mengucapkan rentetan kata disertai dengan tatapan tajam dan menusuknya kim woobin berlalu dari ruangan osis meningalkan jongsuk dengan keterdiamannya. Dikoridor ia berpapasan dengan kang sera, kai, jonghyun dan hyunseung, ia manatap keempat orang itu sekilas dengan pandangan tak terbaca.

————
Author POV

Setelah para pelayan yang membantunya membersihkan diri pergi jiyeon kembali termenung, ia tidak berniat melakukan apapun bahkan untuk makan dan mandi pun para pelayan harus berusaha keras agar jiyeon mau melakukannya itupun dengan bantuan mereka. Jiyeon benar-benar seperti mayat hidup selama berhari-hari dan sudah seminggu ini pun woobin belum terlihat dirumah itu. Kali ini jiyeon meringkuk dilantai kamar yang dingin, ia memeluk tubuhnya dengan lutut menekuk ia tenggelamkan wajahnya dilakukan lututnya, kembali ia terisak bayang-bayang kejadian itu menghinggapi benaknya, menyayat hatinya dan menyisakan luka begitu dalam, tubuhnya bergetar menahan emosi, perlahan tangisannya semakin keras, semua emosinya kini bercampur aduk, sedih, kecewa, marah tak dapat ia tahan lagi. Kenapa harus dia? Apa dia pantas mendapatkan semua kesakitan ini? Tidak. Tak ada seorang pun yang pantas menderita, semua orang berhak bahagia. Tapi kenapa dia harus menanggung semua ini? Rasa sakit yang membunuhnya secara perlahan. Dia telah mati oleh rasa sakit itu, tak ada lagi yang dapat menyakitinya. “Arrrgghhh!! Yaaaaaaaa!!” teriakan di susul oleh tangis memilukan yang meraung-raung memenuhi rumah sepi itu membuat setiap yang mendengarnya merasakan kepedihannya. Ia meringkuk disana, di sudut tergelap ruangan itu.

————–

Author POV
Pagi itu begitu cerah, burung-burung berkicauan merdu seakan mengajak para manusia untuk bangun dan ikut bersenandung dengan mereka.gadis itu mengerjapkan matanya yang belum fokus menyesuaikan dengan cahaya di ruangan itu, ia menggeliat merasakan empuknya kasur king size yang ia tempati. Cklek. Pintu kamar terbuka seiring gadis itu sadar sepenuhnya, dari balik pintu muncul sosok pria dengan tinggi diatas rata-rata dan badan yang proposional serta wajah rupawan nan dingin, sorot mata tajam semakin mempertegas karismanya tak ada gadis normal yang dapat mengelak dari pesonanya. Pria yang tak lain adalah kim woobin itu melangkahkan kaki jenjangnya ke arah ranjang dimana jiyeon masih berbaring, gadis itu pun bangun dari tidurnya dan menatap woobin. “bagaimana?” tanya woobin. Jiyeon mengernyit bingung. “apa?” jiyeon malah balik bertanya. “kau sudah membuat keputusan? Kuyakin waktu seminggu cukup untukmu berpikir.” Sahut woobin duduk di tepi ranjang. Jiyeon terlihat mengernyit lagi. “e, aku sudah pulih dan akan kembali ke flatku, terima kasih atas bantuanmu.” Akhirnya jiyeon membuat kesimpulan sendiri karena bingung dengan pria didepannya ini. Woobin mendengus kemudian bersedekap “kau tidak punya rencana?” tanya pria itu lagi. “ne? engg..” jiyeon bingung harus berkata apa, ya benar iya sudah punya rencana, tapi ia bingung harus mengatakannya pada woobin atau tidak. “aku tidak suka setengah-setengah, sejak aku membantumu saat itu maka aku akan melakukannya sampai akhir.” Woobin menelengkan kepalanya menatap jiyeon tepat dimata bening gadis itu. Mengerti arah pembicaraan jiyeon pun buka suara. “w, wae? Kenapa kau mau membantuku?” tanya jiyeon. “bukankah sudah kukatakan tadi, aku tidak suka bertindak stengah-stengah. Lagipula bukankah tikus-tikus itu perlu diberi pelajaran?” woobin menatap mata jiyeon dengan tatapan tegas membuat jiyeon menunduk, bagaimanapun ia tetaplah jiyeon yang polos dan lugu yang tidak biasa ditatap seperti it oleh pria. Woobin mengangkat dagu jiyeon mendongakan wajah gadis itu “percaya padaku, gunakan rasa sakitmu sebagai kekuatan dan aku ada disampingmu.” Ucap woobin menatap langsung ke mata gadis itu. Jiyeon terpaku menatap woobin mendengar ucapan tegas pria itu dengan keyakinan ia menganggukan kepalanya. Ia memang sudah merencanakan akan membalas semuanya, ia telah bangkit setelah seminggu lebih bagaikan maat hidup, tapi tak menyangka woobin akan ada untuk membantunya. “bangunlah segera bersiap, kau akan menjadi park jiyeon yang baru dalam seminggu, karena waktu cutimu hanya 2 minggu dan 1 minggu telah terbuang untukmu merenung.” Ujar woobin sebelum keluar kamar. Cuti? Jadi selama ini dia dihitung cuti sekolah? Bukan bolos? Apa woobin yang melakukannya? Pikir jiyeon bertanya-tanya.

Setelah selesai mandi dan mengganti pakaian dengan baju yang telah tersedia di lemari kamar jiyeon turun dan menemukan woobin tengah duduk di meja makan bersama seorang pria yang sepertinya seumuran dengan mereka, “kemarilah.” Ucap woobin menyadari keberadaan jiyeon. Gadis itu menurut dan duduk di sisi kiri woobin yang sekarang menempati kepala meja, di depannya duduk pria yang berpenampilan sedikit urakan namun mampu membuat gadis-gadis tergoda. “ini kah gadis itu?” tanya pria, woobin mengangguk. “jiyeon ini JR.” Woobin memperkenalkan dengan singkat, jiyeon tersenyum kikuk bagaimanapun ia jarang berhadapan dengan pria tampan dan sekarang ia disuguhkan dua pria tampan sekaligus dihadapannya. “so, kita mulai dari mana? Aku sudah sangat tidak sabar kembali ke sekolah itu. Ck, kudengar rumor tentang aku yang telah dibantai olehmu.” JR mendengus. Ya benar JR adalah berandalan kecil yang dulu mencoba mengusik woobin karena gadis yang ia sukai lebih memilih woobin tapi ketika ia bertemu dengan woobin pria itu awalnya menghinanya habis-habisan membuat emosi JR makin tersulut dan menyerang woobin namun akhirnya hanya dia yang babak belur, saat itu woobin bilang jika ia ingin dipandang oleh orang maka berubahlah dan woobin malah mengulurkan tangan padanya, sejak saat itu ia pindah dari sekolah itu dan mulai berubah dari pria yang hanya berandalan kecil yang kusam menjadi seperti sekarang, beruntung keluarga tergolong mampu walau tak sekaya woobin sehingga tak cukup sulit untuknya merubah penampilan serta memperkuat diri dengan berbagai latihan fisik bersama woobin ya sejak hari itu ia menjadi teman woobin dan ialah yang woobin percayai sekarang. “mulai dari sikap.” Sahut woobin yang kemudian menoleh menatap jiyeon. “sikap lemah sampai kapan pun tak akan bisa menang, kau harus bisa bersikap yang membuat orang terintimidasi.” Lanjut woobin. “woah kau menulangi pelajaran yang kau berikan padaku.” Komentar JR meluncur begitu saja. “diam dan makanlah, setelah sarapan kita mulai.” Ujar woobin.

Kini mereka bertiga bertiga sudah berada di perpustakaan rumah woobin. Dengan patuh jiyeon menuruti perkataan woobin. “ingat setiap langkahmu pikirkan sakit hatimu, itu kekuatanmu.” Ucap woobin mengingatkan. Jiyeon akan jadi gadis yang kuat itulah tujuannya. Jiyeon mencoba melakukan apa yang dikatakan woobin, mulai dari bagaimana ia harus bersikap tenang tanpa terpancing emosi namun tetap waspada dan fokus serta bertindaak dengan otak. Sedikit demi sedikit jiyeon mulai memahami semuanya hari demi hari ia belajar untuk menjadi gadis yang kuat, bagaiman ia harus bertindak.

————–

Author POV

“ini sudah hari kelima, kau cukup cepat memahami semuanya jiyeon aa.” Ujar JR yang duduk di hadapan jiyeon. “hanya ada satu yang masih sulit kau lakukan.” Ujar woobin meneguk minumannya. “kau selalu menunduk saat bertatap mata dengan pria.” Lanjutnya. Jiyeon tersedak minumannya lalu menoleh pada woobin yang sedang menatapnya tajam, ia buru-buru mengalihkan pandangan kearah lain, ya itu yang masih belum bisa dilakukan oleh jiyeon ia masih sering gugup jika harus bertatap mata dengan pria. “dan itu tidak bisa dibiarkan.” Ujar woobin “sekarang tatap mataku.” Lanjutnya dan langsung menarik tubuh jiyeon agar menghadap padanya. Jiyeon tersentak dan langsung membuang muka namun woobin tak kalah cepat, ia langsung menangkup wajah jiyeon dan menghadapkanya kearahnya lagi. Woobin menatap dalam mata jiyeon. “tatap aku dengan yakin dan percaya diri. Tidak peduli siapapun yang dihadapanmu, tatap dia dengan tatapan itu.” Ujar woobin. “t, tunggu, aku..” jiyeon terlihat begitu gugup dan langsung menutup matanya karena tidak bisa menatap mata woobin. “buka matamu park jiyeon.” Perintah woobin. Berkali-kali mereka melakukan percobaan tapi jiyeon selalu kalah saat bertatapan dengan woobin. JR memperhatikan mereka dengan seringaian khasnya. “mungkin kau bisa mencobanya denganku jiyeon aa.” Usul JR. “e, em mungkin.” Sahut jiyeon mengalihkan pandangan dari woobin. “kemarilah.” JR menarik lembut tangan jiyeon dan mendudukan gadis itu di hadapannya. “ayo mulai.” Ujarnya. Jiyeon mencoba menatap mata JR dengan yakin dan percaya diri sesuai perkataan woobin. Percobaan pertma dia hanya bisa bertahan 5 detik. Lalu mmencoba lagi dan lagi hingga ia bisa menatap mata JR sampai 3 menit. “Bagus!” seru JR. “tatapan yang sangat percaya diri jiyeon aa.” Serunya lagi. Jiyeon tersenyum puas begitu pun dengan woobin. “penampilan juga akan diubah kau harusnya sudah siap.” Ujar woobin. “kurasa merah gelap cocok untuk rambutmu dengan sedikit potongan yang modis tapi tetap panjang.” Komentar JR. “kuserahkan itu padamu JR.” Ujar woobin meninggalkan ruang perpustakaan pribadinya. “kau sudah siap jiyeon aa? Kajja. 2 hari lagi kau akan menghadapi cecunguk-cecunguk itu.” JR menarik tangan jiyeon keluar.
Waktu dua hari digunakan jiyeon sebaik mungkin untuk menyiapkan diri, semua ajaran woobin telah terpatri jelas di benaknya. Ia harus menjadi gadis yang kuat jangan lengah pada apapun, dan penuh keyakinan. Sakit hatinya benar-benar telah ia jadikan kekuatan. Tak ada lagi kelemahan ia bahkan sudah mengubur hatinya dalam-dalam sejak seminggu lalu ia menangis hebat hingga tertidur ia bertekad tak akan memakai perasaan dan tak ada rasa kasihan dan ampun bagi siapapun. Ia bukan lagi park jiyeon yang dulu, park jiyeon yang dulu telah mati oleh rasa sakit, sekarang tak ada lagi yang dapat menyakitinya.

————–

Author POV
Koridor sekolah yang tadinya tidak begitu ramai sekarang menjadi begitu berisik dan riuh dan sumbernya adalah park jiyeon yang datang dengan duduk di boncengan motor sport JR. Tak ada yang menyangka jiyeon kembali ke sekolah mereka semua berpikir jiyeon sudah mengundurkan diri dari sekolah terlebih sekarang ia muncul dengan penampilan yang jauh berbeda, ia jauh lebih cantik dari sebelumnya, rambutnya yang berwarna merah gelap memberikan kesan wah dan seksi tersendiri bagi yang menatapnya warnanya sangat kontras dengan kulitnya yang putih. Matanya dipertajam dengan garis eyeliner tipis yang tegas, bibirnya yang dulu tak pernah tersentuh lip balm kini terpoles manis oleh lip balm yang memberi kesan segar dibibirnya yang memang berwarna pink, wajahnya yang memang sudah cantik tak perlu di tambahkan apapun lagi kecuali bedak tipis. Semua mata tertuju padanya, tak bisa dipungkiri jiyeon menjadi jauh lebih mempesona dan menggoda para pria yang menatapnya di tambah lagi disebelahnya seorang pria yang juga mempesona dengan tubuh yang tinggi dan proposional serta wajah tampan yang menggoda para wanita dengan gaya urakan khasnya benar-benar tipe bad boy penghancur hati wanita. Dari dalam mobil woobin memperhatikan reaksi para siswa akan kedatangan jiyeon dan JR. Belum saatnya dia menampakan posisinya di samping jiyeon, karena pengaruh woobin akan sangat besar dan bisa-bisa mengacaukan rencana.

————-

Author POV

“ayo ke kantin, kau harus terlihat di seluruh penjuru sekolah.” Ajak JR pada jiyeon setelah bel istirahat berbunyi. “eum.” Jiyeon pun bangkit dari duduknya dan berjalan bersisian dengan JR sungguh sangat menarik perhatian. “omo! Ige nuguya?! Park jiyeon si gadis jalang? Masih berani kau kesekolah ini?” seru hyuna dengan keras saat bertemu dengan jiyeon di koridor. JR diam menunggu reaksi jiyeon begitu pun dengan woobin yang memperhatikan mereka dari jarak yang tidak terlalu dekat. “cih.” Gadis itu mendengus diikuti senyuman sinis sebelum menatap langsung kearah hyun. JR berani bersumpah tengkuknya terasa dingin dan merinding melihat reaksi jiyeon. ‘great!’ batin woobin. “apa kau sedang mengatai dirimu sendiri?” ujar jiyeon tenang. “”MWO?! Beraninya kau!” teriak hyuna berang dan melayangkan tangannya untu menampar jiyeon namun di tepis dengan cepat oleh jiyeon. “aku tidak suka bermain kasar.” ujar jiyeon dingin dan menghempaskan tangan hyuna membuat gadis itu ternganga. “Kau!” geram hyuna yang merasa benar-benar dipermalukan. “aku tidak akan segan-segan jika kau mengusikku.” Jiyeon memanatp hyuna dengan kilat mata penuh ancaman dan menusuk. Hyuna terdiam merasa menciut namun egonya sangat tinggi untuk mengakuinya. “m, mwo? C-cih, k-kau mengancamku?” ujar hyuna terbata. “silahkan kau pikirkan sendiri.” Ujar jiyeon sebelum pergi meninggalkan hyuna yang masih terpaku. JR mengikuti langkah jiyeon yang tenang, pria tampan itu menyeringai puas begitu pun dengan woobin yang beranjak pergi setelah melihat kejadian itu. ‘ini baru permulaan.’ Batinnya.

“jiyeon aa, aku tidak melihat dia di kelas. Bukankah seharusnya kita sekelas dengannya?” tanya JR saat ia dan jiyeon sedang makan di kantin. “molla.” Sahut jiyeon yang memang tak tau dimana kang sera karena sejk tadi pagi ia masuk kelas gadis itu memang tak terlihat sampai sekarang. “padahal aku sangat ingin melihat reaksinya.” JR menyeringai seram namun mempesona. “na do.” Timpal jiyeon singkat. JR melihat sekeliling kantin dan DEG ‘krystal’ batinnya ia sempat terdiam beberapa saat namun dengan cepat ia mengontrol diri dan menoleh pada ke arah lain sebelum gadis itu melihatnya. ‘apa dia mengenaliku? Apa dia masih mengingatku?’ batin JR bertanya-tanya. “wae geurae?” tanya jiyeon bingung melihat JR menjadi aneh. “ani.” Sahut JR tersenyum.

—————

Author POV

Bel pulang sekolah terlah berbunyi , para siswa berhamburan keluar kelas yang terasa seperti neraka bagi mereka yang membenci belajar. Jiyeon dan JR berjalan bersisian di koridor yang entah kenapa menjadi luas saat jiyeon dan JR berjalan para murid seperti sengaja menghindar dan memberikan jalan sejak kejadian jiyeon dan hyuna di koridar tadi, mereka seakan peka terhadap aura membunuh yang siap jiyeon keluarkan di tambah dengan pria tampan nan urakan yang terlihat kuat dan setia berada di samping jiyeon, kejadian di koridor tadi seakan menunjukan pada mereka akan jiyeon yang siap menancapkan taring pada siapa saja yang mengusiknya. ‘lee jongsuk’ batin jiyeon saat berpapasan dengan pria itu di koridor, mata mereka bertemu namun seakan ada penghalang bagi jongsuk untuk menatap kedalam mata jiyeon, gadis itu menatap jongsuk dengan pandangan datar namun penuh keyakinan dan percaya diri. Saat jongsuk hendak buka suara jiyeon berlalu begitu saja dari hadapannya, ia menatap jiyeon yang kini naik ke boncengan motor sport mahal milik JR dan memeluk pinggang pria itu, jongsuk terdiam menatap jiyeon dan JR yang sudah melesat dari parkiran keluar sekolah. “kuharap tidak akan ada yang terjadi.” Ujar sebuah suara gadis di samping jongsuk dan barulah saat itu ia tersadar kalau suzy sudah berdiri disampingnya.

————–

Author POV

Hentakan musik berdentam-dentam sangat keras mengisi tempat itu, terlihat orang-orang yang mulai hangover bergoyang-goyang di dance floor dan yang lainnya terlihat duduk di kursi sambil menegak minuman. Disalah satu sofa khusus VIP terlihat seorang gadis cantik dengan dua pria menawan di kedua sisinya. “cheers.” Pria yang tak lain adalah JR itu mengangkat gelasnya yang berisi Jack daniels mengajak jiyeon dan woobin untuk bersulang, ketiganya bersulang dan menegak minuman yang terasa membakar tenggorokan itu. “permulaan yang bagus jiyeon aa.” Ujar woobin sambil menyesap minumannya lagi. Malam ini mereka merayakan rencana yang diawali dengan sempurna oleh jiyeon. Gadis itu tersenyum jenis senyuman yang dapat memikat para pria. “setelah ini pasti akan lebih seru. Aku sudah tidak sabar ingin bermain dengan cecunguk-cecunguk itu.” JR menyeringai seram dengan kilat nakal dimatanya. “kajja.” JR menarik jiyeon ke dance floor. Mereka menari menikmati dentuman musik yang menghentak para gadis mencoba menggoda JR yang terlihat seksi dengan rambut yang sengaja di buat sedikit messy sedangkan para pria menatap jiyeon dengan penuh minat, JR meletakan tangannya di pinggang jiyeon saat salat satu pria mencoba mnggoda jiyeon, itulah tugasnya untuk melindungi jiyeon dari segala ancaman fisik walaupun sebenarnya jiyeon telah diajarkan dasar bela diri selama seminggu kemarin tapi tetap saja itu tak cukup jadi JR harus selalu ada disisi gadis itu, itulah yang diinginkan woobin selama pria itu belum menunjukan posisinya di samping jiyeon. Merasa cukup hasu jiyeon melepaskan diri dari JR dan mengatakan kalau dia akan kembali ke meja, JR pun melepaskannya karena ia tau woobin ada di sana maka jiyeon aman. Jiyeon menghampiri meja dengan terhuyung, gadis itu sepertinya sudah mulai mabuk, ia menghempaskan diri di sofa empuk tepat disamping woobin. “berapa banyak yang kau minum?” tanya woobin melihat jiyeon yang sudah duduk disampingnya sambil menyesap minuman. “aku tidak menghitungnya.” Sahut jiyeon menatap woobin, pipinya memerah karena mabuk, hal it membuatnya semakin terlihat menggoda, gaun mini berwana tosca sangat kontras dengan kulitnya yang putih. “kemana JR? Lebih baik kita pulang, kau sudah mabuk.” Woobin menatap jiyeon yang sangat dekat dengannya. “molla.” Sahut jiyeon kini sudah jatuh di bahu woobin, nafasnya yang hangat menerpa leher woobin. “sial.” Umpat woobin. “bangunlah.” Ia menarik jiyeon untuk menjauh dari lehernya, gadis itu menatap woobin tepat di matanya begitu pun dengan woobin. “lihat! Aku bisa menatap lama matamu. Hihi.” Seru jiyeon. “ayo lakukan sekali lagi.” Lanjutnya, ia menangkup wajah woobin dan menatap mata pria itu dengan matanya yang sudah sayu. Mereka bertatapan lama dengan jarak yang dekat. “sial.” Umpat woobin lagi matanya terarah pada bibir jiyeon yang merekah, perlahan jarak diantara mereka semakin menipis, entah siapa yang memulai kini bibir mereka sudah bertautan, woobin menyapu lembut bibir jiyeon seolah membujuk mengajaknya bergerak, gadis itu merasakan getaran aneh ditubuhnya akibat sapuan-sapuan ringan bibir woobin dibibirnya, perlahan ia membalas ciuman woobin, merasa berhasil pria itu kini makin memperdalam ciumannya dengan tekanan dan menyapukan lidahnya dibibir jiyeon, mengikuti insting gadis itu membuka mulutnya dan menerima lidah woobin dengan sukarela, tangannya kini mengalung di leher woobin sementara pria itu dengan satu tangannya ia menahan tengkuk jiyeon dan tangan kirinya melingkar di pingang ramping gadis itu, dengan gerakan pasti ia memindahkan gadis itu ke pangkuannya, ciumannya berpindah kerahang jiyeon dan terus merambat hingga ke leher jenjang jiyeon, gadis itu memejamkan matanya menahan erangan yang memaksa untuk keluar dari bibirnya, ciuman woobin semakin turun, jiyeon tersentak dan langsung melepaskan diri, kejadian itu kembali terlintas dibenaknya saat woobin mulai menyentuhnya dengan lebih intim. Woobin menatap jiyeon yang masih dipangkuannya dengan mata yang sudah menggelap dengan gairah. “a-aku takut.” Lirih jiyeon, seakan tersadar woobin langsung memahami alasan dari reaksi gadis itu. “kau masih trauma, em?” woobin mengelus pipi jiyeon lembut, gairahnya yang tadinya sudah bangkit lenyap seketika saat melihat sorot takut dimata gadis yang tengah terisak di pangkuannya. “sepertinya ada yang kulewatkan?” ujar JR saat ia kembali ke meja dan melihat jiyeon menangis dipangkuan woobin. “ayo pulang.” Woobin bangkit dan menuntun jiyeon untuk berdiri.

Sesampainya di rumah woobin segera naik ke kamar jiyeon dan membaringkan gadis yang sudah terlalap sejak di perjalanan pulang tadi, sejak ia menolong jiyeon 2 minggu lalu ia menyuruh jieon untuk tetap tinggal di rumahnya karena akan bahaya jika ia tetap tinggal di rumahnya tanpa keamanan bisa-bisa sera mencelakainya lagi. Woobin meletakan jiyeon dengan hati-hati ke ranjang, diperhatikannya wajah jiyeon yang terlelap, masih terlihat bekas air mata di pipi gadis itu. Tatapan woobin begitu dalam dan tak terbaca. Setelah memperhatikan jiyeon dalam diam selama beberapa saat, ia pun beranjak keluar dari kamar itu. “apa yang terjadi?” tanya JR saat melihat woobin turun dari tangga. “dia masih trauma.” Woobin duduk di depan JR sambil menyesap sampanye nya. “itu bisa jadi kelemahan yang sangat besar.” JR menimang gelasnya, woobin lebih memilih diam dan kembali menyesap minumannya.

———–

Author POV

“jiyeon aa kajja.” Panggil JR dari bawah tangga. “eoh.” Sahut jiyeon dari dalam kamar. Ia menatap pantulan dirinya di cermin, kejadian semalam masih terpatri jelas di benaknya, dia juga merasa bingung kenapa ia begitu terlena dengan ciuman woobin sampai kejadian buruk itu melintas dibenaknya membuatnya kembali merasa lemah tapi tidak dengan pagi ini, cukup semalam ia menangis hari ini ia terbangun menjadi jiyeon yang kuat lagi. Setelah merasa penampilannya sempurna ia segera turun kebawah, JR dan woobin sudah menunggu di halaman depan. “ayo.” Panggil JR yang sudah siap di atas motornya sedangkan woobin sudah duduk dibalik kemudi mobil jaguar nya. Jiyeon sempat melirik woobin sebelum berjalan menghampiri JR, woobin terlihat tenang seperti biasa. Jiyeon menghampiri JR “morning.” Sapa JR mengecup pipi jiyeon. “mwoya?” jiyeon mendelik kearah JR. “wae? Itu akan jadi kebiasaanku nanti.” Sahut JR mengangkat bahu santai. “kau aneh.” Komentar jiyeon naik ke boncengan motor JR , pria itu hanya terkekeh. “siap?” tanyanya pada jiyeon. “eoh.” jiyeon melingkarkan lengannya di pinggang JR.

Motor sport JR memasuki pekarangan sekolah dengan jiyeon yang membonceng di belakang, gadis itu turun dengan santai seakan tak ada berpasang-pasang mata yang sedang menatapnya dan JR. Ia melangkah tenang ke kelas diikuti JR disampingnya. Di kelas sudah ada kang sera yang tersentak melihat kedatangan jiyeon, ia menatap jiyeon dengan tajam dan dibalas dengan tatapan datar dari gadis itu disampingnya JR menatap penuh minat pada apa yang akan terjadi selanjutnya namun sepertinya ekspektasi JR tidak sesuai kenyataan, jiyeon hanya melenggang santai menuju tempat duduknya sementara sera hanya diam di tempat duduknya dengan wajah geram bercampur kaget. “kau menghancurkan ekspektasiku.” Ujar JR. “mian.” Sahut jiyeon santai.

————–

Author POV

Dikoridor jiyeon dan JR berpapasan dengan kai, jonghyun dan hyunseung. Mereka terlihat kaget saat melihat jiyeon sedangkan gadis itu berusaha meredam emosinya dengan menggertakkan giginya dan memasang ekspresi tenang walaupun dalam hatinya telah bergemuruh oleh emosi. Jiyeon melangkah maju hingga tepat di depan kai, tatapan matanya menusuk mata kai, sedangkan pria itu menatap jiyeon dalam diam dengan tatapan yang sulit diartikan. Jiyeon menatap pria yang telah menghancurkannya dan merebut harta paling berharganya, ingin sekali ia menampar dan mencabik-cabik pria di depannya tapi ia meredam semua emosi demi rencananya sebagai ganti jiyeon mengulas senyum sinis dan memandang kai dengan pandangan merendahkan. “kita akan bertemu lagi kim jongin.” Desisnya sebelum pergi dengan JR yang segera merangkulnya. Kai terdiam beberapa saat lalu ia menatap jiyeon yang sudah makin menjauh dengan JR yang merangkulnya. Tangannya terkepal menahan gejolak dalam dirinya. “i-itu park jiyeon.” ujar hyunseung. “dia kembali.” Timpal jonghyun entah kenapa ia merasakan firasat buruk.

Sementara itu jiyeon berjalan dengan JR yang merangkulnya, pria itu seakan mengerti keadaan jiyeon yang masih terguncang dengan segala emosi yang bergemuruh dalam dirinya. “gwenchana?” tanya JR begitu mereka sampai di ruang musik, pria itu sengaja menuntun jiyeon keruangan itu untuk menenangkan gadis itu. Jiyeon masih diam memandang keluar jendela namun pandangannya sangat jelas kalau ia tak sedang memandang objek apapun yang berada diluar sana. Tak lama woobin masuk ke ruangan itu, sepertinya JR sengaja menghubungi woobin memberitahu keadaan jiyeon. Pria itu berjalan menghampiri jiyeon dan berdiri tepat dihadapan gadis itu. “jiyeon aa.” Panggil woobin dengan suara beratnya. “akan kubunuh bajingan-bajingan itu.” Desis jiyeon. “ara.” Woobin menarik jiyeon ke pelukannya, membenamkan wajah gadis itu didadanya yang bidang.

————-

Author POV

“kemarilah.” Woobin mengulurkan tangannya pada jiyeon sementara ia bersandar di meja, mereka berdua sedang berbincang-bincang di perpustakaan. Jiyeon menghampiri woobin, pria itu menarik lembut tangan jiyeon agar gadis itu lebih dekat. “kau masih takut disentuh?” dibelainya rambut hingga pipi jiyeon, gadis itu hanya menunduk seakan mengiyakan pertanyaan pria itu. Woobin mengangkat dagu jiyeon dan menatap mata dalam mata jiyeon, dikecupnya kening, kedua kelopak mata, hidung dan bibirnya berlabuh di bibir jiyeon, kecupan-kecupan ringan dibibir jiyeon seolah menggoda bibir mungil itu untu bermain, woobin mencium dengan begitu lembut seolah memberikan jiyeon kesempatan untuk menolak namun gadis itu seperti tidak memiliki kemampuan untuk menolak, ia begitu terbuai oleh ciuman lembut woobin tubuhnya seakan meleleh dalam pelukan pria itu bahkan ia merasa tak mampu lagi berdiri diatas kedua kakinya yang terasa lemas, ia sudah bersandar penuh pada tubuh woobin, pikirannya sudah melayang entah kemana yang ada hanyalah rasa bibir woobin yang membelainya dengan lembut dan menggodanya untuk membalas ciuman itu. Merasa mendapat respon, woobin pun memperdalam ciumannya dengan tekanan-tekanan namun tetap lembut. Sesuatu dalam tubuh jiyeon berdesir saat lidah woobin menyapu bibirnya. Lengan woobin memeluk pinggang jiyeon dengan erat merapatkan tubuh gadis itu padanya, sedangkan lengan jiyeon sudah mengalung dilehernya. Ciumannya merambat kerang jiyeon hingga belakang telinga gadis itu dan memberikan kecupan ringan disana mengirimkan getaran aneh pada tubuh jiyeon, kembali dikecupnya bibir jiyeon namun tak lama berpindah ke leher putih gadis itu. Woobin mengangkat wajahnya dari leher jiyeon “kau tak apa?” ditatapnya mata jiyeon yang sayu karena gairah dengan matanya yang sudah menggelap, jiyeon merasa dunia di sekelilingnya berputar dan ia tak dapat meraih apapun kecuali tubuh woobin, ia mengangguk memberi persetujuan, matanya berkabut akan gairah walau dalam sudut hatinya ia masih takut disentuh dengan intim namun kembali ia yakinkan dirinya. Mendapat anggukan dari jiyeon, woobin kembali menciumi gadis itu semakin dalam, tangannya mengusap punggung jiyeon yang terbalut gaun lembut dan merambat hingga ke bagian samping tubuh jiyeon mengikuti lekuk tubuh gadis itu membuat erangan keluar dari bibir mungil jiyeon. Woobin melepas ciumannya dan menggendong jiyeon menuju kamarnya yang masih di lantai yang sama dengan ruangan perpustakaan itu. Ia merebahkan tubuh jiyeon di ranjangnya dan menghujani gadis itu dengan ciumannya, tangannya yang bebas mulai menanggalkan gaun jiyeon dan pakaiannya sendiri menampakan tubuhnya yang atletis, jiyeon memperhatikan woobin yang kini tatapannya tak pernah lepas dari jiyeon, pria itu kembali menindih dan mencium jiyeon membuat gadis itu semakin melayang. Malam ini jiyeon benar-benar telah melepaskan segalanya, ketakutannya perlahan menipis oleh sentuhan-sentuhan woobin dan akhirnya menghilang, ia tak takut lagi dan ia menyerahkan dirinya untuk woobin.

TBC

aku curhat dikit yaak. pertama maaf update ff lama banget padahal kalian udah nungguin kelanjutannya, semester ini aku sibuk banget soalnya praktikum dan turun lapangan sana sini belom laporannya jadi maafkan diriku ini readers :” terus sebenernya part ini mau aku protect tapi karena beberapa alasan gajadi aku protect soalnya perkembangan dari kalian semua juga bagus, udah pada banyak yang komen dan silent reader berkurang :3 maaf kalo adegan diatas terlalu emm itu deh, maklum keperluan cerita hehe karena adegan itulah aku pengen nge pprotect part ini tapi yasudalah ga hot-hot banget kan? yaudah gitu aja. aku mau bertapa lagi buat part selanjutnya, semoga ga lama yaa. BYEEEE

65 tanggapan untuk “Painful Story [Part 2]

    1. Akhirnya author comeback jga dr bertapanya .tiap hari ngecek trus ni wp tp gak ad perubahan dan hr ini syukurlah setelah penantian panjang muncul jga nih painful story part 2. Q bca dr awal deh biar lbh srekk . Suka bgt dah sama woobin yg gentle bgt d.sini .sialan tuh 3 cecunguk brengsek .jd gak sbr nunggu part 3 ni ff .please thor jgn lama2 bertapanya ya.hehehe . Thanks for comeback wp nya . Fighting

  1. Ya ampun ini keren, jiyeon yang baru aku suka tapi semoga dia ga terlalu termakan dendamyaa~ dilanjutya next partnya ^^ mian baru coment dipart ini… jjang!! \(^_^)/

  2. ya lamaaa banget,tapi terbayar sudah.ceritanya menarik.cuma satu disayangkan knpa woobin nolong jiyeon disaat jiyeon hancur dan putus asa.pdhal udah jelas dia tahu ap yg akn terjadi.gak kbyang jd jiyeon miris betul.kayaknya buat pembalasan kai yg parah tu dg nyelakai adiknya dulu yg pertama.buat rombongan kai merana dab terakhir buat sera sama buat gila dan bangkrut tu kela7rganya..oh btw kalau diproteck minta pwnya gimana??????

  3. seru seru semoga aja cecunguk itu pada dapet balasan yg lebih menyakitkan melebihi jiyeon.semoga aja woobin jgn ninggalin jiyeon setelah ini

  4. aahhh ada woobin si penyelamat >_< Hikss.. kai sama sera jahat bangett!! 2kali memperksa jiyeon 😥 skr jiyeon udh lebih Kuat dan gak mudah ditindas lagi karna woobin kekuatannya sekarang 😀 yeee daebakk thor^^
    semoga nextnya gk lama2..

  5. Kangeen bgt dg ni FF…
    Bbrp bln menantikan akhir na publish….

    Jiyi malang bgt nasib mu (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩__-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)​
    Q jd pengen cekek 4 org tu…
    Mksh bgt da woobin yg mw mndkg jiyi,
    Bhkn bri prlindungan tuk na..
    JR Ĵΰƍa mksh dh mw nolong jiyi,,
    Cyeeee woobin – jiyi lakuin ‘itu’
    (˘▾˘ʃƪ)
    Q hrp woobin – jiyi bakal saling mncintai, & slalu brsm smpi akhir….

    Next palliwa y ^^

  6. Saya ampir lupa ama ceritanya saking lamanya di post..tpi gak apa2 lah krna jalan ceritanya seru..terpksa bca ulang lg prt 1 nya…selalu semangat dlm bertapanya…wkwkwk

  7. anyeong 🙂 wuah.. keren…keren…woo bin suka bukan sama jiyeon?? dan jongin cemburu sama jiyeon atau kesel saat jiyeon masih ada disekolah?? dan jiyeon kamu harus bisa melawan cucunguk yg telah membuat hidup mu rusak 🙂

  8. wah” cerita nya keren,
    aku suka banget akhirnya jiyeon ma woo bin juga!!!
    tapi aku kesel plus marah banget ke kai ma temen” nya,
    bener” sakit banget ngerasanya..
    trus peran JR disana gimana ?
    perasaan jong suk juga gimana ke jiyeon ?
    pokok nya jiyeon mesti balas dendam…
    HAHAHAHA *ketawa jahat
    ditunggu next chapternya.

  9. Keren nih, woo bin nya kece, baik lagi. .
    Ditunggu next part nya. .
    Oh iya, part 1 belum baca, jadi belum komen, aku baca dulu yaa 🙂

  10. akhirnya nih ff dipost juga 😀 kasian bnget jiyeonnya T_T tpi untung ada woobin yg nolongin jiyeon dan ngebantu jiyeon buat bangkit ^.^ bner2 kesel bnget sma sera, kai dan temen2nya yg udh jahatin jiyeon :@ pengen bnget mereka ancur. Apa woobin suka sma jiyeon? Penasaran, ditunggu bnget next partnya 😀

  11. Woobin meyelamatin jiyi… n sepertinya woobin n jongsook mempunyai dendam y ?? N krna jiyi juga krban ℑαϑɪ woobin jg membantu jiyi??? Bnra Ъќ. Prediksi g sist…
    Next juseyo…

  12. ahh kasian, jiyeon jadi trauma gtu.
    woon bin itu suka jiyeon gag ya..
    penasaran sama perasaan jiyeon hehe
    ayo jiyeon semangat. tunjukkan bahwa dirimu adalah gadis kuat

  13. Keren banget akhirnya jiyeon ada malaikat pelindung sesungguhnya..
    Gak seperti seseorang *lirikjongsuk
    Makin seru apalagi ada woobin…
    Lanjitannya ditunggu yaa

  14. sebenernya masih g yakin sama motif woobin nolong jiyeon.. tuluskah? atau ada maksud terselubung.. jgn d protect dong thor, g hot2 bgt kok..bahasanya g vulgar soalnya.. dan kalau kelupaan cerita yg d protect kan ntar ribet.. ini aja aku baca dari part 1 lagi cz lupa sama part sebelumnya..

  15. ya elah..stlh skian lama bru muncul dan mau kmbali betapa lagi..
    teganya dirimu thor mmbuat readermu penasaran.. T^T
    sikap woobin suka sekali..tpi jujur ada satu yng menggangguku,,
    kim woobin..tluskah dia membantu jiyeon? atau smua ini hnya rencananya untuk mencapai sesuatu..
    dan apa maksudnya juga ia berkata hal demikian pada Jongsuk..
    jebal…jngn trlalu lama dong thor betapanya nnti…jebal *puppyeyes*
    hhahahahahha

  16. Annyeong author…maaf ya bru komen di fart ni..cerita nya bener” daebak.sedih banget jadi jiyeon 2 x kena ma kai..sera bener” jahat.semoga nanti balasan buat sera nya lebih sadis lagi.*emosi liat jiyi ampe depresi* ah untung ada won bin yang mau bantu jiyi,wlau lum tau ada motip apa wonbin bantu jiyi,

  17. Hihii seru sebenernya penasaran hubungan woobin sama jongsuk apa sih thor? Padahal tadinya aku ngeship kaiyeon tapi kayaknya endingnya bukan kaiyeon ya thor? Hehehehehe

  18. Daebakk !!!!!! ‘-‘ hahahaaa saya suka sama nih pasangan .. Entalah woobin itu tatapany sexy pas bacany pun dapat feelny haha . Pas baca ini langsung kebayang wajah yongguk yg mesum masa/? Ughhhhhhhh mau !!!! *abaikan
    next next

  19. Yeay… Akhirnya part 2 na nongol jg 😀😃😄
    aku udah nunggu” banget tahu Author..
    Sera, kai n the gank bner” kejam. Tunggu ajja pembalasan dr jiyi 😏
    woobin baik kan? Knpa woobin mau bantu jiyi?
    Krystal yeja yg di ❤i jr..
    Jiyi jd dikelilingin namja” keche ☺
    Ditunggu banget lanjutannya.. 😊
    Fighting!!!!👌😽

  20. Akhirnya setelah sekian lama ff ini berlanjut juga,
    Jiyeon mencoba untuk move on, mantapppp aku suka nih, jiyeon akan membalas semua perlakuan buruk org2 yg udh bikin jiyeon menderita
    JR woobin gaya mereka asikk bgt, jiyeon yg skrg bukan lagi jiyeon yg dulu
    Btw jd rada kesel nih sm jongsuk, dy acuh bgt sama jiyeon
    Dan woobin sepertinya bisa mengobati luka jiyeon nih
    Aku dukung dah woobin jiyeon kkkk
    Tp woobin pure nolong jiyeon kan?? Ga ada maksd lain gt.. klopun ada maksd lain itu mngkn karena cinta kkkkk
    Update soon ya jeball ~~

  21. suka banget sama ff nya 😀
    Kasihan jiyeon gra gra Sera dia jadi di bully karena dikira gadis murahan.
    huh rasanya pengen aku becek becek tu sera, dan kai and the genk merekA nyebelin banget, mereka gk punya hati apa,,
    apa lgi jongsuk, kanapa dia cuma diem dan gk nolongin jiyeon?
    tapi untungnya ada woobin sma JR yg mau ngebantu jiyeon ngebales mereka semua. Semoga endingnya jiyeon-woobin
    okee fighting thor, di tunggu kelanjutanya 🙂

  22. Akhrx ad jga part 2 x ff nc bnr2 mngrs air mta TT kshn bngt sma jiyi ngk bsa byngn klw ad dy possyx jiyeon, jongsuk kok tga sch! sma jiyi ngk tw ap klw jiyi bsa kyk gtwtw gra2 dy jga, tpy!! nc yc thor aqw jdy pnsrn sbnrx ats dsr ap woobin nolngyn jiyeon, klw mnrt aqw kmcln woobin dy hdpn jiyi itw mnddk dan aneh yc!! wlwpn mngkn ad dmpk bykx, dy tmbh lgy sma prckpn woobin sma jongsuk wktw dy dlm rwngn osis itw, klw dry prckpnx kok kykx woobin itw ska mrhtyn jiyeon yc! aahh.. molla,, ngk tw knpa aqw bsa pnya pkran kyk gny, sbnrx msh ad bbrpa hl yk bwt aqw jdy ska mkr, tpy! ahh.. molla,, pkkx ff nc bnr2 bwt aqw pnsrn, next part x yc thor:) sngt dy tngw tpy! jngn lma2 lgy:) and mian ats pmkrn konyl qu mhn dy ma’af kn.

  23. yaapun akhirnya nemu juga ffnya woobin jiyeon.
    si jiyeon jadi wanita kuat sekarang, semoga bisa ngebales sera sm kai dkk.
    ditunggu part selanjutnya ^^

  24. ehmmmm…. ampe susah nich gue nelen ludah bca’y, apalagi pas part akhir aduch to tweet bgt sich woobin ama jiyeon, hehehehe…. *PLETAK mulai dech yadong’y kumat 😀

    apa woobin ngelakuin itu semua buat jiyeon krn dia suka sma jiyeon??? trus gmn nasib’y jongsuk klo gtu??? JR jga apa dia bkl kembali ke krystal stlh itu atau ga???
    ach…. jdi penasaran bgt sma lanjutan’y, aku pikir di part ini bkln end ternyata ada next part’y yah… ya udh dech aku tunggu aja sampe author ngepublis next part’y, tpi jgn lama2 yah author, please…. *sambil ngeluarin puppy eyes buat author (ngerayu)

    author jjang, semangat…. ^^

  25. Omoooooo
    Q dah lama banget gak main
    Ksini and hsil_ny q ktinggalan ff
    Ini,,😔😔
    And mian q baca langsung part 2 ya…heee
    Ikut sdih mmbayangkan
    Khidupan jiyi yang tramat
    Mnyedihkan…😢😢
    Sera Kai and Cs bnar”
    Harus mndpatkan ganjaran
    Yang lbih mnyakit kan,,dri yang
    Mrka perbuat sma jiyi…😈😈😈
    untung jiyi sekarang bersama
    Dengan namja”yang mau mmbantu jiyi buat mmbalaskan skit_ny,,
    Suka banget sama cara JR and woobin mlindungi jiyi…
    Apalgi cara woobin,trlhat biasa acuh tpi sungguh sweet bnget…heuheu
    And demi apa q suka couple ini WooYeon Couple…Kkk
    Neeext q tunggu ya..😉😉😉
    faigthing…

  26. Mian baru komen di part ini baru baca soalny hehe
    Kapan ini mau d lanjut? Penasaran knp woobin mau bntu jiyeon, dia suka sma jiyeon atau alasan lain
    Sumpah hdup jiyeon d sini miris banget kasian 😦
    Penasaran dg renacana bls dendam jiyeon woobin dan jr

  27. Mian baru komen di part ini baru baca soalny hehe
    Kapan ini mau d lanjut? Penasaran knp woobin mau bntu jiyeon, dia suka sma jiyeon atau alasan lain
    Sumpah hdup jiyeon d sini miris banget kasian 😦
    Penasaran dg renacana bls dendam jiyeon woobin dan jr
    Thor lanjut dong 😦

  28. Kurasa jiyeon tak bisa menatap woobin lama krn cinta? dn kurasa woobin pun jatuh cinta ma jiyeon.. *feeling*

    Woobin , JR kalian benar” sangat berjasa dlm hidup jiyeon.. aplg woobin, kurasa kaulah pangeran kuda putih itu. Yg tuhan kirimkn utk jiyeon.. kau yg menyelamatkn hidup’a yg hampir saja bunuh diri dn kau pula yg mampu mmbuat jiyeonni dpt bangkit dr penderitaan’a yg sangatt kejam 😢😢😢
    kuharap woobin akn sllu ada d samping jiyeon dn kelak akn mnjd pndamping hidup’a 😉😊

    utk para iblis yg trkutuk kuharap kau aknmndpt balasan yg lebih kejam dr apa yg mrk prbuat 😆😠😡

    next next next 😉

  29. Si berandalan Jr cocok sma jiyi,tp lebih cocok lagi jiyi- woo bin.moga woo bin bisa bantu jiyi agar lepas dr rasa traumax.ampun dah eon ff nya lama bngt gak d’lanjut..jd lumutan tuh yg nunggu.ayo dong eon post next partx udh gak sbar pengen bca.

  30. Aduhh thor lama banget lanjutanya
    Udah lama nunggu lanjutannya ga sabar u.u
    Kapam part selanjutnya? Sudah srkian lama menunggu loh/?

  31. thorrr udah lama bgt nih nungguin lanjutannya.
    udh gak sabar nih thor sama kelanjutannya.
    next chap di tunggu thor 😀

  32. Omoo woobin sma jiyeon ngelakuin itu ya?? Tpi q pnasarn knp woobin mau bantu jiyeon smpai segitunya,, apa dia suka sma jiyeon?? Gk sbar apalagi yg dilakuin jiyeon buat org” yg udh bikin jiyeon menderita…

Tinggalkan Balasan ke bonita nazlia Batalkan balasan